Ibukota Jakarta memang tak pernah lepas dari kemacetan, Pemerintah DKI hingga kini belum menemukan solusi tepat untuk mengatasinya, terlebih DKI di pimpin oleh seorang yang miskin ide.
Lagi-lagi Anies Baswedan sang penguasa DKI Jakarta membuat heboh, tak puas dengan pencapaian dalam jajaran pahlawan transportasi dunia tahun 2021 atau 21 Heroes 2021 yang diberikan oleh Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), Anies punya prestasi baru.
Anies telah menyulap DKI Jakarta menjadi kota sepi, jalanan lengang, bisa dipake bermain bola dan tenis meja. Sungguh tahun yang penuh dengan sensasi dan prestasi.
Sebagai informasi saja, hampir seluruh kota di dunia selama pandemi Covid-19 ini, seluruh transportasi dibatasi, seluruh warga dilarang melakukan aktifitas di luar rumah untuk menekan angka penularan positif Covid-19.
Atas capaian ini, Anies menghadiri acara peringatan hari Pers Nasional, ia merasa harus hadir untuk memamerkan prestasinya sebagai penguasa DKI Jakarta.
Untuk diketahui bahwa, puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2021 yang jatuh pada tanggal 9 Februari kali ini digelar di Istana Negara Jakarta. Peringatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet. Sementara pimpinan DPR dan gubernur daerah lainnya hadir secara virtual.
Di depan Jokowi, Anies kembali pamer akan pencapaiannya, Gubernur DKI Jakarta itu turut melaporkan capaian DKI Jakarta yang mampu keluar dari 10 besar kota termacet dunia, Wooww…
Dengan kepala agak di geleng-gelengkan seperti penyanyi India, dalam sambutannya, Anies terlebih dulu menyampaikan apresiasinya terhadap insan pers Indonesia. Sebab, meskipun Indonesia tengah diterpa pandemi COVID-19, insan pers tetap mengabarkan berita terkini.
“Bapak Presiden yang kami muliakan, bapak-ibu sekalian yang saya hormati. Meskipun dalam suasana pandemi, yang saat ini sedang kita alami termasuk di Jakarta insan pers terus bertugas, terus mengambil peran walaupun harus meninggalkan interaksi bersama keluarga demi memastikan kita semua seluruh masyarakat mendapat pemberitaan yang aktual dan terpercaya. Kami menyambut baik dan kami menyampaikan apresiasi karena kita semua merasakan manfaat dari pemberitaan itu untuk sama-sama memiliki pemahaman tentang pola hidup sehat dan cara kita mencegah penularan melalui kebiasaan 3M,” papar Anies dengan gaya bicara yang khas.
Dengan sedikit menarik nafas dan menunggu tepuk tangan, Anies kemudian menyampaikan bahwa Jakarta saat ini sudah mengalami buanyaaakkk perbaikan. Salah satunya, Jakarta, keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia.
“Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Biasanya kita ingin masuk daftar 10 terbesar, kalau kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar,” ungkapnya sebari melirik ke Jokowi.
Mendengar laporan Anies, serentak sejumlah kabinet dan menteri yang hadir terperanga, takjub luar biasa atas pencapaian DKI mengatasi kemacetan.
Dengan senyum sedikit lebar, Anies mengatakan, pada 2017, Jakarta menduduki peringkat keempat dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia. Pada 2020 ini, kata dia, Jakarta berada di posisi ke-31.
“Di tahun 2017 Jakarta nomor 4 di dunia, 2018 menjadi nomor 7, 2019 menjadi nomor 10, dan alhamdulillah di tahun 2020 kita menjadi ranking 31. Insyaallah ini menjadi pengalaman yang berbeda,” tutur Anies.
Sebagai basa-basinya… Anies mengatakan 9 Februari merupakan hari bersejarah bagi insan pers Indonesia. Dia berharap Hari Pers Nasional ini menjadi kesempatan untuk memperkokoh sinergi antara pers, pemerintah, dan masyarakat.
“Tanggal 9 Februari merupakan hari bersejarah bagi insan pers di Tanah Air dan ini juga menjadi kesempatan untuk memperkokoh eksistensi dan sekaligus soliditas institusi pers. Apalagi di masa pandemi masa penuh ujian seperti ini insyaallah dengan pesan optimisme dari media maka kita semua akan bisa mengantisipasi seluruh perubahan termasuk mempercepat proses pemulihan perekonomian,” papar dia.
Bagaimana menurut anda para pembaca..? kalau menurut saya sih ini bukan prestasi, tapi ini adalah kebetulan. Memanfaatkan situasi PSBB untuk mencari panggung. Bayangkan saja jika tidak terjadi Covid.. ?!
Discussion about this post