Sunday, January 29, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Demokrat Gagal Membuat Framing Opini Buat Jatuhin Pemerintah

7 February 2021
in Opini, Politik
0
Demokrat Gagal Membuat Framing Opini Buat Jatuhin Pemerintah

Dalam menyikapi berbagai masalah negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu tampil santai dan kalem. Kalemnya Jokowi juga terlihat dari saat menyikapi isu kudeta yang terjadi di partai Demokrat. Langsung saja pada pokok masalahnya.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

AHY selaku ketum partai, memimpin langsung konferensi pers dan mengungkap isu adanya Kudeta yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. AHY meminta Jokowi klarifikasi setelah mengirimkan surat, karena ada nama Moeldoko sebagai Kepala KSP yang masuk dalam lingkaran pemerintahan Jokowi.

Jokowi tidak bersuara sedikit pun. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pihak Istana tak perlu menjawab surat yang dilayangkan AHY, karena surat tersebut terkait dengan apa yang terjadi di internal partai Demokrat.

“Kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut, karena itu adalah perihal dinamika internal partai,” kata Pratikno.

Pratikno mengatakan, surat yang diantarkan Sekjen Partai Demokrat itu berisikan persoalan konflik internal Partai Demokrat. Sehingga Presiden tak bisa memasuki ranah politik internal partai tersebut. “Itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat dan semuanya sudah diatur dalam AD/ART,” katanya.

Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Presiden Jokowi yang enggan menanggapi perihal surat permintaan klarifikasi yang dikirim AHY.

Riefky memandang dengan tidak ditanggapinya surat tersebut, mengartikan masih adanya teka-teki tidak terjawab terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD).

“Meskipun, dengan tiadanya penjelasan Presiden Jokowi tentu masih ada teka-teki yang tersimpan dalam pikiran masyarakat. Namun kami tetap menghormati keputusan dan pilihan Presiden Jokowi tersebut. Kami tetap berkeyakinan bahwa Presiden Jokowi maupun pejabat negara yang namanya disebut-sebut, benar-benar tidak mengetahui adanya GPKPD, apalagi terlibat,” kata Riefky.

Gimana nih ceritanya? Menghormati keputusan Jokowi yang tidak menjawab surat AHY, tapi di sisi lain memberikan opini yang terkesan menggiring dengan tujuan agar presiden menjawab. Kalau memang menghormati ya sudah, jangan tambahin lagi bumbu pelengkap dalam berstatement.

Jokowi memang hebat. Hanya dengan diam tak menjawab, Demokrat bisa penasaran setengah mati. Sampai-sampai banyak pihak yang menyayangkan itu. Jokowi tak peduli dengan apa yang terjadi dengan Demokrat, mereka yang sibuk memikirkan kenapa Jokowi diam saja.

Kalau Jokowi tak menjawab dan masih ada teka-teki yang belum terjawab, itu tugas Ketum Partai. Masa Jokowi yang turun tangan? Jokowi bukan ketum Demokrat. Lu yang tuding, harusnya lu yang cari tahu di mana masalahnya, bukan memaksa yang dituding untuk cari tahu. Ibarat saya menuduh orang lain maling, dan saya meminta dia yang membuktikan sendiri.

Semakin banyaknya tekanan kepada Jokowi untuk menjawab surat dari AHY, semakin saya yakin kalau Jokowi memang seolah mau dipancing untuk bersuara. Dari situ, akan ada gorengan baru, akan ada semacam penggiringan opini yang lain.

Tujuannya, kemungkinan mau play victim, atau memainkan drama terzolimi seperti yang sering dilakukan SBY. Terzolimi, lalu curhat dan prihatin, lalu berharap masyarakat kasihan dan memberikan simpati. Jurus mendongkrak popularitas dan image yang sudah basi, tapi masih saja terus dilakukan.

Kalau SBY dulu melakukan ini, mungkin masih efektif. Sekarang rakyat sudah makin cerdas dan melek politik meski masih ada lugu juga.

Andreas Hugo Pareira juga ikut menanggapi protes Partai Demokrat (PD) terkait isu ‘kudeta’ PD. Andreas menilai sikap Presiden Joko Widodo melalui Mensesneg Pratikno sudah tepat.

Anggota Komisi X DPR RI itu mengatakan Presiden Jokowi melalui Mensesneg Pratikno telah menjawab isu kudeta PD. Menurutnya, Jokowi melalui Mensesneg Pratikno telah menganggap urusan kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat sebagai persoalan internal partai.

Karena itu, Andreas menilai ada kesan PD berupaya mengkaitkan isu kudeta PD dengan framing opini adanya intervensi pemerintahan Jokowi. Ia menilai PD telah gagal membuat framing tersebut.

“Sehingga dengan jawaban tersebut, gagal-lah upaya PD untuk menarik-narik seolah-olah pemerintahan Jokowi mempraktikkan politik intervensi pemerintah pada parpol sebagaimana upaya ‘framing opini’ Jokowi mempraktikkan politik intervensi Orde Baru pada kasus PD yang dikembangkan oleh Andi Mallarangeng dalam beberapa diskusi di media elektronik,” tegasnya.

Selain itu, Andreas mengimbau urusan internal partai sebaiknya tidak diumbar ke ruang publik. Menurutnya, itu hanya akan menunjukkan adanya kerapuhan dalam internal suatu partai politik (parpol).

“Urusan internal parpol seharusnya jangan di bawah ke ruang publik. Tidak ada manfaatnya, justru hanya mencerminkan kerapuhan kepemimpinan internal parpol,” ucapnya.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Marzuki Alie Harusnya Profesional Jadi Ketum

Marzuki Alie Harusnya Profesional Jadi Ketum

Discussion about this post

Berita Populer

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut
Opini

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

by hb
17 April 2021
0

Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan si Badut...

Read more
Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

13 January 2021
Sudah Dipenjara, Rizieq pun Di Khianati Para Anak Buahnya

Sudah Dipenjara, Rizieq pun Di Khianati Para Anak Buahnya

6 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Bapak Mantan Berpartai Biru Yang Gemar Menciptakan Lagu

Bapak Mantan Berpartai Biru Yang Gemar Menciptakan Lagu

21 January 2021

Berita Lainnya

Demokrat, Partai Berslogan Anti Korupsi, Tapi Kadernya Banyak Terseret Korupsi
Berita Lainnya

Demokrat, Partai Berslogan Anti Korupsi, Tapi Kadernya Banyak Terseret Korupsi

6 April 2022
Konyol, Refly Harun Hobi Angkat Isu Waspada Dengan China
Opini

Konyol, Refly Harun Hobi Angkat Isu Waspada Dengan China

20 October 2021
PKS Ini Lucu, Kemarin Tolak IKN, Sekarang Usulkan Konsultan
Berita Lainnya

PKS Ini Lucu, Kemarin Tolak IKN, Sekarang Usulkan Konsultan

7 March 2022
AR Tetap Setia Menjadi Tokoh Licik Di Negara Ini
Opini

AR Tetap Setia Menjadi Tokoh Licik Di Negara Ini

3 January 2021
Pulau Reklamasi Dijadikan Opsi, Anies Jilat Ludah Sendiri
Opini

Dari Dulu Sering Dilanda Banjir, Anies Seharusnya Lebih Fokus Membenahi Banjir Jakarta

14 November 2021
Anies Blunder Soal Batik, Akibat Pintar Bersilat Lidah dan Mengolah Kata
Berita Lainnya

Anies Blunder Soal Batik, Akibat Pintar Bersilat Lidah dan Mengolah Kata

18 December 2022

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita