
Jakarta sedang tak baik-baik saja virus Corona mulai merajalela lagi. Rekor Tertinggi di Jakarta Selama 1,5 tahun Pandemi. Pemprov DKI diminta untuk berkata jujur terkait kondisi dan tak memperhalus kata-kata. Anies Baswedan malah lagi-lagi membuat kebijakan receh yang jauh dari penanganan Covid-19, Sergub nomor 8 tahun 2021, Urus Asbak Rokok.
Begitulah Anies, ketika daerah lain berjibaku memerangi melonjaknya Covid-19, dia malah santai berkunjung ke daerah lain untuk menghadiri panen raya di Jawa Tengah. Jokowi pun panggil Anies untuk lebih perhatikan warganya dengan turun ke lapangan. Eh, dasar Anies, malah terbitkan Sergub Urusin Asbak Rokok.
Terlihat sekali kalau dia sudah tak fokus urusin Jakarta karena jabatan tinggal sebentar lagi sementara dia ambisi untuk jadi presiden. Tidak memiliki program menangani melonjaknya kasus Covid-19 malah jurus lama dikeluarkan, dia mengatakan Jakarta baik-baik saja. Ini sangat bertentangan dengan komentar Kapolri bahwa Jakarta tidak baik-baik saja. “Sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja,” kata Irjen Fadil Imran kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/6).
Fadil mengatakan kondisi tak baik-baik saja itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit dan RSDC Wisma Atlet. Dia mengatakan jumlah orang yang masuk ke rumah sakit terus meningkat dari hari ke hari.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmat Handoyo pun menyoroti adanya perbedaan data tersebut. Handoyo meminta ada evaluasi terkait perbedaan informasi ini. “Menjadi pelajaran berulang kali dan jejak digital tidak bisa dimungkiri agar Pemprov introspeksi dan evaluasi diri bagaimana penangan Cocid-19 secara menyeluruh lebih baik aksi bersama-sama, seirama, sekata bersama, dan bergotong royong warga dan pemerintah pusat,” kata Handoyo kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
Handoyo sepakat dengan apa yang disampaikan Kapolda bahwa Jakarta memang tidak sedang baik-baik saja. Hal itu, menurutnya, terbukti dari paparan data yang memperlihatkan naiknya kasus COVID signifikan di Jakarta. Dengan begitu, Handoyo meminta Pemprov DKI berkata jujur. Tidak usah memperhalus kata terkait kondisi Jakarta saat ini.
Bayangkan, Data keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 Jakarta kembali diperbaharui. Keterisian tempat tidur isolasi di Jakarta hampir mencapai 90% imbas lonjakan kasus Covid-19, dia malah urus asbak.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta per Sabtu (19/6/2021), ranjang isolasi di 132 rumah sakit khusus COVID-19 di Jakarta terisi sebesar 7.919 atau 89%. Total ada 8.924 ranjang atau tempat tidur untuk pasien menjalani isolasi di rumah sakit.
Selain itu, jumlah tempat tidur ICU yang telah terpakai sebanyak 963 atau 81%. Total, ada 1.189 tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19. Padahal pada Jumat (18/6/2021), ketersediaan tempat isolasi masih di angka 87% atau 7.576 dari total kapasitas 8.711 bed (ranjang). Sedangkan, khusus tempat tidur ICU sebesar 79% atau 942 dari 1.185 bed.
Discussion about this post