Polisi menemukan dua senjata tajam jenis golok ukuran panjang dan pendek dari mobil milik Alamsyah Hanafiah yang terparkir di sekitar PN Jaktim Jumat kemarin.
Bagi yang tidak tahu, Alamsyah ini adalah salah satu tim kuasa hujum Rizieq yang tengah menjalani sidang kasus kerumunan. Ditanya soal penemuan senjata tajam itu, Alamsyah awalnya mengatakan benda tersebut digunakan untuk memotong mangga.
Memotong mangga? Apakah logis memotong mangga pakai golok? Memotong mangga pasti sulit kalau pakai pedang atau golok, apalagi kalau harus mengupas kulitnya. Ninja Hattori pun rasanya bakal nangis darah melakukan ini. Harusnya bawa pisau aja, kan? Kenapa gak sekalian bilang mau mengupas bawang? Atau gak sekalian aja bilang untuk digunakan untuk penyunatan?
Dia bilang, selain potong mangga, sajam tersebut dipakai untuk memotong kabel. Ini juga aneh, setahu saya memotong kabel tetap lebih mudah pakai pisau kecil.
Intinya, sangat tidak logis kalau mengatakan untuk potong buah. Artinya, mungkin ada unsur kebohongan atau ada sesuatu yang disembunyikan dari ngeles tersebut.
Anehnya, setelah beberapa jam kemudian Alamsyah ditanya lagi oleh wartawan soal penemuan sajam di mobilnya tersebut. Kali ini dia mengaku benda tersebut merupakan suvenir dari para kliennya.
Berarti memang ada yang tidak beres. Sungguh dua pernyataan yang kontradiktif, berbeda satu sama lain. Biasanya kalau tidak jujur, seseorang tidak akan sadar telah memberikan komentar atau pernyataan yang bertolak belakang. Karena memang mengarang bebas secepat kilat sesuai dengan apa yang muncul pertama kali di pikiran.
Memang terkesan receh, tapi ini harus dijadikan pelajaran. Masa pengacara bisa membuat pernyataan yang berbeda? Dan yang paling penting adalah, tujuan dari dibawanya senjata tajam tersebut. Ini yang harus didalami. Apakah ada maksud lain yang tidak kita ketahui?
Memang mereka ini rada-rada tidak beres. Siapa pun yang gabung dengan kelompok sebelah, apalagi dekat-dekat Rizieq, entah kenapa jadi seirama dan selaras konyolnya. Jadi lucu dan terkesan nge-lawak. Kalau pengacar ini terindikasi memiliki niat lain dan polisi bisa membuktikannya, maka dia bisa kena karma sendiri.
Discussion about this post