Gibran Rakabuming Raka, meski usia dan pengalaman jauh dengan Anies Baswedan, namun dia patut diacungkan jempol daripada Anies. Beberapa kasus telah diselesaikan dengan baik, berbeda dengan Anies, yang tidak dapat menyelesaikan kasus yang terjadi di DKI. Kini, diujung masa jabatannya, dia pun terkesan panik.
Gibran yang sempat diragukan kemampuannya untuk memimpun sebuah kota, lambat laun masyarakat semakin percaya. Baru-baru ini dia menyelesaikan kasus anak-anak yang merusak makam umum. Peristiwa perusakan di makam umum Cemoro Kembar Kelurahan Mojo Pasar Kliwon Solo, terjadi pada Rabu (16/6), sekitar pukul 15.00 WIB oleh sekitar 10 anak murid, di sebuah lembaga pendidikan di daerah itu.
Dari hasil pemeriksaan ada sekitar 12 makam yang mengalami kerusakan. Menurut saksi perusakan makam dilakukan oleh sekitar 10 anak yang merupakan murid dari lembaga pendidikan pimpinan Mujair, yang terletak di dekat makam.
Simbol-simbol agama seperti salib dirusak. Anak-anak pelaku perusakan itu ternyata merupakan anak didik dari sebuah rumah belajar atau sekolah nonformal. Gibran nampak sangat geram dengan kelakuan anak-anak tersebut. Ada beberapa tindakan tegas yang diambil Gibran. Yakni menutup rumah belajar itu, terlebih ketahuan bahwa rumah belajar itu melanggar prokes dengan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Gibran juga meminta agar anak-anak itu dibina dan pengasuh sekolah turut diperiksa. Termasuk guru-guru yang ada di sana. Gibran juga sudah bertemu dengan ahli waris dari makam yang dirusak, dan penyelesaian ganti rugi oleh pihak sekolah pun sudah disepakati. Sudah pula ada koordinasi dengan pihak Kementrian Agama untuk membantu pembinaan sebanyak 39 anak dari rumah belajar itu. Serta ada rencana kerja bakti oleh masyarakat, TNI, Polri dan tokoh masyarakat lintas agama, untuk membantu memperbaiki kerusakan di makam tersebut Sumber Sumber.
Dengan cepat dan terstruktur, Gibran yang dulu dianggap anak kemarin sore yang bau kencur, terpilih karena sosok bapaknya, ternyata jauh dari kenyataan. Dia layak disebut pemimpin. Sementara Anies, banyak kasus yang seharusnya diselesaikan, malah tidak fokus memimpin Jakarta, ada saja pekerjaannya untuk pencitraan di 2024 nanti. Melihat berita Gibran yang buming menyelesaikan kasus makam. Ide Anies mungkin muncul. Dia pun ke makam untuk selesaikan masalah Covid-19 tertinggi di seluruh wilayah.
Di pemakaman korban Covid-19, Anies berjongkok di salah satu kuburan baru, dengan action air matanya yang mengalir, terkesan terharu dan prihatin. Dalam instagram dia tulis “Air mata tak berhenti mengalir. Usapan demi usapan tak membuat wajahnya kering. Ia berjongkok di sisi kiri gundukan tanah kuburan yang masih basah. Jenazah suaminya yang berusia 54 tahun baru saja dikuburkan. Ibu itu tak berhenti bertutur atas kehilangannya,” tulis Anies di akun instagramnya.
Sontak saja, kelakuan Anies tak putus bully-an dari netizen. Entah apa maunya Anies, menyelesaikan kasus Covid-19 buksnnya langsung ke warga, malah berkunjung ke makam. Nies, prestasimu nol besar, sekelas Gibran saja sudah mengalahkan, apalagi sekelas Ganjar. Jauh Nies. Rakyat kini tak bodoh, tak mau lagi ditipu oleh kata-kata manis.
Discussion about this post