Haikal Hasan bisa dibilang baru muncul beberapa tahun ini sekitar sejak Pilkada DKI 2017 hingga sekarang. Namanya jelas kalah tenar dengan Rizieq Shihab yang sudah lama populer. Wajahnya memang ke-Arab-Araban karena memang keturunan Arab. Tapi dia bukan habib, hanya orang yang entah dianggap ustadz oleh orang lain atau mengaku dirinya ustadz.
Modal ini tentu belum cukup untuk melambungkan namanya. Mau tidak mau dia harus nebeng beken kepada tokoh populer agar namanya makin dikenal publik. Akhirnya dia memilih nebeng beken di dunia politik, serta Rizieq Shihab dan FPI. Kebetulan dia diterima secara terbuka. Belakangan dia sering diundang mengisi ceramah, bahkan oleh beberapa perusahan besar nasional. Hal ini tentu menambah pundi-pundi uangnya.
Saya tidak tahu persis kenapa kemudian tiba-tiba Haikal Hassan menjabat sebagai HRS Center. Yang dimaksud HRS center juga tidak jelas nomenklaturnya. Apakah bagian dari lembaga di FPI, atau di luar FPI. Namun yang pasti, dia terlihat menikmati jabatannya itu. Setiap media memberitakan dirinya, embel-embel Sekjen HRS tidak pernah lepas.
Perlahan namun pasti, nama Haikal Hasan makin populer, sering masuk pemberitaan, bahkan menjadi bahan perbincangan masyarakat. Semakin ramai berita tentang Rizieq dan FPI, maka nama Haikal Hasan juga ikut semakin tenar. Namun setelah Rizieq dipenjara, pembubaran FPI nyaris tanpa perlawanan.
Selama ini, kekuatan dan wibawa FPI memang terletak dalam diri Rizieq Shihab. Hanya dia yang bisa mengangkat wibawa FPI dimata publik. Kader lain semacam Munarman sama sekali tidak bertaji. Sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah dibubarkan, rekening-rekening yang terkait dengan FPI juga diselidiki oleh pemerintah.
Atas semua kejadian buruk yang menimpa FPI dan Rizieq, akhirnya Haikal Hassan mengambil sikap. Sudah tidak ada manfaat yang bisa dipetik dari FPI. Haikal Hassan membuat pengumuman ke publik bahwa dirinya bukan anggota FPI.
Dia juga menyebut kalau HRS Center tidak pernah ada wujudnya. Benar-benar sosok manusia yang seperti kacang lupa dengan kulitnya. Juga seperti pepatah habis manis sepah dibuang. Setelah merengguk hal manis di FPI, dia tiba-tiba saja mengaku bukan bagian dari FPI. Entah kenapa tiba-tiba saja dia merasa jijik dianggap sebagai anggota FPI. Padahal dulu dia terlibat begitu bangga
Haikal Hassan benar-benar tipe orang munafik yang seharusnya dijauhi. Dia hanya mementingkan kepentingan pribadi. Dimana ada wilayah yang memberikan manfaat untuk dirinya, kakinya akan berpijak. Jika sudah tidak memberikan manfaat atau bahkan membahayakan, dia akan segera enyah. Benar-benar tipe orang yang sangat oportunis.
Saya tak mengerti apakah eks anggota FPI akhirnya sadar bahwa selama ini Haikal Hassan tidak punya integritas dan loyalitas kepada Rizieq dan FPI. Dia hanya memanfaatkan Rizieq dan FPI untuk meraih ketenaran semata. Karakter dia lebih terlihat seperti politisi dibanding seorang ustadz.
Seharusnya umat Islam secara umum di Indonesia juga menyadari tentang sikap dan karakter Haikal Hassan sehingga tidak lagi memberikan tempat. Biarkan saja dia menjadi seorang politisi murni, dengan cara bergabung dengan partai, bukan membungkusnya dengan baju agama.
https://seword.com/umum/haikal-ke-fpi-habis-manis-sepah-dibuang-PE9Kh3Swhl
Discussion about this post