Mantan kader Partai Demokrat (PD) Darmizal mengatakan KLB akan dihadiri sekitar 1.200 orang yang berasal dari pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di seluruh Indonesia serta organisasi sayap dan tamu undangan.
Ini benar-benar situasi yang panik hingga membuat beberapa kader PD stres, mungkin Agus dan SBY lebih stres lagi. Andi Arief mengklaim SBY akan berdemonstrasi di Istana Kepresidenan. Langkah itu bisa saja ditempuh untuk memprotes sikap Presiden Jokowi yang mengabaikan demokrasi dengan membiarkan KLB berlangsung.
“Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yang lakukan kebenaran juga beku hatinya. Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dengan standar prokes,” kata Andi lewat akun Twitter.
Andi menyebut pemerintahan Jokowi membiarkan KLB Demokrat ilegal terjadi. Padahal Jokowi punya kuasa untuk bertindak mencegah kegiatan itu. Dia juga mengatakan KLB Partai Demokrat bukan sekadar urusan internal partai, melainkan sebagai tanda matinya demokrasi Indonesia.
“Pak Jokowi harusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi,” kata Andi.
Andi Arief memang keterlaluan. Ini masalah internal partai, Masa suruh Presiden ikut campur. Nanti kalau presiden ikut campur, masalah tambah rumit, Presiden lagi yang disalahkan. Lagipula Presiden tidak level mengurusi masalah partai yang sudah kacau karena dipimpin oleh sosok yang sebenarnya tidak layak, dan disokong oleh orang yang doyan prihatin.
Masih belum diketahui apakah pernyataan Andi Arief ini murni dari perkataan mulut sendiri atau memang mendengar dari SBY langsung. Kalau ini hanya gertak sambal dari Andi, kita cukup maklumi saja. Orang ini, tiada hari tanpa menebar perkataan tendensius penuh halusinasi. Mungkin kepingin diperhatikan, padahal tak ada yang peduli.
Kalau ini dari SBY, tampaknya mau menantang pemerintah. Kita tahu kok SBY ini apa aja bobroknya. Sudah dibongkar sebagian bobroknya oleh kader yang sudah muak. Sungguh lucu meminta Jokowi bereaksi. Katanya Demokrat solid. Katanya kader Demokrat setia dan tetap bersama Agus.
Demokrat ini kurang lebih sekarang mirip dengan SBY. Dikit-dikit teriak salahkan pihak lain. Mungkin baru kali ini ada partai yang minta tolong pada Presiden untuk ikut campur urusan internal partainya, kenapa harus panik. Katanya ingin berdemokrasi secara sehat dan KLB itu kan bentuk dari demokrasi yang ada di Demokrat.
Kenapa selalu mengganggu presiden? Partai yang ribut sendiri, kok bawa-bawa presiden. Urusan Demokrat tak sepenting urusan negara. Ini satu lagi logika bagus. Kalau Jokowi dianggap bisa hentikan KLB yang sekarang, kenapa tidak berpikir bahwa Jokowi harusnya bubarkan juga kongres yang memilih Agus?
Discussion about this post