Satu demi satu terduga teroris mengaku sebagai anggota maupun simpatisan FPI, yang bahkan berencana membuat aksi teror dengan meledakkan industri orang Cina dan juga meledakkan SPBU dengan tujuan menuntut bebasnya Rizieq.
Pengakuan tersebut ada di video. Silakan cari sendiri, banyak bertebaran di media sosial. Pengacara Rizieq membantah ucapan terduga teroris Ahmad Juniaidi yang mengaku sebagai simpatisan FPI. Dia Rizieq mengklaim orang yang hendak melakukan teroris tak akan bisa diterima sebagai anggota kelompoknya.
Aziz Yanuar mengklaim Ahmad yang mengaku-ngaku sebagai simpatisan FPI itu adalah hoaks. “Mengenai ada klaim dari eks anggota FPI yang pernah gabung FPI dulu dan saat ini menjadi terduga pelaku teror, maka itu namanya framing jahat,” kata Aziz.
FPI sebelum dibubarkan, pastinya sudah mengeluarkan orang-orang yang memiliki pemahaman radikal. Ini dia yang bilang sendiri. “Orang orang yang sok radikal radikul dan ngotot mau-maunya sendiri pasti sudah dikeluarkan dari FPI. Dan orang orang tersebut tidak diterima di tubuh FPI yang Wasathiyah,” katanya.
Pertanyaannya, apakah pembaca percaya? Apakah publik percaya? Jangan tanya pada pendukung Rizieq, pasti mereka akan menjawab langsung pasti percaya.
Ini adalah trik lama yang sudah basi. Tidak mengakui siapa pun yang merugikan nama ormas atau Rizieq. Siapa pun yang kena masalah, tidak akan dikenali, dilepehin, tidak dianggap bahkan bakal dibuang layaknya sampah tidak berguna.
Kalian bisa menipu orang yang mudah tertipu. Tapi ingat, rakyat sudah cerdas, sudah pintar mencari kebenaran. Jejak digital berserakan di dunia maya. Mudah melacak itu semua. Apalagi si tukang siram air teh yang ikut dalam acara baiat ISIS jelas terlihat mukanya.
Kalian mau menyangkal gimana pun, tetap saja tidak akan mengubah masa lalu yang sudah terbongkar dan dilihat banyak orang. Masa lalu kalian sudah tercemar hebat. Bikin orang jijik dan muak.
Tak perlu menyangkal apalagi merasa sok suci dengan mengatakan tidak menerima orang berwatak buruk. Padahal sepak terjang juga sama buruknya kalau tidak mau disebut lebih parah. Sejak kapan FPI itu ormas yang bener? Kalau berita buruk soal FPI dikumpulkan satu per satu, pasti bakal bertumpuk kayak sampah.
Orang-orang jauh lebih percaya dengan bukti ketimbang penyangkalan secara sepihak bermodalkan muka tembok. Justru kalau mau menyangkal, sertakan bukti kuat yang bisa menyanggah itu semua. Mereka hanya bisa bilang, ini hoax, itu fitnah, ini framing, itu settingan licik. Bacotan model begini, siapa pun bisa melakukannya.
Kalau mau lihat bagaimana menilai sebuah ormas, lihat saja pendukungnya itu seperti apa. Lihat kelakuan simpatisan dan petingginya. Biar lebih yakin, lihat kelakuan pentolannya. Mirip-mirip, bukan?
Jadi kesimpulannya sudah pasti. Membela diri dengan framing FPI itu bener, sama saja mengatakan kepada orang lain bahwa pisang busuk itu masih bisa dimakan dan rasanya enak. Tak ada yang percaya.
Apalagi melihat pentolannya ditahan, kuasa hukumnya ngeri main teriak-teriak, ada tukang siram air teh, pendukungnya hadir di depan pengadilan dan bikin keributan terutama emak-emak kurang ajar yang mengaku pengacara ingin menerobos masuk ke ruang sidang, dan simpatisannya merencanakan aksi teror yang mengerikan. Siapa yang bisa percaya kalau FPI ini ormas baik hati dan mulia?
Hanya orang stres dan halusinasi akut yang masih membela ormas berbahaya seperti ini. Semakin mereka membela diri dan menyangkal, semakin membuktikan kalau mereka ini berbahaya. Berbuat hal-hal meresahkan dan kemudian cuci tangan dengan tampang tak berdosa. Ciri-ciri munafik yang sangat tak tertandingi.
Sebenarnya ada satu kabar baik yang sangat ingin didengar seluruh rakyat Indonesia. Yaitu ada bukti kuat yang memang mengarah ke kenyataan bahwa ormas ini memang memiliki keterlibatan. Atau lebih baik si tukang siram air teh ikut diciduk karena jejak digital sudah membuktikan dengan jelas. Tertangkapnya orang ini adalah hadiah terbesar setelah Rizieq jatuh dan merengek karena ditahan.
Ini adalah paket party yang layak dirayakan untuk sementara waktu. Karena mereka ini hanya sebagian dari sekian banyak masalah yang harus diberantas. Karena Indonesia tak menerima sampah masyarakat seperti mereka.
Discussion about this post