Pemprov DKI Jakarta berencana menambah kapasitas ruang isolasi di Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara, pasca lonjakan kasus COVID-19. Gubernur DKI Anies Baswedan pun mengajak warga berkontribusi mengisi perabotan di Rusun Nagrak Cilincing. Sepintas ini tidak ada yang aneh Ketika seorang kepala daerah meminta bantuan warganya, hal ini pun dilakukan beberapa kepala daerah lain.
Tapi jika melihat sepak terjang seorang Anies yang tidak punya program dalam memimpin DKI Jakarta dan selalu membuang anggaran, maka langkah meminta bantuan terkesan aneh. Anies panik, kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus melambung tinggi sementara anggaran sudah habis tak terbukti, ditambah dia tak miliki program untuk selesaikan masalah ini.
Mengapa sampai diperlukan sokongan dari para warga, sepertinya erat kaitannya dengan jumlah peralatan yang harus dipenuhi dengan jumlah tidak main-main. Disebutkan di sana adanya kebutuhan dengan jumlah @5.000 mulai dari tempat tidur, gayung, ember, kipas angina, meja kecil dan kursi lipat, hingga larutan disinfektan, sapu, jemuran, alat pel, dispenser, dan lain sebagainya.
Selain ribuan peralatan tadi, masih ada pula kebutuhan soal 520 unit tempat sampah ukuran 2L disertai tutup, 2 unit freezer box volume 750 ml, hingga 8 unit komputer, 5 unit printer, dan 2 unit laptop yang disebutkan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta. Ini belum termasuk kebutuhan akan tenaga medis untuk melayani para pasien Covid-19 yang nantinya akan dirawat di sana.
Dalam unggahan di Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta, dijelaskan bahwa lima tower berkapasitas 5 ribu orang itu belum dilengkapi furnitur ataupun perabotan esensial lainnya. Khususnya, dalam mendukung jalannya isolasi terkendali.
“Pemprov DKI Jakarta membuka kesempatan berkolaborasi bagi pihak-pihak yang ingin membantu untuk beberapa kebutuhan logistik dasar untuk kamar isolasi dan sarana poliklinik,” tulis @dkijakarta dalam unggahannya yang dilihat, Jumat (25/6/2021).
Tidak hanya sedikit warga DKI Jakarta jengkel atas kinerja Anies, kini berteriak minta bantuan. Selama ini Anies tak melakukan apapun untuk kemajuan DKI Jakarta dan warganya. Lihat saja anggaran yang dibuang percuma.
Adanya TGUPP DKI Jakarta yang gaji 67 orang anggota TGUPP terbilang fantastis, yakni mencapai Rp19,8 miliar ini ternyata tidak memberikan pengaruh signifikan bagi pemabngunan ibu kota. TGUPP hanya menghamburkan APBD yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI.
“Anggota TGUPP wira-wiri mencari proyek di dinas-dinas, perlu menjadi pertimbangan keberadaan lembaga tersebut. Apalagi diduga anggota TGUPP disinyalir banyak yang cari proyek dan menjadi kapal keruk untuk memperkaya kelompoknya. manfaat keberadaan TGUPP tidak pernah dirasakan khususnya masyarakat betawi dan umumnya untuk masyarakat Jakarta,” jelas Ketua umum Perkumpulan Orang Betawi (POB), Matadi, Rabu (26/5/2021)
Belum lagi sederet proyek gagal yang hanya menghamburkan uang saja, Anies Gagal Bebaskan 118 Lahan, Anies Malah ‘Buang’ Rp560 Miliar Buat Formula E. Habiskan Biaya Rp62 Miliar, Jalur Sepeda Anies dinilai Gagal dan kini tahap pembongkaran Polri.
Program Andalan Anies Baswedan Rumah DP 0 Rupiah di korupsi, program gagal, masih terjerat korupsi. Dari pembelian tanah di Pondok Ranggon itu, KPK menduga ada kerugian keuangan negara senilai Rp 100 miliar. Sementara, dari total 9 kasus pembelian tanah yang dilaporkan ke KPK, terindikasi merugikan keuangan negara mencapai Rp 1 triliun.
Belum lagi, Instalasi Bambu Rp550 Juta, Instalasi gabion di HI telan biaya Rp150 juta, waring kali item dengan biaya Rp58juta semua kebanggaan Anies dibongkar. Belum lagi banyak anggaran membengkak, seperti kasus Damkar ada kelebihan bayar, biaya alat tulis dan lem aibon, dan lainnya yang jummlahnya ratusan juta rupiah.
Terkait kasus Covid-19 saat ini, pemerintahan DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan adalah provinsi yang memiliki anggaran Covid tertinggi di Indonesia yang mencapai Rp 10,7 triliun tetapi Jakarta adalah provinsi penyumbang kasus Covid terbanyak di Indonesia! Jadi, Anies Baswedan ngapain saja selama ini???
Kepanikan Anies yang bingung harus melakukan apa untuk mengatasi Covid-19 ini, dia pun meminta rakyat Jakarta untuk menyumbangkan perabotan untuk isolasi mandiri di rusun Nagrak, akan mengangkut jenazah pasien Corona dengan truk dan Pemprov DKI juga sudah menyiapkan lahan baru bagi rakyat Jakarta yang meninggal terkait kasus Covid. Sungguh sangat tragis nasib rakyat miskin di Jakarta saat ini di bawah kepemimpinan Anies Baswedan yang katanya pemimpin se-iman!
Anies lambaikan bendera putih tanda tak mampu. Seperti ini mau pimpin Indonesia. Bagi warga yang pintar tentu tak akan mau memilih dan tertipu berkali-kali. Biarkan hanya warga Jakarta yang menyesali pilihan mereka.
Discussion about this post