Hari ini adalah rencana akan ada demo besar-besaran dan sporadis di Indonesia. Demo tersebut adalah menolak PPKM dan meminta Jokowi turun. Demonstrasi kali ini memang benar-benar dirancang. Tapi ternyata, Jokowi tetap dijaga oleh para pecintanya dan merasa cukup puas terhadap sistem kerja mantan Wali Kota Solo ini dalam hal menangani pandemi Covid-19 yang makin mengganas.
Masih banyak nitezen yang pro NKRI, mereka tak suka negara tercinta dibuat kacau dan menjaga Jokowi dari mereka yang mengatas namakan rakyat kecewa pada presiden yang tak becus menyelesaikan Covid-19. Mereka menolak PPKM dan meminta jokowi lengser. Jokowi masih dicintai Sebagian besar rakyatnya. Hanya partai politik yang suram dan paniklah yang menjadi provokator dan memanfaatkan pandemi sebagai batu loncatan, agar partanya Kembali mendapat hati rakyat.
Akhirnya, yang terjadi adalah, sehari sebelum aksi 24 Juli ini, beberapa wajah diviralkan di twetter, wajah muda yang tak berpengalaman. Di dunia maya beredar postingan scree shot dari sebuah WhatsApp Grup bernama Grup Tenis Semarang dengan narasi mengerikan yang memang mengkoondisikan situasu agar menjadi cheos.
Dari sekian banyak peserta demo adalah ribuan member anak BEM memakai nama palsu, tapi ternyata ada tertangkap menggunakan nama asli, spertinya Ketua BEM Unpar tahun 2021, Tafarel Giovanni Montero. Sebuah foto tangkapan layar isi pesan berantai yang disebarkan oleh terduga provokator aksi demo Presiden Jokowi, viral di media sosial.
Dalam nalkrasi cuitannya, netizen itu mengaku mendapat foto tangkapan layar terkait isi pesan berantai provokator demo Jokowi itu dari pengguna Instagram _Berani_beda. Sementara dilihat dari unggahan pengguna Instagram tersebut, tampak foto provokator aksi demo itu yang disebut bernama Taffarel Giovanni Montero. “Yg lagi Viral.Nieh. Provokator demo,” tulis _Berani_beda.
Selain itu, juga terlihat isi pesan berantai yang disebarkan terduga provokator tersebut. Dalam isi pesannya, tampak pelaku mengungkapkan bahwa aksi demo Jokowi itu dilakukan sebagai luapan amarah rakyat terhadap pemerintah.
“Perlu ditekankan kembali, demonstrasi ini merupakan bentuk luapan amarah masyarakat kepada pemerintah, bukan berupa tuntutan perubahan atau menuntut pemerintah berubah menjadi lebih baik,” demikian narasi yang tertulis dalam isi pesan berantai itu.
Hal itu, kata si provokator, lantaran aksi yang menuntut kebijakan pemerintah akan membuat gerakan demonstrasi cepat berlalu. “Harus kita sadari aksi yang menuntut kebijakan justru akan membuat gerakan bernafas pendek,” tuturnya.
Ia pun menekankan bahwa target aksi demo Jokowi tersebut adalah menciptakan kekacauan untuk melumpuhkan ekonomi masyarakat di perkotaan. Menurut sang provokator aksi demo Jokowi tersebut, pemerintah baru akan takut jika ekonomi terguncang.
Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, hingga siang ini belum ada potensi kerumunan massa aksi ‘Jokowi End Game’ di Jakarta. Menurut dia, polisi akan tetap mengamankan situasi dan mengantisipasi setiap adanya potensi kerumunan massa pelanggar protokol kesehatan (prokes). “Sampai saat ini belum ada aksi sama sekali. Tapi kalau tetap ada yang bandel, kita persuasif humanis kira sampaikan kembali hindari kerumunan,” kata Yusri saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (24/7/2021).
Yusri masih meyakini, informasi aski yang disebar melalui pamflet dan beredar luas melalui media sosial terkait aksi yang menentang perpanjangan PPKM Darurat tersebut adalah hoaks. Dia pun menyatakan polisi akan mencari siapa sosok penyebar informasi bohong tersebut. “Jadi banyak hoaks yang beredar, kami cari (penyebarnya),” jelas dia.
Sebelumnya, Yusri juga telah mengimbau kepada para komunitas ojek online alias ojol, pedagang kaki lima, mahasiswa dan aliansi masyarakat untuk tidak menimbulkan kerumunan di tengah pandemi. Permintaan ini dinyatakan Yusri, usai ramainya ajakan turun berunjuk rasa pada Sabtu 24 Juli 2021, untuk menolak perpanjangan PPKM Darurat untuk kali ketiga.
Siapa pun yang ingin berdemonstrasi untuk tidak egois dan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Dia meminta kepada mereka untuk melihat kapasitas rumah sakit dan sulitnya tanah kuburan untuk menolong nyawa para pasien Covid-19.
Discussion about this post