Mundurnya Kuntjoro Pinardi kali ini bisa jadi kabar gembira buat kita semua, sekaligus kabar buruk buat Partai PKS, apalagi menteri yang konon dikabarkan mengusung dan ngamuk-ngamuk agar orang ini menjadi Dirut PT PAL Indonesia.
Saat pengangkatan Kuntjoro Pinardi menjadi Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL, polemiknya adalah ada menteri yang ngamuk-ngamuk sampai-sampai harus diajak rembuk bersama. Tingkah ini sangat keterlaluan menurut saya. Mengangkat direksi BUMN adalah wewenang Menteri BUMN, bukan menteri lain. Menteri lain boleh saja usulkan nama calon, tapi tidak berhak marah-marah kalau calon usulannya ditolak.
Yang menjadi masalah bukan hanya itu saja. Ngamuknya menteri saja sudah keterlaluan. Ditambah lagi dengan nama Kuntjoro menjadi pembicaraan. Di adalah mantan caleg dari partai PKS.
Isu ini jadi sumber keributan dan protes. Tapi yang bersangkutan baru saja memutuskan mundur dari jabatannya. Keputusan ini diambil setelah lima hari mengemban jabatan tersebut.
“Saya tidak ingin keributan ini berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL ke depannya. Oleh karena itu, dengan ini saya nyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan Dan Perbaikan PT PAL,” kata Kuntjoro.
“Bagi saya pribadi, tudingan bahwa saya pendukung ISIS dan HTI sama sekali tidak bisa saya terima. Saya memang pernah menjadi calon legislatif PKS dalam Pemilu 2014 di daerah pemilihan Jawa Tengah. Setelah gagal terpilih, saya mundur dari partai tersebut dan kembali ke dunia akademis dan bisnis sesuai bidang keahlian saya,” sambung Kuntjoro.
Sebelum ditunjuk jadi Dirut PT PAL, Koentjoro sepenuhnya bekerja sebagai dosen, mengajar mata kuliah Data Communication. Dia juga pernah menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Dan Teknologi Informasi di BPJS Ketenagakerjaan, selain bekerja di beberapa perusahaan internasional.
Kuntjoro ini berada di waktu yang kurang tepat. Yang pertama, dia ditunjuk karena menteri yang marah-marah. Yang kedua, dia pernah jadi caleg PKS. Bagi sebagian orang, partai ini dicap buruk dan dianggap punya agenda tersendiri dalam kacah politik tanah air. Jadi, tak heran, siapa pun yang pernah terlibat atau berhubungan dengan PKS, pasti bakal disindir habis-habisan.
Wajar kalau banyak orang protes. PKS ini partai oposisi sejati. Tidak mau masuk dalam kubu pemerintah. Dan sering kali membuat pernyataan yang bertolak belakang dan kadang suka memperkeruh situasi. Jadi kekesalan terhadap partai ini bisa dikatakan sangat besar.
Jadi, kalau pun misalkan, Kuntjoro jadi caleg dan kebetulan gabung dengan PKS, dan setelahnya tidak ada kaitan apa pun lagi dengan partai ini, tapi rekam jejak sudah ada. Masa lalunya dibongkar. Pernah jadi mantan caleg dari PKS. Kesimpulannya simpel, dia terkait PKS. Makanya banyak yang protes.
Kita semua berharap, BUMN harus benar-benar bersih dari orang-orang yang punya agenda tersembunyi. Apalagi kalau ada orang yang diangkat karena mengalah kepada menteri yang ngamuk-ngamuk dan ingin permintaannya dikabulkan. Ini sangat aneh dan tidak profesional.
Menteri yang tak berwenang, tapi bisa seenaknya marah-marah dan mau mengatur, ini tidak boleh dibiarkan.
Lebih bahaya lagi kalau sampai BUMN disusupi dan kemudian dikuasai oleh para radikal yang menyamar dengan jurus musang berbulu kadal. Ini level akut dan harus segera diberantas. Jangan sampai mereka menguasai. Begitu dikuasai, negara ini tinggal tunggu bom waktu meledak. Karena kadal tak berbulu!
Discussion about this post