Tuesday, January 31, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Maraknya Fenomena Intoleransi hingga Terorisme Adalah Gejala Pembajakan Agama

6 April 2021
in Opini
0
Maraknya Fenomena Intoleransi hingga Terorisme Adalah Gejala Pembajakan Agama

Ada yang menarik dengan surat wasiat yang ditulis terduga teroris Zakiah Aini (25) yang menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3) lalu. Dalam surat wasiat tersebut tertulis.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

“Insya Allah amalan Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat.” tulis Zakiah Aini.

Bayangkan, pelaku kekerasan, teror, meski tidak menimbulkan korban selain dirinya sendiri begitu yakin, bahkan sepenuhnya yakin dengan perbuatan yang dilakukannya tersebut. Seakan-akan perbuatan bodoh dan konyol yang ia lakukan akan mendapatkan ganjaran surga seperti yang diyakininya. Inilah korban ceramah Rizieq.

Masalah di dunia ini adalah orang-orang waras atau pintar penuh keraguan, sementara orang-orang bodoh sangat percaya diri dan yakin. Sejatinya, terorisme ada dalam setiap sejarah agama, ideologi dan kepercayaan apapun. Namun, jika kita melihat sejarah Islam, apa yang diyakini Zakiah sesungguhnya juga diyakini orang-orang seperti Abdurrahman bin Muljam.

Seperti pepatah “anggur yang sama dalam cawan yang berbeda.” Mereka adalah wahhabi ekstrem seperti ISIS, Al-Qaeda, Jama’ah Islamiyah dan lainnya.

Aksi-aksi terorisme tidak berdiri sendiri, terorisme bisa dikatakan anak kandung intoleransi. Terorisme tidak muncul dari ruang hampa. Ia lahir, hidup dan berkembang biak dalam rahim intoleransi.

Pertumbuhan media sosial yang begitu cepat, menjadikan virus intoleransi menyebar ke semua lini tanpa kecuali. Penyemaian dan persebaran bibit intoleransi dan paham radikal mendapat panggungnya lewat komunikasi jejaring seperti Whatsapp dan Telegram.

Ketergagapan menyaring informasi akibat information cascade dan budaya telah memberi petunjuk bahwa mayoritas pengguna gadget tidak didukung nalar kritis dan pasokan informasi yang benar. Dengan fenomena mutakhir seperti ini, maka tak aneh, penyebaran berita hoax, informasi sesat dicerna bulat-bulat tanpa proses penyaringan.

Begitu pula dengan ideologi radikalisme yang merupakan benih dari terorisme. Mereka masuk ke rumah-rumah, kamar anak kita hingga bangku sekolahan. Survey terakhir mengejutkan, sebanyak 39 persen mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia yang menjadi responden survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terindikasi tertarik pada paham radikal.

Memecah belah rakyat adalah salah satu tujuan teroris. Setelah itu, mereka akan melakukan serangan menggunakan pasukan bersenjata, gerakan terorisme tidak terbatas pada aktor-aktor yang berada di lapangan. Mereka tidak saja aktif menebar teror, seperti bom bunuh diri, penyerangan pos polisi atau penyerangan terhadap tempat ibadah agama lainnya.

Lebih dari itu, yang tak kalah berbahayanya adalah sel-sel teroris yang berada di dunia maya. Merekalah yang aktif menyebarkan berita serta informasi hoax. Merekalah yang sekarang sedang melakukan denial, atau penyanggahan. Menyebut bom di Gereja Katedral Makassar dan aksi di Mabes Polri sebagai pengalihan isu belaka.

Disadari atau tidak, maraknya fenomena intoleransi hingga terorisme adalah gejala pembajakan agama. Mereka selalu menisbahkan aksi yang mereka lakukan sebagai sebuah panggilan suci. Padahal, apa yang mereka pertontonkan bertolak belakang secara diametral dengan pesan otentik agama, yang mengajarkan kedamaian, cinta kasih dan toleransi.

Masalahnya, siapapun bisa membajak agama demi keuntungannya sendiri atau seperti kata Shakespeare, “bahkan setan pun bisa mengutip kitab suci untuk kepentingannya”.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Mau Menakuti Hakim Dengan Ungkit Surga dan Neraka?

Mau Menakuti Hakim Dengan Ungkit Surga dan Neraka?

Discussion about this post

Berita Populer

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun
Hukum

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

by hb
5 January 2021
0

Pembubaran FPI menimbulkan banyak stigma buruk buat pemerintahan dan pihak berwajib, bahkan ada pula yang menghubungkannya dengan kekalahan Ahok dalam...

Read more
Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

14 January 2021
Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

13 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021

Berita Lainnya

PKS Akan Mendulang Suara Masif Kalau Mendukung Anies-Novel Bamukmin
Opini

PKS Akan Mendulang Suara Masif Kalau Mendukung Anies-Novel Bamukmin

2 November 2021
Anies Memiliki Program-Prgoram yang Sudah Gagal
Opini

Anies Memiliki Program-Prgoram yang Sudah Gagal

21 September 2021
Tak Tau Malu, Rocky Gerung kini Jadi Penjilat
Opini

Tak Tau Malu, Rocky Gerung kini Jadi Penjilat

10 September 2021
Ngeri, Demokrat Paksa AHY Cawapres, Nasdem Bilang Koalisi Pasti Bubar
Berita Lainnya

Ngeri, Demokrat Paksa AHY Cawapres, Nasdem Bilang Koalisi Pasti Bubar

12 January 2023
Menggelegar, Novel Sebut FPI Punya Peran Penting Bagi Indonesia, Mulai Ngelantur Lagi
Berita Lainnya

Menggelegar, Novel Sebut FPI Punya Peran Penting Bagi Indonesia, Mulai Ngelantur Lagi

27 March 2022
Rizal Ramli, Sosok Yang Mau Nyapres Lewat Google Form
Berita Lainnya

Rizal Ramli, Sosok Yang Mau Nyapres Lewat Google Form

12 March 2022

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita