Beberapa waktu lalu Amien Rais yang katanya termasuk pejabat apkiran, mengomentari Pembubaran ormas radikal Front Pembela Islam. Amien mengatakan bahwa Pemerintah telah menghabisi demokrasi. Padahal orang-orang yang suka melempar provokasi seperti mbah AR inilah yang mematikan demokrasi.
Sifat hasut dan adu dombanya yang membuat negara kacau. Padahal demokrasi suatu negara juga harus berlandaskan hukum. Ketika suatu tindakan yang diambil berdasar hukum dikatakan mematikan demokrasi, sesungguhnya orang yang mengatakan ini sudah mati terlebih dahulu otaknya.
Negara mana pun yang mengagunggkan demokrasi pasti memiliki aturan, memiliki hukum. Hal yang pasti sebagai alat dan koridor guna tercapainya ketertiban dan keamanan demokrasi itu sendiri. Aneh jika seorang mbah yang katanya mantan guru besar tetapi menafikan adanya hukum yang berlaku.
Bahkan negara liberal sekalipun memiliki hukum yang menjadi acuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 tentunya juga memiliki hukum yang berguna untuk memelihara demokrasi agar tetap berjalan. Sementara apa yang diinginkan mbah AR ini hanya untuk kepentingan segelintir orang yang tergabung dalam sebuah ormas.
Ormas yang banyak diprotes karena kerap melanggar hukum. Ormas yang kerap menyebabkan kekacauan dan karena bertindak semena-mena. Ormas yang selalu mendahulukan kepentingan elite nya sendiri tanpa mementingkan warga negara yang lain. Ormas yang bertindak tidak demokratis yang lebih mengedepankan otot daripada otak.
Lantas dimana salah pemerintah jika membubarkan ormas semacam ini? Pemerintah tidak salah, yang salah adalah orang-orang yang karena kebenciannya terhadap Presiden Jokowi membutakan mata hatinya, membutakan rasa keadilanya.
Jika mbah AR mau membawa nama Tuhan, ya monggo. Tuhan bukan hanya milik mbah AR, Tuhan milik semua orang, milik alam semesta. Maka ingatlah mbah, Janganlah karena kebencian atau ketidaksukaan terhadap suatu kaum atau kelompok, kita berlaku tidak adil. … Berlaku adillah karena adil (adl) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan’ (QS Al Maidah:8).
Jangan karena mbah AR benci Jokowi lantas di mata mbah AR semua Tindakan Pemerintah tidak ada yang benar. Karena pembubaran ormas radikal sudah sesuai hukum, sudah sesuai Undang-Undang.
Jadi mbah AR… Mohon maaf, karena Indonesia ini negara demokrasi, maka Saya pun mau mengulang apa yang diucapkan oleh Muannas Alaidid. “Sudahlah pak amin, sudah. Anda sudah bukan siapa-siapa, tak ada lagi orang yang mau mendengar anda, dipartai yang anda dirikan sendiri aja tersingkir, tak berdaya.”
Tetapi jika mbah AR memilih tetap menjadi Sengkuni ya monggo, tapi tolong jangan hidup di Indonesia, karena akan menjadi contoh yang buruk untuk anak cucu kita dan generasi muda Indonesia.
Discussion about this post