Wednesday, December 6, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Apa Bedanya Penyidik KPK Yang Memeras Koruptor Dengan Koruptor Itu Sendiri?

9 May 2021
in Opini
0
Apa Bedanya Penyidik KPK Yang Memeras Koruptor Dengan Koruptor Itu Sendiri?

Ternyata dedikasi KPK sebagai lembaga anti rasuah memang patut dipertanyakan. Isu pemerasan koruptor oleh KPK tak hanya rumor belaka, namun nyata terjadi di lapangan. Bahkan oknum yang bersangkutan telah ditahan di propam Polri. Menanggapi hal ini, Neta S Pane menyebut kelakuan mereka tak ubahnya seperti koruptor itu sendiri. Makanya lembaga ini memang layak dibubarkan.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

Jangan sampai hal ini lantas dibelokkan kembali seolah mereka yang menentang KPK adalah pro koruptor. Karena beberapa oknum di tubuh KPK juga tak ubahnya dengan koruptor itu sendiri. Sebelum ramai pencurian emas batangan, sudah ada rumor mereka memang sering memeras para tersangka korupsi.

Mereka juga disebut membayar media tempo dan ICW untuk memuluskan niat busuknya. Semua ini digawangi unit penyidikan dimana Novel bercokol kuat. Kini rumor lama tersebut malah ditegaskan dengan bukti pemerasan oleh penyidik KPK yang diungkap IPW.

Seperti yang ramai diberitakan, seorang oknum penyidik KPK yaitu AKP SR memeras Wali Kota Tanjungbalai, Syahrial sebesar Rp 1,5 miliar. Polisi dan KPK kemudian menangkap AKP SR pada Selasa 20 April lalu. Saat ini AKP SR ditahan di propam Polri.

Maka dari itu, IPW meminta KPK untuk memperlakukan sang oknum layaknya koruptor yakni dengan memasangkan rompi berwarna oranye serta dipajang di depan media massa.

“IPW mendesak KPK segera memakaikannya rompi oranye dan digelar di depan media massa. Jangan sampai AKP SR hanya dikenakan sidang etik dan kembali aktif menjadi polisi. Padahal kejahatan yang diduga dilakukannya telah menghancurkan kepercayaan publik pada KPK dan lebih bejat dari koruptor itu sendiri,” kata Neta S Pane dalam keterangan tertulis dikutip Kamis 22 April 2021.

Neta menambahkan hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera bagi penyidik lainnya. Karena jika sanksi yang diberikan hanya berupa pemecatan maka sama sekali tidak memberikan efek jera sehingga ada kemungkinan kejadian yang sama akan kembali terulang di kemudian hari.

“Jika sudah begini buat apa lagi ada KPK di negeri ini? Bukankah KPK dibubarkan saja karena tidak bisa menjaga marwahnya. Sebab itu biar ada efek jera, AKP SR harus dikenakan rompi oranye serta dipajang di depan media, seperti koruptor lainnya. Jika KPK tidak berani melakukan tindakan tegas, bukan mustahil kejahatan serupa dari internal KPK akan berulang,” sambung Neta.

Tindakan oknum yang mencoreng nama baik KPK bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya juga pernah ada pada Januari 2020 lalu, saat personil KPK berinisial IGAS mencuri barang bukti, berupa emas seberat 1,9 kg yang berujung sanksi pemecatan.

Sementara itu, KPK sendiri menegaskan tidak akan melindungi oknum penyidiknya. “Kami memastikan memegang prinsip zero tolerance,” tegas Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangan tertulis, Rabu, 21 April 2021.

Sejauh ini kita memang sering disuguhi berita mengenai Firli Bahuri yang mengatakan akan tegas ke bawahan. Meski kenyataannya seperti kasus pegawai yang tak lolos tes kebangsaan, tak ada tindakan tegas dari Firli hingga saat ini. Sungguh sangat disayangkan, orang yang kita dukung sebagai pimpinan KPK yang dulu ditentang gerombolan Novel harus takluk di hadapan Novel pasca masuk KPK.

Mungkin Firli Bahuri takut kalau KPK akhirnya dibubarkan dan tamatlah karirnya. Padahal selama ini yang membuat KPK begitu kuat adalah karena adanya geng Novel yang kerap memainkan isu playing victim. Tapi, kembali lagi setelah beberapa tahun ini kita tahu nyali Firli Bahuri jauh dibanding nyali Gibran yang cuma berasal dari sipil.

Dia tak pernah takut memecat bawahannya meski jauh lebih senior. Beda jauh dengan Firli yang meski pangkatnya jenderal, tapi gemetaran di hadapan Novel. Dengan pertimbangan ini, memang sudah selayaknya masa depan KPK dikaji ulang. Semoga saja setelah gerombolan radikal bubar, KPK bisa ikut dibubarkan.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

Discussion about this post

Berita Populer

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut
Opini

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

by hb
17 April 2021
0

Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan si Badut...

Read more

Status Pegawai, KPK Digugat MAKI di MK

5 June 2021
Dagelan, Novel Siap Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024

Dagelan, Novel Siap Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024

13 August 2021
Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

10 May 2021
Tak Tau Malu, Rocky Gerung kini Jadi Penjilat

Tak Tau Malu, Rocky Gerung kini Jadi Penjilat

10 September 2021

Berita Lainnya

Terlalu Berangan-angan, PKS Targetkan 86 Kursi DPR
Berita Lainnya

Terlalu Berangan-angan, PKS Targetkan 86 Kursi DPR

2 August 2022
Demo Hanya Penyaluran Provokasi dan Amarah
Berita Lainnya

Buntu Pengusiran UAS, Kadrun Ingin Unjak Rasa di Kedubes Singapura

19 May 2022
Ahok Menghemat, eh Anies Lakukan Pemborosan
Opini

Ahok Menghemat, eh Anies Lakukan Pemborosan

3 September 2021
Agus Takut Soal Kegagalan IKN, Maaf Gus Ini Bukan Hamabalang
Berita Lainnya

Demokrat Gak Ngaca, Pemimpinnya Aja Boneka, Kok Teriak Capres Boneka

14 June 2022
Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?
Politik

Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

14 January 2021
Johnny G Plate Dijadikan Tumbal Oleh Partai Nasdem
Berita Lainnya

Johnny G Plate Dijadikan Tumbal Oleh Partai Nasdem

27 May 2023

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita