Kondisi citra SBY akibat kekisruhan Partai Demokrat dalam beberapa bulan ini anjlok. Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari mengatakan dulu pernah terbit biografi berjudul “SBY Sang Demokrat”. Buku ini luntur karena kan sekarang terungkap bahwa AD/ART nya Partai Demokrat banyak masalah dan kurang demokratis.
Bukan hanya itu, borok-borok lama SBY pun terbongkar. Termasuk bahwa SBY bukan lah pendiri Partai Demokrat, seperti yang diungkap oleh para senior partai dari kubu KLB Deli Serdang.
Baik SBY maupun anaknya Agus pun didesak untuk minta maaf pada Presiden Jokowi, karena sejak awal sudah membangun kesan bahwa istana berada di balik KLB yang disebut kudeta partai oleh Agus. Karena terbukti bahwa tudingan mereka terhadap Presiden Jokowi tidak benar.
Kekisruhan ini sangat mencoreng nama dan citra SBY di mata publik. Ini akan berpengaruh besar terhadap masa depan Partai Demokrat. Oleh sebab itu tampak ada upaya untuk membangun kembali citra yang luntur itu. Salah satunya adalah dengan menggelar lomba.
Pada Jumat lalu (16/4) akun resmi SBY di Twitter mencuitkan gelaran lomba tersebut, dengan tajuk Lomba Essay The Yudhoyono Institute. Jadi ini lomba menulis dengan syarat wajib memasukkan salah satu quotes (kutipan kata-kata) SBY sebagai tema tulisan, yang biasanya dicuitkan lewat akun tersebut dengan diakhiri kata/tanda “SBY”. Sayangnya kutipan paling epic “Tuhan tidak suka” itu adanya di akun facebook SBY, jadi nggak bisa jadi tema tulisan dong.
Sebenarnya gelaran lomba menulis tentang tokoh politik itu biasa saja. Namun, sesuatu yang biasa itu jadi tidak biasa, gara-gara hadiah yang disediakan. Hadiah-hadiah ini lah yang jadi awal mula bully-an dari para netizen. Yakni 25 besar karya terbaik akan mendapatkan 2 buku karya SBU dan t-shirt The Yudhoyono Institute (TYI). Sedangkan ada 50 peserta akan diundi untuk mendapatkan t-shirt TYI. Ya udah gitu doang hadiahnya.
Sontak saja jagat Twitter bergetar karena cuitan ini diserbu dengan komentar-komentar para netizen. Yang nyelekit terhadap SBY tentunya. Terutama mengkritik soal hadiah lomba tersebut. Ada netizen yang menyatakan akan ikut dalam lomba jika hadiahnya adalah buku Jokowi dan t-shirt Jokowi. Ada pula yang dengan teliti memperlihatkan kesalahan typo dalam poster pengumuman lomba itu.
Ada yang nyeletuk, “kirain hadiahnya apa. Ealah tshirt doang…” tulis akun @narkosun. Lalu ditimpali akun lain, “Emang mau dikasih hadiah berupa CANDI? candi hambalang”, tulis akun @2020_STMJ dengan emoticon tertawa. Rata-rata memang mempermasalahkan hadiah yang hanya t-shirt itu.
Padahal ada syarat buat naskah yang diperlombakan, seperti wajib memasukkan quotes SBY, tidak mengandung hoaks, karya sendiri, tidak pernah dipublikasikan dan sebagainya seperti syarat lomba umumnya. Dan iya, netizen juga paham kok bahwa lomba ini sebenarnya bermaksud untuk mengangkat citra SBY.
Para netizen bagaikan “dipancing” untuk membully SBY. Ya habis gimana? SBY sendiri yang menyebabkan reaksi publik seperti itu. Kegaduhan internal partai pake bawa-bawa Presiden Jokowi. Kadang sok menasehati Presiden Jokowi, padahal warisan mangkraknya banyak yang diselesaikan oleh Presiden Jokowi.
Discussion about this post