Sunday, January 29, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Terbongkar, Siapa Yang Desak Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Pelanggaran HAM Berat?

28 January 2021
in Opini, Politik
0
Terbongkar, Siapa Yang Desak Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Pelanggaran HAM Berat?

Komnas HAM sudah menginvestigasi kasus penembakan 6 laskar FPI. Menurut hasil investigasi mereka, kasus tersebut bukan merupakan pelanggaran HAM berat. Menurut pengakuan Komnas HAM selama ini ada pihak yang terus-menerus mendesak agar kasus tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022


“Kasus ini tidak dikategorikan sebagai pelanggaran HAM yang berat. Walaupun diakui memang ada pihak yang mendesak dan membangun opini sejak awal serta terus-menerus bahwa kasus ini adalah pelanggaran HAM yang berat,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.


Dia tidak bilang siapa pihak yang dimaksud. Salah satu cara yang dilakukan pihak yang terus mendesak dan membangun opini tersebut adalah dengan menyebarkan disinformasi. “Termasuk dengan cara menyebarluaskan disinformasi melalui video-video pendek yang mengutip berbagai keterangan anggota Komnas HAM atau aktivis HAM lainnya yang sebetulnya tidak berhubungan atau memiliki relevansi dengan kasus laskar FPI,” katanya.


“Menurut Komnas HAM RI, langkah disinformasi ini disinyalir bersifat sistematis untuk membangun opini dan mendesakkan pada kesimpulan tertentu yakni menggolongkan kasus ini pada pelanggaran HAM yang berat,” kata Taufan.


“Padahal, berdasarkan data dan bukti yang dikumpulkan oleh Komnas HAM RI, tidak ditemukan unsur-unsur pelanggaran HAM yang berat sebagaimana dinyatakan Statuta Roma maupun Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM,” katanya.


Begini, mari kita tebak, siapa pihak yang mendesak dan ngotot agar kasus penembakan 6 laskar FPI ini dinaikkan statusnya jadi pelanggaran HAM berat.
Kalau menurut pengamatan saya sih utamanya adalah bohir atau orang yang selama ini berada di belakang ormas ini. Sudah menjadi kepercayaan banyak orang kalau ormas ini bukan murni bergerak karena bela agama. Ada tujuan politik di balik semua gerakan dan manuver mereka.


Tujuan politik ini dimanfaatkan oleh sekelompok pihak yang punya ambisi besar. Bubarnya ormas ini tentu saja menjadi sebuah pukulan telak. Apalagi pentolannya kini mendekam dibalik jeruji besi dengan berbagai hukuman yang menimpa sehingga ormasnya terbengkalai


Dengan demikian, mereka mau pakai apa, manfaatkan siapa? Saat ini tidak ada. Wajar kalau mereka ngamuk, dan berusaha mengembuskan isu agar kasus penembakan ini diblow-up sedemikian rupa agar jadi masalah besar. Sapi perah mereka tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk kepentingan politik. Masuk akal?


Kecurigaan kedua adalah seorang kakek tua yang membentuk sebuah tim Avengers ecek-ecek yang bertugas investigasi ulang kasus penembakan ini. Tim ini dibentuk karena tidak puas dengan hasil investigasi yang dilakukan Komnas HAM. Secara tidak langsung, mereka berharap Komnas HAM menetapkan kasus ini sebagai pelanggaran HAM berat. Sayangnya harapan mereka kandas. Kakek tua ini sudah dari dulu berusaha mencari celah untuk menyerang pemerintah. Haus kekuasaan, munafik dan masih belum sadar bahwa kekuatan politiknya sudah loyo.


Seandainya kasus ini dianggap sebagai pelanggaran HAM berat, langkah selanjutnya sudah bisa ditebak. Pemerintah akan jadi sasaran empuk. Pemerintah akan disalahkan. Bahkan bisa jadi, pihak luar akan masuk untuk mengompori situasi menjadi lebih panas lagi. Ini bisa jadi alasan bagi mereka untuk membuat kerusakan yang lebih parah. Mereka akan jadikan ini sebagai pembenaran untuk mengobrak abrik situasi politik. Rusuh. Endingnya jelas, presiden harus turun atau dilengserkan paksa. Mereka butuh bensin untuk menyalakan api yang lebih besar. Bensin ini ada di kasus penembakan 6 laskar FPI.


“Intinya, kesimpulan apakah kasus ini adalah pelanggaran HAM yang berat atau bukan, tentu saja tidak bisa didasarkan kepada asumsi apalagi dengan motif politik tertentu, tetapi harus berdasarkan data, fakta, bukti dan informasi yang diperoleh dan diuji secara mendalam berdasarkan konsepsi dan instrumen hak asasi manusia yang berlaku di tingkat nasional maupun standar internasional,” begitu kata Taufik.
Yang menginginkan membalikkan kasus ini adalah kelompok itu-itu juga. Tanpa menyebut nama pun, pembaca pasti sudah bisa menebak siapa orang tersebut.


Pada akhirnya kebenaran akan terungkap. Mereka akan kalah. Kabarnya mereka mau laporkan ini ke lembaga internasional. Silakan saja karena takkan berhasil. Saat itu tiba, cukup tertawa saja.


https://seword.com/politik/busuk-tercium-siapa-yang-desak-kasus-penembakan-6-PSlKfbJQk7

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Gegara Cuitan Nasi Goreng, Andi Arief Permalukan SBY!

Gegara Cuitan Nasi Goreng, Andi Arief Permalukan SBY!

Discussion about this post

Berita Populer

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya
Opini

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

by hb
13 January 2021
0

Munarman. Orang paling banyak cingcong dan pembohong. Dan kalau kalah debat, ia menyiram orang. Untunglah waktu di TVOne itu ia...

Read more
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021
Sudah Dipenjara, Rizieq pun Di Khianati Para Anak Buahnya

Sudah Dipenjara, Rizieq pun Di Khianati Para Anak Buahnya

6 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Bapak Mantan Berpartai Biru Yang Gemar Menciptakan Lagu

Bapak Mantan Berpartai Biru Yang Gemar Menciptakan Lagu

21 January 2021

Berita Lainnya

Opini

Cari Simpati rakyat, PKS Sok Prihatin PPN Sembako

12 June 2021
Kepedean, Novel Bamukmin Yakin Dipilih Oleh Ijtima Ulama Untuk Maju di 2024
Berita Lainnya

Kepedean, Novel Bamukmin Yakin Dipilih Oleh Ijtima Ulama Untuk Maju di 2024

17 February 2022
Sirkuit Masih Berbentuk Lumpur, Formula E Belum Terlihat Kesiapannya
Berita Lainnya

Sirkuit Masih Berbentuk Lumpur, Formula E Belum Terlihat Kesiapannya

12 January 2022
Asal ngomong, fadli zon tak berkutik di skak Mahfud MD
Berita Lainnya

Asal ngomong, fadli zon tak berkutik di skak Mahfud MD

14 August 2022
Seenaknya Sendiri, Hanif Alatas Minta Lebaran Dirumah Dalam Status Tahanannya
Opini

Seenaknya Sendiri, Hanif Alatas Minta Lebaran Dirumah Dalam Status Tahanannya

14 May 2021
FPI Tak Lagi Bergigi, Negara Tangkap Para Teroris Berdaster
Opini

FPI Tak Lagi Bergigi, Negara Tangkap Para Teroris Berdaster

5 May 2021

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita