Tuesday, January 31, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

OTT KPK Salah Kaprah…!!

1 March 2021
in Opini, Politik
0
OTT KPK Salah Kaprah…!!

KPK sudah buruk citranya di masyarakat Indonesia, karena banyak oknum-oknum di dalamnya yang tidak menjalankan prosedur hukum dengan benar. Sebagai contoh kasus yang katanya OTT dengan penangkapan Nurdin Abdullah saat tertidur pulas di rumahnya.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

Logikanya, jika orang dibangunkan pagi-pagi subuh jam 2an, dan akan dijanjikan “saksi” atas kasus dugaan suap, ya pasti kaget.

Awalnya KPK memberitahu Nurdin Abdullah soal permintaan mereka agar ia jadi saksi, KPK mendatangi kediaman Nurdin Abdullah dan membangunkannya secara paksa. Lalu KPK dengan bangga mengatakan bahwa mereka melakukan OTT.

Bangganya luar biasa, langsung ramai dan menjadi trending topik di Twitter, ‘Nurdin PDI Perjuangan Kena OTT KPK’ sontak kadrun geger dan mengolok-olok.

Ini jelas salah. Terlepas dari dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nurdin Abdullah seperti yang dituduhkan kepada KPK, KPK sudah salah langkah. Setidaknya ada tiga hal yang janggal dan dirusak, terkait penangkapan ini.

Pertama, definisi OTT yang dikaburkan. OTT itu singkatan dari Operasi Tangkap Tangan. OTT dilakukan jika dan hanya jika ada transaksi yang sedang dikerjakan atau dilakukan tersangka.

Jika ada tindak pidana korupsi yang terjadi saat itu juga, maka mata-mata KPK bisa langsung bertindak. Tindak pidana korupsi secara live sedang dilakukan dan ketahuan dengan jelas, maka petugas baru bisa melakukan OTT. Nah anehnya, OTT Nurdin dilakukan jam 2 pagi.

Dari definisi saja, KPK sudah disable dalam melakukan OTT. Ini mah bukan operasi tangkap tangan. Tapi Operasi Terawang Tidur. Dewan pengawas KPK ini harus berikan edukasi yang benar agar tidak terjadi kesenjangan.

Kedua, keterangan yang bercabang, diinfokan ke Nurdin berbeda dengan yang dikoar-koarkan ke media. Ini namanya bias of understanding. Kalau benar, seharusnya informasi yang diberikan kepada Nurdin dan publik, seharusnya sama.

Etikanya nggak benar. Apa jangan-jangan KPK masih nggak paham apa yang mereka kerjakan? Atau para eksekutor yang datangi rumah Nurdin juga dapat informasi yang tidak jelas?

Ketiga, barang bukti yang tidak jelas. Barang bukti korupsi yang dipamerkan hanyalah koper, seharusnya KPK bisa lebih cermat lagi. Bukankah OTT harus mendapati bukti terkait tangkapannya?

Secara kesimpulan, KPK bisa dianggap nggak jelas dalam melaksanakan tugasnya. Kejanggalan-kejanggalan ini membuat rakyat mulai tidak percaya dengan netralitas KPK. Apalagi ditambahkan dengan fakta bahwa KPK ini hanya menangkap yang kecil-kecil.

Seperti gajah di pelupuk mata tidak kelihatan tapi semut di ujung pantai kelihatan. Inilah yang terjadi. Kita melihat di DKI Jakarta sendiri, banyak kasus-kasus yang diduga kuat menjadi lahan bancakan dan KPK diam-diam saja. Anggaran triliunan, tapi yang ditangkap nilainya miliaran saja.

Apakah ini yang menjadi keberpihakan dari DKI Jakarta kepada KPK?. Sekali lagi, kami tidak sedang membela Nurdin Abdullah. Tapi membela akal sehat yang dihina dan diinjak-injak oleh KPK, terkait prosedur yang tidak benar.

Saya ingin KPK yang lebih kuat, bukan yang sok-sok jagoan. Presiden pun sudah membuat peraturan KPK agar lebih kuat. Tapi kok seolah-olah ada clan Taliban di KPK yang mendegradasi KPK, dan ingin menyalahkan Presiden.

Jangan sampai KPK dilemahkan oleh orang dalam. Dewan Pengawas KPK juga harus bekerja lebih baik lagi dalam mengontrol gerakan oknum-oknum busuk KPK. Seharusnya orang-orang yang sudah jelas-jelas terafiliasi kepada politik pendukung Anies, harus di buang, KPK harus netral.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Anies: Saya Harus Tampil Sempurna Dimata Masyarakat

Anies: Saya Harus Tampil Sempurna Dimata Masyarakat

Discussion about this post

Berita Populer

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun
Hukum

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

by hb
5 January 2021
0

Pembubaran FPI menimbulkan banyak stigma buruk buat pemerintahan dan pihak berwajib, bahkan ada pula yang menghubungkannya dengan kekalahan Ahok dalam...

Read more
Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

14 January 2021
Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

13 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021

Berita Lainnya

Ternyata Studi Kelayakan Formula E Tak Masukkan Commitment Fee, Ini Temuan BPK
Opini

Ternyata Studi Kelayakan Formula E Tak Masukkan Commitment Fee, Ini Temuan BPK

13 April 2021
Heran Dirinya Dilaporkan Balik, Ubedilah Malah Playing Victim
Berita Lainnya

Heran Dirinya Dilaporkan Balik, Ubedilah Malah Playing Victim

18 January 2022
Pesan Bu Susi : Jangan Sok Bijak Kalu Gak Paham
Opini

Pesan Bu Susi : Jangan Sok Bijak Kalu Gak Paham

31 January 2021
Maraknya Fenomena Intoleransi hingga Terorisme Adalah Gejala Pembajakan Agama
Opini

Maraknya Fenomena Intoleransi hingga Terorisme Adalah Gejala Pembajakan Agama

6 April 2021
Pengalaman Belum Banyak, Agus Mulai Jual Diri Untuk Jadi Presiden
Berita Lainnya

Pengalaman Belum Banyak, Agus Mulai Jual Diri Untuk Jadi Presiden

9 February 2022
Mensos Blusukan, Kok Pada Nyinyir?
Politik

Mensos Blusukan, Kok Pada Nyinyir?

11 January 2021

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita