Kabarnya ada 75 pegawai yang tidak lolos uji Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), mereka terancam diberhentikan dari KPK. Penyidik KPK Novel Baswedan termasuk di antaranya.
Selain sang pahlawan penangkapan korupsi kecil-kecilan plus pilah-pilah ini, ada Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono, kasatgas dari internal KPK, pengurus inti wadah pegawai, dan puluhan pegawai KPK yang tak lolos TWK. Mereka tak layak menjadi pegawai KPK yang beralih status menjadi ASN.
Mereka yang akan di depak KPK pun akan panik dan tentu menyalahkan tes kebangsaan dan akan ada framing kriminalisasi pegawai KPK. Padahal apa yang salah jika menyandang status ASN dan tidak ada yang salah dengan uji kebangsaan, karena penerima beasiswa ke luar negeri pun harus menjalankan tes kebangsaan, kenapa pegawai KPK protes?
Semoga saja dengan terdepaknya Novel masa depan KPK menjadi lebih baik dan tidak ada lagi tebang pilih kasus. Masih ingat di dalam KPK terdapat satu perkumpulan yang dinamakan Wadah Pegawai KPK yang salah satu fungsinya merekrut pegawai KPK dan juga menekan pimpinan agar sejalan dengan mereka. Semua pemimpin KPK harus tunduk pada wadah ini. Saat itu pemerintah pun tidak bisa menyentuh mereka dan tentu saja KPK sangat powerful.
Tanggal 1 Juni, mereka yang lolos TWK akan dilantik, sementara yang tidak lolos pasti terdepak. Setelah itu, mungkin kasus pertama yang akan disidik adalah sang sepupu pembuat ide rumah DP 0 rupiah dan Formula E. Duo Baswedan akhirnya panik dan tumbang.
Discussion about this post