Gelaran Formula E musim ketujuh telah dibuka di Santiago, Cile pada tanggal 16 Januari 2021 kemarin. Dan akan ditutup dengan dua balapan beruntun di London pada tanggal 24-25 juli 2021 yang akan datang.
Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) atau Federasi otomotif internasional, telah mengeluarkan kalender sementara gelaran balap mobil listrik Formula E musim 2020/2021 menyusul persetujuan dari Dewan Motor Sport Dunia.
Dan ternyata Jakarta tidak ada dalam jadwal tersebut. Berikut list kalender provisional Formula E 2020/2021 yang dikeluarkan FIA :
- Santiago, Cile : 16 Januari 2021
- Mexico City, Meksiko : 13 Februari 2021
- Diriyah, Arab Saudi : 26-27 Februari 2021
- Sanya, Cina : 13 Maret 2021
- Roma*, Italia : 10 April 2021
- Paris, Prancis : 24 April 2021
- Monako*, Monako : 8 Mei 2021
- Seoul*, Korea Selatan : 23 Mei 2021
- TBC, TBC : 5 Juni 2021
- Berlin, Jerman : 19 Juni 2021
- New York City, Amerika Serikat : 10 Juli 2021
- London, UK : 24 – 25 Juli 2021
Lantas kemana anggaran commitment fee sebesar 560 miliar rupiah yang katanya sudah dibayarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke FIA, untuk menjadi tuan rumah ajang Formula E tersebut?
Total 560 miliar rupiah tersebut adalah akumulasi dari commitment fee tahun 2020 sebesar 360 miliar rupiah dan commitment fee tahun 2021 sebesar 200 miliar rupiah.
Tahun 2020 kemarin, Pemprov DKI melalui Anies, masih dapat memakai alasan pandemi Covid-19 untuk dapat mengelabuhi masyarakat terkait batalnya gelaran balap mobil listrik tersebut di Jakarta.
Akan tetapi, setelah FIA mengeluarkan rilis jadwal gelaran Formula E, dan ternyata Jakarta tidak masuk dalam jadwal sebagai tuan rumah, jurus ngeles apalagi yang akan dikeluarkan Anies?
Hal ini pula yang sedang ditanyakan oleh Ferdinand dalam sebuah rekaman video yang di unggah dalam akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Kamis 21 januari 2021.
Dalam video tersebut, Ferdinand mengatakan uang yang katanya untuk penyelenggaraan Formula E tersebut jumlahnya tidak sedikit. Belum lagi dana untuk mendukung kegiatan, seperti biaya promosi hingga pembangunan sirkuit.
Terkait itu, Ferdinand menunggu rekomendasi dari BPK, adakah perbuatan itu dapat dikategorikan merugikan keuangan negara, memperkaya pihak ketiga, dan masuk dalam kategori tindak pidana korupsi.
Ferdinand minta BPK untuk segera mengaudit laporan pertanggungjawaban anggaran yang telah dikeluarkan Pemprov DKI. Sebab sampai hari ini, pertanggungjawaban itu tidak ada, sementara APBD telah berahkir. Menurut Ferdinand, anggaran itu artinya menjadi fiktif. Maka KPK harus turun tangan untuk menyelidiki dugaan korupsi tersebut.
CNNIndonesia.com telah berusaha meminta konfirmasi kepada sejumlah pejabat Pemprov DKI atas tudingan dari Ferdinand tersebut. Tetapi belum ada yang memberikan respon. Hanya Riza Patria yang berkomentar bahwa uang komitmen penyelenggaraan Formula E itu aman dan tidak akan hangus.
Komentar Riza tersebut sejalan dengan para buzzer Anies yang membela dengan narasi-narasi konyol. Mengatakan ini sebuah ajang internasional dan pasti dananya aman.
Kalau memang aman, berikan buktinya kalau memang dana itu aman. Sampai kapan dana itu aman dan sampai kapan penyelenggaraan itu ditunda. Tunjukkan bukti pembayaran yang katanya telah di bayarkan ke FIA.
Simple sebenarnya pertanyaan Ferdinand yang juga mewakili pertanyaan publik tersebut. Pemprov DKI tak usah berputar-putar mencari pembelaan yang konyol dan tak masuk akal.
Ayolah Nies. Daripada menimbulkan syak wasangka dari publik, jawablah pertanyaan-pertanyaan dari Ferdinand tersebut. Tunjukkan bukti yang diminta Ferdinand. Sebarkan ke media sosial, bahwa Pemprov DKI sudah secara sah membayar commitment fee kepada FIA.
Dan jika Pemprov DKI dapat menunjukkan bukti otentik pembayaran tersebut ke FIA, sementara FIA telah mempermalukan Jakarta dengan tidak disebutkan dalam daftar penyelenggara Formula E, berarti ada perjanjian yang dilanggar oleh FIA.
Nah, bawa saja kasus ini ke pengadilan internasional atau apalah yang berbau internasional. Kan sekutumu gemar membawa-bawa permasalahan ke internasional. Beri judul yang besar “FIA MELANGGAR PERJANJIAN YANG TELAH DISEPAKATI DENGAN PEMPROV DKI”.
Sekalian tuh, bang Ferdinand diperkarakan, karena sudah menuduh Mas Anies yang suka berkata amise secara serampangan.
Berani Nies? Ayolah..sebelum bang Ferdinand sendiri yang akan meminta bukti ke FIA.
Discussion about this post