Thursday, December 7, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Dewas Tak Dukung Novel, Tetap Ngotot Merasa Dirinya Benar

25 July 2021
in Opini
0
Dewas Tak Dukung Novel, Tetap Ngotot Merasa Dirinya Benar

Novel dan Febri gagal lagi. Framing soal pelanggaran kode etik pimpinan KPK yakni Firli Bahuri tidak ada buktinya. Firli tegak lurus menjalankan amanat rakyat, soal memastikan para pegawai KPK bebas kadrun. Dia menjalankannya dengan sangat baik dan tidak mai-main. Dia menjalankan TWK sesuai dengan amanat UU juga, yang memberikan dia sebuah kepastian agar KPK lepas dari para pendukung Anies Baswedan yang memiliki jiwa labil dan cengeng.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) menyebut bahwa laporan yang dilayangkan oleh pegawai yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tidak cukup bukti untuk menjerat Firli Bahuri terkait pelanggaran kode etik. Firli dilaporkan melakukan pelanggaran kode etik dengan menambahkan pasal terkait TWK.

“Dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku sebagaimana dilaporkan melanggar nilai integritas Pasal 4 ayat 1 huruf a Perdewas Nomor 2 Tahun 2020, tidak cukup bukti,” ujar Anggota Dewas, Harjono kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Tidak cukup bukti itu disimpulkan usai Dewas melakukan analisa dan pertimbangan. Materi laporan Pasal 4 ayat 1 huruf a Perdewas Nomor 2 Tahun 2020 ditambahkan Firli pada rapat pimpinan 25 Januari 2021 itu sebelum dibawa ke Kemenkumham. Dari fakta itu sehingga tidak benar, dugaan pasal TWK merupakan pasal yang ditambahkan Saudara Firli Bahuri dalam rapat tanggal 25 Januari 2021.

Penambahan pasal dari Firli Bahuri, Ketua KPK, dalam rapat pimpinan tanggal 25 Januari 2021 terkait pelaksanaan TWK ke dalam draf perkom alih status sebelum dibawa ke Kemenkumham untuk rapat harmonisasi. Bahwa dalam laporan tersebut ditemukan adanya penyusunan perkom terkait TWK yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan KPK dan pejabat struktural. Rumusan perkom itu disusun oleh Biro Hukum dan Biro SDM.

Ketentuan mengenai TWK itu telah tercantum dalam Pasal 5 ayat 4 draf Perkom Nomor 01 Tahun 2021 tanggal 21 Januari yang dikirimkan oleh Sekjen melalui Nota Dinas Nomor: 44/HK.02.00/50-55/01/2021 tanggal 21 Januari 2021. Ketentuan itupun disetujui oleh seluruh pimpinan secara kolektif kolegial dalam lembar disposisi pimpinan nomor: LD-162/02.intern/01/2021 tanggal 21 Januari 2021 yang selanjutnya disempurnakan dalam rapat pimpinan tanggal 25 Januari 2021.

Tidak hanya itu, TWK diusulkan pertama kali oleh BKN pada awal Oktober 2020. BKN memang yang tetap meminta diadakannya asesmen wawasan kebangsaan sebagai alat ukur pegawai KPK menjadi ASN. Ketentuan mengenai tes wawasan kebangsaan merupakan masukan dari BKN yang pertama kali disampaikan dalam rapat tanggal 9 Oktober 2020 serta dalam rapat harmonisasi Kemenpan RB dan BKN yang meminta tetap ada asesmen wawasan kebangsaan untuk mengukur syarat pengalihan pegawai KPK menjadi ASN.

Sayangnya, keputusan itu ditanggapi miring oleh Penyidik KPK Novel Baswedan khawatir Dewan Pengawas (Dewas) KPK dikelabui saat memeriksa aduan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan KPK dalam proses alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saya juga berpikir karena beliau-beliau (anggota Dewas) terlalu senior, jadi mudah dikelabui oleh pihak-pihak terperiksa. Saya khawatirnya itu karena dari jawaban Dewas, beliau-beliau bertindak seperti kuasa hukum terperiksa, ini hal yang sangat serius menurut saya,” kata Novel dikutip dari Antara, Sabtu (24/7/2021).

Sepertinya Novel yakin, kalau keputusan Dewas salah karena mudah dibohongi. Bagaiman dahulu, apakah sering membohongi Dewas? Pada Jumat (23/7), Dewas KPK melalui konferensi pers tidak dapat melanjutkan laporan pegawai KPK mengenai dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan KPK terkait pelaksanaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ke sidang etik karena ketidakcukupan bukti yang dimiliki Dewas KPK.

Novel menilai poin-poin pengaduan 24 orang pegawai KPK yang mewakili 75 orang pegawai yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) setelah gagal lolos TWK sudah jelas dan terang. Novel tetap ngoto dan yakin bahwa bukti-bukti begitu nyata, begitu terang, tapi seolah-olah seperti tidak ada apa-apa. Tentu kita harap ke depannya Dewas bisa memperbaiki diri, beliau-beliau adalah orang-orang yang punya dedikasi baik. Saya beberapa kali bekerja dengan beliau dan tentu kita berharap tidak mempermalukan diri sendiri dengan hal itu.

Novel paling lantang dan ngotot untuk terus berada di KPK, di framing kalau dirinya adlaah pegawai terbaik dan tak akan jaya KPK jika tak ada dirinya. Pegawai terbaik macam Novel? Mereka menganggap Novel Baswedan ini pegawai terbaik., Novel Baswedan ini nggak lebih dari pembela Anies yang diam soal kasus Anies. Bersembunyi di balik takut nanti ada conflict of interest.

Dan mengingat, Novel Baswedan juga sudah belasan tahun ada di dalam bagian penyidik. Artinya dia ini mengendalikan banyak banget orang-orang yang ada di dalam. Bahkan wadah pegawai KPK yang dibuat oleh Abdullah Hehamahua ini, sempat dipimpin.

Pengaruh negatif Novel di KPK jauh lebih banyak daripada manfaatnya di KPK. Banyakan mudarat daripada manfaat, ya harus di buang dong. Apalagi Novel ini mantan tersangka penganiayaan tersangka pencurian burung walet. Artinya orang ini patut dipertanyakan motivasinya.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Partai Keluarga, Agus Dipaksa Ikut Pilpres

Partai Keluarga, Agus Dipaksa Ikut Pilpres

Discussion about this post

Berita Populer

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut
Opini

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

by hb
17 April 2021
0

Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan si Badut...

Read more
Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

Ga ke Kontrol Ustad Menachem Ali Harusnya Cepat Bertaubat

10 May 2021
Dagelan, Novel Siap Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024

Dagelan, Novel Siap Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024

13 August 2021
Ajak Duel dari Penjara, Preman Pirang ini Sangat Anarkis

Ajak Duel dari Penjara, Preman Pirang ini Sangat Anarkis

24 August 2021
Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

5 January 2021

Berita Lainnya

Melalui Mural dan Atas Nama Seni, Jangan Seenaknya Hina Kepala Negara
Hukum

Melalui Mural dan Atas Nama Seni, Jangan Seenaknya Hina Kepala Negara

15 August 2021
Komentar Tak Berkualitas Rizal Ramli Soal IKN Baru
Berita Lainnya

Komentar Tak Berkualitas Rizal Ramli Soal IKN Baru

6 February 2022
Agus Siap Kalah Karena Tak Miliki Kemampuan
Opini

Agus Siap Kalah Karena Tak Miliki Kemampuan

26 September 2021
Terlalu Banyak Nyinyir, Fadli Zon Dinobatkan Sebagai Tokoh Paling Nyinyir
Berita Lainnya

Terlalu Banyak Nyinyir, Fadli Zon Dinobatkan Sebagai Tokoh Paling Nyinyir

9 March 2022
Pepo Gagal Jadi Presiden, Agus Ibas Sok Kritisi Pemerintah
Opini

Pepo Gagal Jadi Presiden, Agus Ibas Sok Kritisi Pemerintah

18 July 2021
#BubarkanPKS Trending Topic, Netizen Ingin Bubarkan PKS
Berita Lainnya

#BubarkanPKS Trending Topic, Netizen Ingin Bubarkan PKS

21 January 2022

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita