Amin Rais si bocah tua nakal kembali beraksi, dia mengkritik Jokowi soal hubungan Indonesia dan China. Dia juga menuduh Indonesia di era Jokowi dikuasai oleh Mafia. Benarkah tuduhan bocah tua nakal tersebut?
Soal hubungan China dan Indonesia, penulis sih simple saja ya. Karena semua partai juga dekat dengan Partai Komunis China, termasuk PKS yang pendukungnya sering teriak-teriak anti China sekalipun.
Kenapa Indonesia dekat dengan China? karena prinsip China adalah bagaimana caranya mereka untung, tapi yang diambil untung tidak merasa rugi. Ini bisa dijelaskan berdasarkan sejarah China sejak era Mao Tze Dung.
Karena itu dari dua kekuatan ekonomi besar saat ini yang sedang perang dagang, Amerika dan China, Indonesia lebih condong ke China? Masa harus condong ke Arab? lah Arab Saudi dan Turki yang merupakan dua negara kekuatan islam saja kerjasama dengan China.
Selain itu China juga tidak seperti negara barat dan eropa yang hanya ingin mengeruk SDA kita dengan murah. Mereka menuruti syarat investasi negara kita, salah satunya adalah soal transfer teknologi.
Ini sesuai dengan prinsip China yang penulis jelaskan di paragraf sebelumnya, dimana prinsip China adalah bagaimana caranya dia untung, tapi kita tidak rugi. Sehingga persyaratan yang negara kita minta, dia mau. Sumber.
Jadi kerjasama dengan China ini adalah kerjasama saling menguntungkan, bukan seperti Barat yang puluhan tahun mengambil sumber daya alam dan kita hanya diberi sedikit saja, seperti contohnya freeport.
Lalu soal Mafia yang dituduhkan Amien Rais, mari kita baca dulu pernyataannya:
“Saudara sekalian, saya pernah mengatakan bahwa Republik Indonesia hakikatnya sudah menjadi, maaf ini, republik mafia Indonesia. Hampir segala bidang kehidupan bangsa sudah dicengkeram oleh mafioso itu. Ada mafia beras, mafia daging, mafia gula, mafia pupuk, mafia terigu, mafia cabe, mafia bawang, mafia minyak, mafia obat-obatan, mafia gas, mafia pajak. Bahkan mafia olahraga, mafia skor. Nah bahkan yang paling berat dan berbahaya adalah mafia hukum,” kata Amien Rais.
Amin Rais menuduh mafia hukum lahir di era Jokowi. Namun, kata dia, satgas pemberantasan mafia hukum itu dihilangkan di masa kepemimpinan Jokowi. Mantan Ketua MPR itu menyebut ada ‘Mafia Taipan Cukong (MTC)’ yang merasa senang atas dihilangkannya satgas tersebut.
Ternyata… satgas yang Amin Rais maksud dibubarkan pada 2012, yaitu pada pemerintahan SBY. Jika isu utama saja Amin Rais salah, maka bisa dipastikan yang lainnya juga ngaco. Tapi baiklah sedikit kita bahas. Mafia lainnya itu sudah ada jauh sebelum Jokowi, justru pada era Jokowi lah Mafia-Mafia tersebut berusaha diberantas.
Dalam dunia perdagangan, salah satu yang biasa dilakukan Mafia adalah melakukan “Predator Pricing”, yaitu memainkan harga pasar untuk mematikan lawan usahanya yang biasanya adalah UMKM. Perilaku ini sedang diberantas Jokowi, bahkan sudah ada yang kena denda karena melakukan hal tersebut.
Lalu ada juga Mafia tanah, Jokowi bahkan sudah menginstruksikan Kapolri untuk menyikat mafia tanah ini. Pada 2020 tercatat Bareskrim Polri melakukan penyelidikan sebanyak 37 perkara.
Bareskrim Polri melalui Satgas Mafia Tanah tercatat melakukan proses penyidikan sebanyak 37 perkara selama 2020. Sementara itu, 8 perkara dalam proses penyelidikan dan sisanya sudah pada tahap penyidikan.
Jika kedapatan di era Jokowi maka sudah dipastikan akan diproses hukum. Tapi tampaknya ada satu mafia yang masih koar-koar dan bebas, yaitu Mafia neraka!! Dialah Amin Rais, yang bisa seenaknya menuduh siapa saja yang akan masuk neraka, padahal yang berhak adalah Tuhan. Jadi Amin Rais adalah panitia neraka ilegal, nah yang ilegal-ilegal ini biasanya adalah kerjaan mafia. Jadi kapan pemerintah mau tangkap Amin Rais si Mafia neraka?
Discussion about this post