Veronica Koman dan Dandhy saat ini sedang membuat kegaduhan dengan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia melabeli orang Papua sebagai teroris. Ini adalah tipu muslihat yang dikerjakan oleh Veronica Koman dan kawan-kawan yang memang memiliki kebencian yang amat sangat dalam terhadap Indonesia.
Saya berharap bahwa TNI dan Polri segera turun tangan dan tidak main-main soal ini. Karena upaya pecah belah bangsa ini, kelihatannya dikerjakan dengan sangat terstruktur, sistematis dan masif. Mereka harus diproses hukum! Upaya mereka tidak berhenti. Mereka terus menerus merongrong NKRI. Jangan meremehkan mereka.
Veronica Koman adalah perempuan Australia yang saat ini tinggal bersama suaminya dan merasa kebal terhadap hukum di negara ini. Karena memang kita tahu bersama bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia khususnya terkait kriminal-kriminal semacam ini agak renggang.
Jadi insya Allah Veronica Koman mendapatkan perlindungan dari orang Australia dan pemerintahnya. Tipu muslihat yang paling jahat kita lihat bersama-sama di Twitter adalah bagaimana Veronica Koman menganggap Mahfud MD dan kawan-kawan melabeli orang Papua sebagai teroris.
Padahal yang benar adalah teroris KKB di Papua itu bukan representasi orang Papua. Label teroris seperti anggota JAD itu bukan representasi suku atau agama tertentu. Atau representasi ormas terlarang HTI itu bukan presentasi suku atau agama tertentu.
Yang terlarang itu organisasinya bukan suku atau agamanya. Yang dilabeli teroris itu organisasinya jelas nggak? Tipu muslihat yang dikerjakan oleh Veronica Koman dan Dandhy Laksono ini sangat berbahaya karena diduga kuat mereka punya tujuan pecah belah bangsa ini.
Provokator macam mereka ini dengan mudah melakukan pemutarbalikan status teroris yang disematkan pemerintah kepada organisasi, disematkan kepada suku. Penebar teror atau rasa ketakutan di tengah masyarakat umum mereka melakukan pembunuhan dan pemerkosaan, bukan merepresentasikan suku tertentu.
Inilah yang harus dipahami bersama-sama agar kita tidak terjebak dalam permainan penggiringan opini semacam Veronica Koman. Dia ini Rizieq nya versi Australia. Provokator yang melakukan upaya pemecahan dari luar negeri. Jalan ninja mereka sama, sama-sama tukang kabur.
Daripada terlalu jauh kita pikirkan Veronica Koman, malah baik lebih baik kita fokus kepada Dandhy Laksono. Seharusnya dari cuitannya terkait terorisme yang ia bela, orang ini sudah bisa diproses hukum. Menyamakan orang Papua dengan teroris adalah sebuah kehinaan dan upaya mengadu domba antara cara rakyat dengan pemerintah nya.
Veronica Koman dan Dandhy Laksono ini seharusnya sudah bisa menjadi orang yang dihajar logikanya dan dikejar keberadaannya. Upaya pecah belah ini memang kita sudah tahu pernah di lakukan oleh para penjajah di era Penjajahan bangsa negara Indonesia.
Discussion about this post