Rocky Gerung berandai-andai, ini semacam tanda tak langsung kalau mereka ini punya niat terpendam untuk jadi presiden meski saya yakin mereka sadar tidak akan pernah bisa tercapai sampai kapan pun.
Rocky Gerung mengatakan, kalau dia jadi presiden, dia tidak akan berkutat terhadap nasionalisme karena itu adalah ideologi purba yang tidak relevan lagi.
Awalnya, Rocky Gerung mengatakan bahwa dalam konsep kepemimipinan ke depan, kapital itu harus disingkarkan dari proses politik. Menurutnya, politik harus dibiarkan tumbuh secara otentik. “Karena itu, kalau saya Presiden, pertama-tama yang saya halangi adalah membisniskan politik sambil menjadikan Indonesia itu sebagai pulau peradaban baru dengan tema lingkungan. Itu yang ada di pikiran saya,” kata Rocky.
Dalam hal ini, dia berencana untuk mengubah ibu kota menjadi Ibu Kota Lingkungan Hidup Dunia. “Kalau saya jadi presiden, tindakan saya pertama adalah mengubah Ibu Kota menjadi Ibu Kota lingkungan hidup dunia,” ungkapnya.
Paham maksud dia?
Kalau tidak paham, sama, saya juga gak paham. Membangun negara dengan tema lingkungan? Hmmm, kalau begini sih lebih baik jangan jadi presiden. Jadi aktivis pembela lingkungan pun sudah cocok. Atau jadi ketua aktivis pemanasan global. Atau jadi pecocok tanam ramah lingkungan pun boleh.
Bahkan, dia juga mengatakan, bahwa seandainya dia menjadi presiden, maka dia akan mengubah nama negara Indonesia alias NKRI menjadi ‘Negara Kesatuan Akal Sehat’ atau disingkat ‘NKAS’.
Ngawur sekali, kan? Bisa-bisanya memberi nama negara ini dengan sebutan yang sangat amatiran. Itu sama sekali bukan negara, tapi kepanjangan yang dibuat oleh sendiri. Kalau orang ini jadi presiden, bisa-bisa rusak nama baik negara ini di mata dunia internasional.
Dia merasa akalnya sehat, tapi statement-nya sering kali ngawur dan tidak nyambung. Kalau sampai orang ini bisa diangkat jadi presiden, dunia mungkin sudah terbalik. Mana ada presiden visinya aneh seperti itu. Dikiranya negara ini kayak mainan, seenaknya kasih nama dan sesuka hatinya buat kebijakan konyol.
Rocky Gerung juga memaparkan sejumlah hal yang seharusnya dipikirkan oleh presiden yang akan datang seperti akan menjadi apa Indonesia ini di kancah Asia Tenggara, apa kiprah Indonesia dalam hal lingkungan dan juga teknologi 4.0 nanti. Alasannya, menurutnya presiden yang sekarang menjabat sudah tidak mungkin lagi memikirkan hal-hal di atas. Presiden Pemerintah saat ini sudah kehilangan kesempatan untuk memberi harapan.
Saya anggap orang ini kurang up-to-date. Soal teknologi atau revolusi 4.0. Presiden Pemerintah sudah melakukan banyak hal terkait ini. Tapi penekanannya terletak pada pondasi, sama halnya pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan dll. Semua itu baru bisa terlihat hasilnya beberapa tahun mendatang.
Kalau berkaca pada saat ini melalui sudut pandang orang awam, maka bisa dikatakan tidak memuaskan. Ibarat pohon bambu yang butuh waktu lama untuk menumbuhkan akar. Kalau hanya melihat dari luar, maka kita akan menilai bambu lelet tumbuhnya. Begitu akar tumbuh kuat, pertumbuhan batangnya sangat cepat dan pesat.
Yang dilakukan Pemerintah saat ini adalah pondasi agar presiden berikutnya lebih mudah melakukan akselerasi atau percepatan pembangunan. Pondasi ini semacam fast track. Jangan samakan dengan gubernur sebelah pujaan Rocky yang cuma janji muluk tapi tak bisa merealisasikan utuh. Malah menambah masalah baru buat gubernur berikutnya.
Discussion about this post