Tuesday, January 31, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Pesan Bu Susi : Jangan Sok Bijak Kalu Gak Paham

31 January 2021
in Opini, Politik
0
Pesan Bu Susi : Jangan Sok Bijak Kalu Gak Paham

Untuk ibu Susi Pudjiastuti mantan menteri KKP ketahui saja, Abu Janda dan saya sendiri serta banyak lagi netizen lainnya berada di pihak ibu selama menjadi menteri. Saya sendiri dulu merasa tidak peduli dengan kegaduhan yang Bu Susi akibatkan selama kebijakan itu demi kesejahteraan nelayan, keberlangsungan sumber daya laut, dan kedaulatan NKRI. Saya tidak peduli dianggap bodoh, goblok, cebong, dan penjilat karena saya menganggap kebijakan Ibu memang penting untuk negara. Ingat, sekalipun kebijakan itu menimbulkan kegaduhan hebat.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022


Saya heran kemudian ibu menunjukkan sikap yang menurut saya kurang bijak dan tidak paham dengan persoalan yang dibahas tetapi sudah meminta orang untuk berhenti mengikuti Abu Janda dan pada saat yang sama menuduhnya menyinggung perasaan publik dengan alasan situasi pandemic dan demi kedamaian dan kesehatan kita semua.


Mari Bu Susi perhatikan dulu cuitan Abu Janda ini: “Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dll. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal.”


Pertama, publik mana yang ibu maksud tersakiti dengan cuitan itu? Kalau ada orang Islam yang tersakiti dengan kata ‘arogan’ maka mereka adalah golongan yang Permadi sebut yang mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Atau mungkin bagian dari umat Islam yang melakukan itu semua sampai Bu Susi juga ikut marah?
Ketika kelompok Islam tertentu mengharamkan tradisi asli, membubarkan ritual, yang pakai kebaya dianggap murtad, wayang kulit diharamkan, rumah ibadah kaum minoritas dibakar dan dilarang, mulut Bu Susi di mana? Kog sekarang tiba-tiba sok mengajak damai hanya karena Permadi mengungkap fakta?


Kedua, kedamaian seperti apa yang ibu maksud? Yang gaduh itu hanya orang-orang yang memang tidak siap dengan perbedaan pendapat dan pandangan, yang sukanya intoleran terhadap yang berbeda pendapat. Tapi bagi orang yang melawan intoleransi, damai-damai saja. Permadi Arya tidak pernah membubarkan ibadah orang lain, tidak pernah persekusi dan tidak pernah mengusik kedamaian orang lain kalau mereka tidak sedang mengusik kedamaian Indonesia.


Dulu buat negeri ini gaduh karena kebijkan ibu. Bukan hanya publik yang gaduh, kementerian yang satu dengan yang lainnya pun gaduh. Itukah kedamaian yang Bu Susi maksudkan?
Ketiga, di mana mulut ibu ketika intoleransi dan diskriminasi yang dilawan Abu Janda selama ini? Permadi Arya memang sangat vokal melawan kaum intoleran dan diskriminatif. Malah dia tidak peduli dengan adanya perlawanan dan ancaman terhadap dirinya. Dan sekarang pun dia sedang melakukan itu.


Di mana ibu ketika nonmuslim dipaksa memakai jilbab di sekolah negeri? Di mana mulut Bu Susi ketika minoritas dilarang membangun rumah ibadah? Kenapa Bu Susi tidak buka suara ketika kelompok intoleran memprovokasi dengan dalih agama dan menimbulkan kegaduhan? Kenapa Bu Susi tidak mengajak orang untuk tidak mengikuti Rizieq, Tengku Zulkarnaen, Haikal Hassan dan orang-orang yang seruannya sangat provokatif? Apakah karena mereka itu punya massa sementara Abu Janda tidak punya massa?


Oh iya, Bu Susi. Bagi banyak minoritas tertindas, Permadi Arya aka Abu Janda dianggap sebagai pejuang. Bukan tanpa alasan. Ketika tokoh-tokoh nasional dan politisi termasuk Bu Susi diam terhadap nasib mereka diperlakukan secara diskriminatif, Permadi Arya justru berteriak lantang untuk memperjuangkan nasib mereka.


https://seword.com/umum/surat-terbuka-untuk-bu-susi-jangan-sok-bijak-CnTJ2yykBU

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
PKS Kelabakan Atas Larangan ASN Yang Mendukung HTI dan FPI

PKS Kelabakan Atas Larangan ASN Yang Mendukung HTI dan FPI

Discussion about this post

Berita Populer

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun
Hukum

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

by hb
5 January 2021
0

Pembubaran FPI menimbulkan banyak stigma buruk buat pemerintahan dan pihak berwajib, bahkan ada pula yang menghubungkannya dengan kekalahan Ahok dalam...

Read more
Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

14 January 2021
Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

13 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021

Berita Lainnya

Makin Disebut Buodoh! Anies Tertibkan Kerumunan Dengan Bikin Kerumunan!
Opini

Makin Disebut Buodoh! Anies Tertibkan Kerumunan Dengan Bikin Kerumunan!

4 May 2021
Dampak Lockdown, PKS Dapat Gorengan Baru
Berita Lainnya

Dampak Lockdown, PKS Dapat Gorengan Baru

4 July 2021
Pendukung Anies Rada-Rada, Baru Segini Udah Pede Menang Pilpres
Berita Lainnya

Jakarta Kota Besar, Karena Salah Pemimpin Jadinya Begini

25 June 2022
Kento Momota Positif COVID-19, Tim Jepang Mundur dari Thailand Open
Olahraga

Kento Momota Positif COVID-19, Tim Jepang Mundur dari Thailand Open

3 January 2021
Cek Fungsi Sumur Resapan, Kok Nggak Ada “Menjebloskan Truk Molen” dan Serap APBD Ya?
Berita Lainnya

Cek Fungsi Sumur Resapan, Kok Nggak Ada “Menjebloskan Truk Molen” dan Serap APBD Ya?

4 January 2023
Klaim Novel Bamukmin Tidak Masuk Akal, Hanya Seperti Tong Kosong
Opini

Klaim Novel Bamukmin Tidak Masuk Akal, Hanya Seperti Tong Kosong

21 July 2021

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita