Seperti diketahui, Rizieq kembali menjalani persidangan untuk kasus kerumunan Petamburan dan Megamedung pada Kamis lalu.
Kalian pasti sudah tahu kalau saat itu sedang hangat-hangatnya konflik Palestina dan Israel. Isu ini pun ikut panas di dalam negeri. Banyak yang mengecam, banyak yang ikut dalam aksi bela Palestina dan sebagainya.
Rizieq pun tidak mau kalah dalam menyikapi konflik tersebut.
Dalam persidangan, Rizieq memakai atribut bernuansa Palestina berupa syal dalam Melihat hal itu, Ketua Majelis Hakim, Suparman Nyompa meminta Rizieq untuk melepaskan atribut sebelum persidangan dimulaim
“Sebelum sidang di buka, mohon maaf Pak Habib, saya melihat atribut Palestina ini. Maksud saya begini, karena kita ini menjaga marwah persidangan,” kata Suparman.
“Artinya, lagi ramainya kita termasuk bersimpati lah peristiwa di sana. Tapi karena ini adalah persidangan di negara kita di Republik Indonesia, kita bersihkan di dalam persidangan ini dulu. Masalah itu jangan dibawa atributnya mungkin bisa diganti silahkan. Nanti kalau di luar persidangan boleh dipakai, silahkan,” katanya.
Mungkin kalian bertanya-tanya apakah boleh bebas memakai atribut apa pun ke dalam persidangan. Saya sempat mencari info ini. Ada yang mengatakan biasanya para terdakwa memakai kemeja putih dan celana hitam, agar menjadi pembeda. Tujuannya, misalkan terdakwa ingin melarikan diri, polisi bisa melihat target dengan lebih mudah karena warna yang mudah dikenali.
Tapi di sisi lain, tidak ada aturan khusus yang menyebut tentang tata cara berpakaian, asalkan sopan dan tidak aneh-aneh.
Tapi kita coba pikirkan, apa maksud Rizieq memakai atribut negara lain.
Pertama, karena memang tidak heran. Rizieq, dan juga pendukungnya selalu menunggangi beragam isu. Istilahnya ada apa pun bakal dimakan. Ada isu apa pun, bakal disikat. Coba lihat demo yang dilakukan mereka. Bela agama, demo. Isu PKI dan komunis bangkit dari kuburan, demo. Isu Rohingya, demo. Isu Uighur, Demo. Bela capres, demo. Gugat pemilu, ikut demo. Tolak Omnibus Law, demo. Ada lagi isu yang tidak pernah mereka demokan? Hanya tahun ini aja mereka tidak demo lagi, karena kekurangan logistik. Jadi tidak heran kalau konflik Palestina dan Israel, Rizieq akan ikut serta memeriahkan suasana. Apalagi ada sebuah video yang beredar di media sosial, di mana Rizieq bersama dengan kuasa menyampaikan sesuatu soal bela Palestina usai persidangan (kalau saya tak salah ingat). Buat apa coba?
Ini mengarah ke poin kedua. Rizieq ingin meraih simpati masyarakat. Rizieq mungkin tidak akan melewatkan momen ini untuk meraih simpati. Jangan lupa, Rizieq adalah terdakwa, sudah dituntut oleh JPU selama 10 bulan dan 2 tahun untuk kasus kerumunan di Megamendung dan Petamburan. Dia juga sudah sampaikan pledoi ke hakim sambil menangis.
Rizieq pasti akan berusaha keras agar bisa lolos dari kasusnya. Mungkin, mungkin lho ya, dengan menggunakan narasi bela Palestina, bisa menggugah warga agar mendukungnya. Atau minimal agar kasusnya menjadi sensasi besar agar banyak yang mendukungnya. Maklum, beberapa waktu belakangan ini, kasus Rizieq agak redup beritanya ditenggelamkan oleh kasus 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK ditambah lagi dengan dahsyatnya pemberitaan soal konflik Palestina dan Israel. Tidak ada aksi masif bela Rizieq, tapi aksi bela Palestina sangat ramai di beberapa kota.
Di sisi lain, Rizieq seolah ingin memperlihatkan pada kita, walaupun dia terdakwa, tapi merasa bisa bebas berbuat apa saja. Coba kalau terdakwa biasa tak dikenal, lalu lakukan seperti yang Rizieq lalukan: teriak kepada hakim, bicara soal surga neraka pada jaksa, lalu protes dan ngamuk karena sidang virtual, dan diam tak mau menjawab pertanyaan hakim, apa gak bakal ditabok tuh kepala?
Jadi pertanyaannya, apakah Rizieq mau show off sekaligus cari simpati lewat aksi bela Palestina? Kalau benar ini yang terjadi, sayang sekali, cara ini tidak akan mempan. Rizieq saat ini sudah seperti kartu mati, yang sudah tidak dipedulikan pihak yang selama ini mendapatkan keuntungan darinya, dan juga tidak bisa ditolong oleh pendukungnya.
Discussion about this post