Miris memang. Entah dosa apa yang harus dipikul oleh warga DKI Jakarta, sehingga dikasih pemimpin seperti ini. Sudah menjabat hampir 4 tahun, kerjaannya cuma menata kata, bikin monumen aneh, bikin anggaran ngawur, buang-buang duit rakyat, lalai menangani banjir, demen pencitraan dan ngecat di sana sini.
Program kampanyenya sendiri saja tidak dituntaskan. Mana hasil OK OCE? Mana rumah DP Rp 0 buat 50% warga Jakarta, terutama buat warga berpenghasilan rendah? Mana penghentian reklamasi? Mana duit rakyat ratusan miliar buat ajang balap Formula E yang terus dibatalkan?
Sekarang sudah tinggal menghitung bulan menjelang habisnya masa jabatannya. Bukannya mengebut pekerjaan yang banyak tertinggal, eeh dia malah keliling-keliling Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kegiatan yang diduga banyak pihak sebagai safari politik buat nyapres di Pilpres 2024. Ikutan panen beras, katanya buat ketahanan pangan warga Jakarta.
Yang kayak gitu cukup Wakil Gubernur juga bisa. Sama dengan para gubernur sebelumnya, sekedar mengutus wakil mereka saja. Emang apa urgensinya buat warga Jakarta sampai Anies yang harus ikutan panen beras di sana? Toh sudah ada mekanisme yang mengatur sehingga beras itu akan sampai ke Jakarta. Wajar kan kalau berbagai pihak menduga bahwa perjalanan itu memang buat kepentingan Anies semata.
Sementara, angka Covid di Jakarta naik lagi. Terutama di perkantoran. Mungkin karena merasa sudah divaksin, sehingga beberapa warga merasa lebih bebas bersosialisasi. Padahal protokol kesehatan (prokes) harus dijaga. Di sini peran kepala daerah, tidak hanya ngomong di depan media, seperti Anies. Tapi mesti turun langsung, menegur langsung.
Belum lagi kerumunan massa yang terus saja ada. Hari Senin tanggal 26 April 2021, terjadi kerumunan massa di Bundaran HI. Para supporter Persija merayakan kemenangan Persija di Piala Menpora, dengan berkumpul di sana. Bahkan ada undangan di media sosial berisi ajakan berkumpul di Bundaran HI. Harusnya di sini peran besar seorang gubernur, untuk memimpin perayaan kemenangan itu dengan cara yang disesuaikan dengan prokes. Membimbing warganya. Bukannya keluyuran di provinsi lain.
Tapi entah kenapa, Anies kelihatan cuek saja. Sesudah beberapa hari banyak netizen teriak-teriak di medsos, baru dia bergerak. Datang ke Tanah Abang hari ini. Telat dong? Telat bangeet, bambang! Anies banget nggak sih? Kebiasaan tidak (becus) mengantisipasi, sudah kacau baru turun. Sudah banjir baru meninjau, bukannya melakukan pencegahan jauh-jauh hari sebelumnya.
Gimana nggak di-goblok-goblokin sama netizen, kalau memang cara kerjanya seperti itu? Kalau sekedar datang sambil bilang jumlah pengunjung berapa, anak sekolahan juga bisa. Nampak sekali tujuan Anies ke Tanah Abang bukannya memberikan teguran pada warga yang melanggar prokes.
Melainkan buat tampil di media, ya kan? Sebagai penutup, lihat saja video yang diunggah oleh netizen di bawah ini. Katanya mau nyapres, nah ini malah terlihat makin buodoh saja. Nanti kalau predikat gubernur terbuodoh di Google terus bertahan sampai 2024, ya rasain!
Discussion about this post