Ngebacot paling keras soal Palestina melawan Israel mereka ini malah diam soal pemenggalan di Poso. diberita ada yang menulis dua orang warga kabupaten Poso menjadi korban pemenggalan kepala oleh kelompok teroris mujahidin Indonesia Timur. Namun ada juga yang menulis 4 petani.
Tapi saya tidak mau pusing dengan jumlah korban namun saya mau memfokuskan kepada kemunafikan orang-orang yang mengaku dirinya beragama dan merasa perlu membela Palestina yang katanya sedang diserang oleh Israel. Koar paling keras bela Palestina.
Dan mereka tidak mau buka mata terkait anak-anak Israel yang juga mati kena bom dari Palestina. Munafik level pemuka agama.
Pada tanggal 11 Mei 2021, Kabid humas Polda Sulawesi tenggara yakni Kombes Pol Didiek Supranoto mengatakan bahwa ada 2 korban yang ditemukan tewas di desa Kalimango Kecamatan Lore Timur Poso.
Satuan tugas yang saat itu masih di dalam perjalanan ke tempat kejadian perkara alias TKP belum bisa memastikan kondisi korban karena waktu butuh sekitar 3 jam berjalan menuju ke TKP. Terkonfirmasi 2 orang meninggal yang dilakukan oleh 5 orang.
Pemenggalan kepala ini jelas dilakukan oleh teroris yang berkedok agama. Ini adalah hal biadab yang perlu kita kutuk bersama-sama dan justru seharusnya aksi cepat tanggap akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Nggak usah pusing-pusing pikirin konflik antar dua negara yang memang sampai sekarang digorengnya pakai isu agama. Murni mereka adalah politik. Peperangan antara dua negara ini memang merupakan peperangan yang bisa dilihat dari sejarah agama.
Akan tetapi di zaman modern ini, move on guys. Banyak negara-negara pun sudah mengakui keberadaan Jerusalem sebagai ibukota Israel. Tapi lagi-lagi saya nggak mau bahas tentang politik dua negara ini. Karena saya bodoh untuk urusan beginian.
Kalau saya ngegas dan bahas kayak kadrun dan para pengikut Zionis maupun Filistin, nanti saya malah kelihatan begonya. Begonya saya, saya simpan saja. Haha.
Akan tetapi yang kita bisa lihat bersama-sama dengan jelas adalah bagaimana para orang-orang yang disebut sebagai para gerombolan perusak marwah agama alias radikalis, menggunakan momentum ini untuk mencari dana. Mereka bikin galang dana, untuk orang-orang Palestina yang sempat simbol negaranya dipakai oleh Anies Baswedan.
Kita mengetahui bersama-sama, bahwa sudah banyak sekali penyalahgunaan dan pemalsuan terhadap dana-dana yang dikirimkan ke rekening-rekening para pengikut Palestina, ternyata digunakan untuk mendanai teroris, bahkan mungkin sekali para teroris MIT juga menikmati.
Jadi kalau bicara soal konflik Israel dan Palestina, itu jauh rasanya untuk dibahas, Israel dan Palestina hanya digunakan untuk mencari untung. Pakai sentimen agama, menghajar Zionis dan Yahudi, langsung mendidih darah para kadrun yang seharusnya berdarah dingin. Hahaha.
Bahkan ada pemuka agama dari ormas agama yang cukup besar mengutuk Israel dan saking bencinya, meminta umat untuk memboikot produk Israel yang menjunjung tinggi nilai-nilai Mazel Tov. Haha. Ngomongnya di mana? Ngomongnya di Twitter, Instagram, Facebook, media internet, bikinan Yahudi.
Ini adalah sebuah pandangan dungu. Sudah seharusnya para pemuka agama ini mengutuk para manipulator agama yang ekstrim dan radikal di Indonesia. Ngapain sih lihat konflik luar negeri? Nggak guna. Yang paling nyata adalah terorisme di Indonesia ini sangat mengerikan.
4 orang dipotong kepalanya. Mereka adalah kelompoknya Ali Kalora. TNI dan Polri harus didorong untuk terus membangun sinergitas agar penjajahan di atas muka bumi, Indonesia dulu lah, harus diselesaikan. Jangan sampai para teroris ini membuat iklim bisnis di Indonesia runyam.
Sudah waktunya bangsa ini menjadi pintar, jangan tetap bodoh seperti Anies Baswedan yang bawa isu-isu agama dalam pertikaian Israel dan Palestina. Kalau saya disuruh pegang siapa yang akan menang, saya kok cukup yakin Israel ya? Karena mereka solid. Sedangkan Palestina, ada Hamas di sana.
Hamas itu pemberontak yang menjadi duri dalam daging. Dan Israel, dengan pengakuan negara-negara Timur Tengah yang mayoritas, kok bikin saya agak bela Israel? Tapi sekali lagi, saya nggak mau berpolemik di sana. Negara ini lebih butuh perhatian.
Jangan melihat pertikaian antar tetangga. Fokus ke dalam negeri. Terorisme di negara ini juga nggak kalah mengerikan. Meski Rizieq sudah ditangkap, para teroris masih bebas membunuh. Meski KKB sudah dicap teroris, persekusi tetap terjadi di Papua Tanah Indonesia. Jangan bego deh. Yuk refleksi.
Discussion about this post