Sosok Moeldoko tengah menjadi perbincangan publik, lantaran dirinya pihak eksternal yang disebut akan mengudeta AHY. Dengan kejadian ini, publik berasumsi bahwa Moeldoko ingin maju dalam perhelatan Pilpres 2024.
Moeldoko memang berpeluang menjadi salah satu kontestan pada Pilpres 2024. Apalagi, Moeldoko memiliki latar belakang militer di samping Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Meskipun begitu, saat ini bukan hanya Moeldoko yang melakukan persiapan, hampir semua sudah mulai melakukan kegiatan guna memenangkan Pemilu 2024. Baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden.
Sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga diuntungkan dengan adanya gonjang-ganjing di Demokrat dengan memperkuat konsolidasi di tingkat partai, tapi tak seberuntung Moeldoko.
Apakah Pak Moeldoko dirugikan dan AHY diuntungkan?
Berbeda dengan pandangan sang mantan dukun yang jadi pendeta yaitu Daud Tony. Menurut Daud Tony, dulu, Moeldoko sudah dipersiapkan oleh Pramono Edhie Wibowo untuk menjadi KASAD dan Jendral TNI.
Ternyata Pramono Edhie ini biarpun adik ipar SBY, tapi tidak ambisius seperti SBY. Karena beliau sejak AKABRI targetnya adalah KASAD, maka setelah menjabat sebagai KASAD beliau mulai mencari pengganti. Pengganti yang tepat adalah Moeldoko!
Ternyata yang diucapkan Daud Tony sejalan dengan yang diucapkan Moeldoko. Edhie Wibowo adalah yang mengangkat Moeldoko menjadi Wakil KASAD.
Setelah menjadi Wakil KASAD, jabatan yang lebih tinggi selanjutnya untuk TNI AD tentu adalah KASAD, baru panglima TNI. Jadi benar, kalau Moeldoko adalah sosok yang diinginkan Edhie Wibowo untuk menjadi KASAD dan Panglima TNI.
Kedekatannya dengan SBY tentunya mempunyai khas tersendiri, kenapa SBY memilihnya menjadi Panglima TNI di antara perwira tinggi yang ada pada waktu itu.
Jika mau ditarik benang merahnya maka ini menjadi mudah. Edhie Wibowo adalah ipar SBY, sehingga wajar jika SBY satu pandangan dengan Edhie Wibowo untuk mengangkat dan memilih Moeldoko sebagai panglima TNI.
Isu kudeta yang digaungkan Demokrat ini sejak awal terdengar seperti isu yang dibuat-buat untuk menaikan citra AHY dan partai Demokrat. Tapi sebenarnya tidak.
Drama pertama adalah AHY takut jabatannya diambil alih Moeldoko, yang dekat dengan beberapa petinggi Demokrat. Wajar petinggi Demokrat percaya Moeldoko, karena kedekatan beliau dengan SBY dan adik ipar SBY. Adik ipar SBY ini sosok yang dihormati juga oleh petinggi Demokrat.
Drama berikutnya adalah SBY sedang mendidik AHY lewat isu kudeta oleh Moeldoko, karena sesungguhnya SBY ingin menarik Moeldoko ke Demokrat setelah Jokowi habis masa jabatannya.
Jadi menurut saya, dua-duanya sama-sama mendapat keuntungan dari drama ini. AHY, Moeldoko dan Demokrat akan naik di 2024, itupun kalau Moeldoko mau di pinang Demokrat. Ini Politik, dan semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.Pemilu 2024
Discussion about this post