Ondel-ondel adalah bagian dari kesenian khas Betawi. Namun di lain pihak, sekarang marak pula ondel-ondel ini dijadikan kostum untuk mengamen. Sama dengan pengamen yang memakai kostum boneka atau badut. Yang kerap kita temui di perempatan lampu merah atau di taman-taman.
Seandainya mereka bertemu dengan Mensos Risma, pasti para pengamen ondel-ondel ini akan diajak berdialog. Diajak tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung, untuk mendapatkan pelatihan kerja.
Atau mungkin akan dicarikan alternatif pekerjaan lain, yang tentunya lebih baik dari segi penghasilan maupun kesehatan dan keamanan. Sudah ada kok buktinya. Ada beberapa gelandangan yang akhirnya dipekerjakan oleh BUMN Waskita Karya dengan mendapat gaji sesuai UMP Sumber. Memang tidak bisa menolong semuanya, setidaknya ada dialog, ada harapan untuk solusinya.
Tapi sayangnya, pengamen ondel-ondel itu malah ketemu dengan Gubernur Anies si Badut DKI. Ketemu dalam arti berpapasan ya. Kebetulan ada yang memotret peristiwa ini, entah anak buah Anies atau siapa. Lalu foto itu pun beredar di media sosial. Netizen pun riuh menyebarkan dan mengomentari foto itu. Karena jika diperhatikan, foto itu mengandung banyak makna.
Lihat saja, bagaimana cara Anies berjalan tanpa menghiraukan sekelilingnya. Padahal dia ini kan pimpinan Ibu Kota. Atau karena keseringan dicuekin oleh warganya sendiri, jadi Anies pun ikutan cuek sama warganya. Pemimpin kok gitu? Masak lewat di samping pengamen ondel-ondel dia tidak menoleh sedikit pun? Ngajak ngomong kek bentar. Ditraktir makan/minum? Katanya gubernur santun seiman?
Foto itu memberikan gambaran bagaimana cara Anies memperlakukan warga Jakarta. Cuek, seenaknya, dan tidak mikirin warganya sama sekali. Demo anarkis saja dia biarkan kok. Yang demo malah ditengok, sementara warga yang menderita kerusakan akibat demo anarkis malah tidak diperhatikan.
Kalau Anies sayang sama warga Jakarta, dia akan menangani banjir dengan sebaik-baiknya. Bukannya nyari tempat yang nggak banjir lalu bikin pencitraan di sana. Sama saja dengan kebijakannya yang banyak blunder selama pandemi Covid.
Bikin warga berkerumun di stasiun/terminal. Kerumunan massa yang dibikin oleh sohibnya, sang imam besar, dia biarkan pula. Bukannya dicegah. Makanya saya bilang, wahai warga Jakarta, jangan semangat, tetap putus asa!
Kembali ke pengamen ondel-ondel. Soal ini sebenarnya sudah dibahas di kalangan Pemprov DKI Jakarta sejak akhir tahun 2019. Pada bulan Desember 2019, Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi, Abraham Lunggana atau Haji Lulung meminta Gubernur Anies untuk menertibkan para pengamen ondel-ondel itu.
Karena mereka bukan berasal dari sanggar kesenian Betawi Sumber. Saya paham sih maksud Haji Lulung. Ini kan budaya khas Betawi ya. Kalau dipakai buat ngamen, tanpa ritual khasnya, itu seperti mendegradasi budaya Betawi. Nggak elok gitu.
Pada Februari 2020, Pemprov DKI Jakarta diberitakan sepakat dengan DPRD DKI untuk melarang para pengamen ondel-ondel. Caranya dengan merevisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi. Pemprov DKI dikatakan sedang menyusun naskah akademik untuk mendukung revisi Perda tesebut .
Berita-berita di media yang saya temukan selanjutnya hanya menyebut “akan merevisi”. Belum saya temukan berita bahwa Perda itu sudah direvisi. Mungkin terkendala pandemi Covid. Oleh sebab itu, masih ada saja pengamen ondel-ondel yang ngamen di jalan. Kelanjutannya bagaimana? Tahu sendiri kan bagaimana cara kerja Anies?
Menanggapi beredarnya foto di atas, para netizen pun ramai berkomentar. Salah satunya komentar Denny Siregar di atas. Dan berikut komentar atau cuitan lain dari para netizen. Tentunya tanpa mengurangi rasa hormat pada ondel-ondel itu sendiri sebagai bagian dari budaya khas Betawi. Rata-rata komentar/cuitan netizen diakhiri dengan emoticon ketawa ngakak.
@Aryprasetyo85 : Ada ONDEL-ONDEL Betawi Lewat
@Lady_Zeebo : Ondel-ondel aja ogah nyapa, padahal sama-sama ondel-ondel..
@NasionalisSiber : Ondel-ondelnya jahat dan sombong. Ada tokoh kok pada di cuekin ?
@Victor_Tian17 : itu ondel-ondel sudah bawa ember, bukan kantong keresek atau bekas kemasan bungkusan permen, kurang besar apa lagi coba. Main lewat aja, kasih kek serebu perak rupiah misalnya. Kirain cuma tidak bisa kerja, ehhh ternyata tidak peka juga.
@olland72 : Kasian tu ondel ondel, diabaikan sama gubernurnya
@MigaWempy : Sakitnya dicuekin si”dia”. Blom ada apa²nya Dibandingin. . . Dicuekin ONDEL-ONDEL. . .
@aadhmusic : Ondel-ondel itu dari sejarahnyapun pemilik sah Betawi atw Jakarta ngk ada yg pungkiri itu walopun orang papua, tapi ini ada yg ngaku pimpinan DKI di cuekin ondel-ondelnya
@4Y4NKZ : Sedih lihat ondel ondel ngamen. Apalagi dicuekin. Klo lg kampanye bilangnya anak betawi.
@Aan_coverBOYkw : ONDEL-ONDEL AJA OGAH NOLEH.. . APALAGI MANUSIA…
@Namaku_Mei : Suweekkk nieh ondel², Gak tau apa orang suci lagi lewat
@Candraasmara85 : Gubernur Ondel Ondel…
@ttheomanalu : Ternyata Kalau Sesama Ondel Ondel Berpapasan Mereka Tidak Saling Sapa
Ini adalah sebuah pembelajaran bagi seorang pemimpin. Komentar/cuitan netizen itu bukannya tidak berdasar. Pasti ada penyebabnya. Tidak ada asap kalau tidak ada api.
Discussion about this post