Sudah memprediksi Rizieq akan divonis ringan. Karena kasus hukumnya hanya soal kerumunan dan swab tes. Bukan kasus berat. Tapi saya ga menyangka akan sangat jauh lebih ringan dari tuntutan.
Dua kasus hukum yang melanda Rizieq hanya divonis 8 bulan penjara dan denda 20 juta rupiah subsider 5 bulan penjara. Sederhananya, Rizieq hanya akan menjalani 8 bulan penjara, karena denda 20 itu sudah pasti bisa dia bayarkan. Cukup open donasi tertutup bisa langsung terkumpul 20 juta.
Bagi saya ini tidak sebanding dengan drama-drama yang sudah terjadi semasa persidangan. Mulai dari pakai syal palestina, nangis-nangis, marah-marah ngancam hakim, sampai shalat di ruang sidang. Dramanya banyak banget. Sementara hukumannya cuma 8 bulan. Itu artinya kalau dipotong masa tahanan, Rizieq akan bebas sekitar bulan Agustus depan. Cuma dua bulan lagi. Gila!
Denda 20 juta rupiah itu juga tidak sebanding dengan pengamanan semasa persidangan. Tapi ya mau gimana lagi, memang ini kasus ringan. Hanya soal kerumunan dan tes swab.
Tapi ada satu kasus lagi yang menurut saya layak untuk ditunggu kelanjutannya. Yakni kasus hukum yang dialami oleh Munarman. Kasus terorisme yang melibatkan anggota FPI di berbagai daerah itu jelas kasus besar. Ancaman hukumannya pasti lebih dari 5 tahun atau bahkan hukuman mati.
Pertanyaannya, apakah Rizieq sebagai ketua FPI terlibat dalam kasus terorisme yang melibatkan anak buahnya? jika sampai ada bukti keterlibatan Rizieq, maka jelas ancaman hukumannya tak akan hitungan bulan.
Tapi bagaimana kalau tidak terlibat? Itu jelas lebih menarik lagi. Karena itu justru membenarkan bahwa Rizieq ini hanya bonekanya Munarman. Yang tak tahu apa-apa soal FPI dan jaringannya, tak tahu soal logistiknya, hanya bisa orasi dan memimpin demo. Ibaratnya kayak AHY lah. Tiba-tiba jadi ketum. Tapi di bawah, yang mengkoordinasi itu ada peran SBY. Cuma bedanya, AHY juga ga bisa orasi.
Jadi misal Rizieq nantinya tidak terlibat, itu artinya dia akan kembali ke tengah-tengah kita dan mungkin akan melancarkan provokasinya lagi. Mungkin Rizieq memang utusan Tuhan untuk mengetes dan menguji kesabaran kita sebagai hamba.
Cuma pada intinya Rizieq sudah dinyatakan bersalah dan divonis hukuman. Itu saja sudah cukup untuk membuat Rizieq menyandang status sebagai narapidana di 3 Presiden berbeda. Konsisten dan istiqomah sekali. Maka kalau nanti 2024 ada pergantian Presiden, terbuka kemungkinan Rizieq akan masuk penjara lagi.
Dari kasus ini mestinya negara ini sadar, pemerintah dan aparat sadar, bahwa Rizieq itu juga hanya manusia biasa yang sangat lemah. Terbukti ketika ditangkap, ditahan dan dipenjara, tidak ada pergolakan berarti. Tidak ada demo, tidak ada kerusuhan. Biasa saja.
Maka ke depan, ini penting untuk dijadikan pelajaran, misal Rizieq macam-macam lagi, bikin ulah lagi, mestinya kita tidak segan-segan menangkapnya lagi. Bukankah tidak susah nangkap Rizieq? tinggal tangkap aja kan.
Dan ini juga semakin meyakinkan kita bahwa pembubaran FPI, yang semula sempat ragu-ragu, bahkan mundur bertahun-tahun, padahal aslinya bersamaan dengan pembubaran FPI, itu juga ternyata bukan hal yang luar biasa. Setelah FPI dibubarkan, ya tidak ada apa-apa. Prediksi gejolak dan demo yang disampaikan oleh beberapa pihak rupanya tidak terbukti di lapangan.
Semoga dengan pelajaran penting ini, Indonesia bisa lebih tegas terhadap kelompok radikal. Semoga Rizieq menyusul orang-orang yang sebelumnya sudah pernah ditahan, yang setelah keluar jadi lebih hati-hati atau tidak menarik lagi.
Jadi mari kita nikmati sampai 2 bulan ke depan atau bulan Agustus. Kita akan istirahat dari drama-drama Rizieq. Berharap nanti di bulan Agustus tidak ada drama lanjutan.
Tapi misal Rizieq nantinya masih tetap seperti biasa, kembali menebar propaganda, mungkin memang itulah konsekuensi negara yang punya partai dengan ideologi berbasis ihwanul muslimin. Orang-orang seperti Rizieq akan selalu dimanfaatkan untuk menarik suara, demi sebuah hasil kemenangan di pemilu.
Ya sama lah seperti penyanyi dangdut yang ada di semua kampanye. Tugasnya memang menarik kerumunan. Bedanya, kalau penyanyi dangdut enak dilihat, sementara Rizieq yaa begitulah.
Discussion about this post