Kehilangan keluarga, saudara, sahabat, teman, bahkan lingkungan sekitar saat pandemi pasti banyak orang yang mengalami. Pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin mengamuk ini tidak memilih orang untuk terpapar. Siapapun bisa, meski sudah menjaga prokes dengan baik.
Penderitaan dirasakan bersama, pemerintah masih terus berupaya untuk menghalau agar Covid-19 pergi dari Indonesia. Sayangnya, banyak kepentingan partai, politikus, pengamat, hingga LSM yang mengatasnamakan kritik untuk rakyat terhadap kebijakan pemerintah. Mereka menunggangi wabah virus mematikan ini untuk kepentingan pribadi atau partai.
Selain PKS dan Demokrat, kini PAN pun mulai blunder dengan statement para kadernya. Jika sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Rosaline Irene Rumaseuw, meminta pemerintah membuat rumah sakit Covid-19 khusus pasien untuk kalangan pejabat negara. Ia mengaku heran dengan sikap pemerintah yang tidak memikirkan masalah kesehatan pejabat negara. “Saya minta perhatian kepada pemerintah, bagaimana caranya harus ada rumah sakit khusus buat pejabat negara. Segitu banyak orang dewan kok tidak memikirkan masalah kesehatannya,” kata Rosaline dalam diskusi bertajuk ‘Persepsi Netizen Terhadap Penanganan Covid-19’ yang digelar daring, Rabu (7/7/2021).
Banyak kritikan dari masyarakat membuat DPP Partai Amanat Nasional (PAN) katanya memberikan teguran kepada Dokter Rosaline Irene Rumaseuw atas pernyataannya yang bersifat pribadi di acara webinar tentang perlunya rumah sakit khusus pejabat, Pernyataan tersebut adalah tidak tepat dan terkesan diucapkan karena perasaan sedih dan emosional. “PAN mengucapkan permintaan maaf atas pernyataan Dokter Rosaline karena hal itu bukan dan tidak mewakili sikap partai,” ujar Juru Bicara DPP PAN Viva Yoga Mauladi dalam keterangan persnya, Kamis (8/7/2021).
Nyatanya sekarang, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Daulay meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk terus mengupayakan peningkatan kapasitas rumah sakit bagi pasien Covid-19. Dia tidak ingin ada pasien Covid-19 terlantar atau tidak mendapatkan fasilitas kesehatan padahal sangat membutuhkan, seperti yang menimpa anggota fraksi PAN John Siffy Mirin. “Saya tidak mau lagi misalnya mendengar anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami anggota fraksi PAN, saudaraku John Siffy Mirin, tidak mendapat ICU,” katanya dalam Rapat Kerja Komisi IX bersama Menkes, dikutip dari YouTube DPR RI, Selasa (13/7/2021).
Hal itu pula, kata Daulay, yang membuat Rosaline Irine Rumaseuw melontarkan usulan pembuatan rumah sakit khusus Covid bagi pejabat. “Itu (usulan) karena emosional bukan karena dari hatinya karena dia melihat sendiri betapa susahnya orang bertahan hidup tanpa ada bantuan alat kesehatan yang memadai,” katanya.
Di saat pandemi, siapa yang tidak merasakan susah, baik yang sehat apalagi yang susah. Wakil rakyat kok malah cengeng dan membuat kecewa rakyat. Seperti permintaan maaf PAN sebelumnya tidaklah serius hanya lip servise semata, karena kasus sama yang menyakiti hati rakyat, pernyataan Rosaline Irene Rumaseuw dikritik karena dinilai tidak berempati kepada masyarakat. Bahkan PAN kemudian meminta maaf dengan mengatakan bahwa pernyataan Rosaline adalah bersifat pribadi dan tidak mewakili sikap partai. Tidak lama kemudian, muncul lagi blunder yang sama.
Kini, apa maksud dari Saleh Daulay? Apakah Kader PAN sekrang sudah taka da empati pada rakyat yang juga sedang kesusahan karena Pandemi melanda? Apakah dia tak melihat bagaimana berjibaku pemerintah dalam memerangi Covid-19? Bukannya membantu pemerintah, memberikan solusi atau dukungan, malah merengek seperti anak kecil yang tak mengerti situasi.
Discussion about this post