Sabtu (24/7/2021) adalah tanggal yang sudah ditetapkan oleh para calon pendemo untuk menunjukkan protesnya terhadap kepemimpinan Jokowi yang sedang berjibaku melawan pandemi Covid-19 yang semakin menggila. Gerakan ajakan mereka disebut “Jokowi End Game”.
Para pendemo busuk yang tidak melihat situasi pandemi, akan membuat klaster baru dalam penyebaran corona. Politisi dan parpol brengsek yang terus mendukung aksi menentang pemerintah pun memanfaatkan situasi, semakin cheos, mereka akan semakin senang dan mudah untuk menggulingkan presiden terpilih lebih dari setengah masyarakat Indonesia secara Demokrasi.
Jika sebelumnya yang melakukan protes dan sempat viral adalah BEM UI, kini almamater lain ikut viral memprovokasi ajakan Jokowi End Game. Lalu bermunculan grup-grup whatsapp mencatut nama olahraga, tapi isinya mengajak berbuat kerusuhan. Untungnya polisi gerak cepat mengamankan.
Seperti dilansir detik.com, tangkapan layar sebuah grup WhatsApp bernama ‘Grup Tenis Semarang’ yang berisi percakapan mengenai arahan untuk aksi serentak 24 Juli beredar di media sosial. Di dalam grup itu, ada percakapan yang menyebut aksi tersebut memiliki tujuan, yakni ‘ciptakan kekacauan untuk melumpuhkan perekonomian kota’.
Dari tangkapan layar berisi percakapan ‘Grup Tenis Semarang’ itu beredar di media sosial Twitter. Di dalamnya, seorang anggota grup meminta perhatian kepada para anggota grup lainnya karena dirinya ingin memberi sosialisasi terkait aksi 24 Juli.
“Salam semuanya. Mohon perhatiannya sebentar, mau sedikit memberikan sosialisasi singkat terkait aksi demonstrasi yang akan kita jalani mulai 24 Juli 2021 ini. Sebelumnya, terima kasih teman-teman sudah bergabung ke grup ini dan bersedia turut serta dalam aksi demonstrasi baik di lapangan atau pun di udara,” tulis nomor tersebut.
Bahkan nomor tersebut mengingatkan soal digital security. Dia ingin peserta menghapus konten yang berpotensi terjadi doxing serta menggunakan nama samaran di Discord. Kita lihat betapa aksi-aksi belakangan yang terjadi sengaja disusun rapi agar tak tercium oleh aparat. Intinya satu, membuat rusuh dan kacau agar rakyat semakin tak percaya pada pemerintah.
Tapi ingat, jangan main-main dengan kekuatan rakyat yang mencintai Presiden Jokowi. Mereka menjadi garda terdepan membelanya. Tidak hanya itu, kekuatan aparat pun terjun semua, para mahasiswa otak provokator demo ini diburu oleh Polri, TNI dengan bantuan BIN. Demo Jokowi End Game akhirnya gagal total. Guram seperti Demokrat, terjun payung dengan elektabilitas sangat memprihatinkan.
Demo gagal, aparat mengusut Grup Tenis Semarang di Wahatapp dan para netezen pendung Jokowi pun membantu menguliti si otak demo. Jakarta dan berbagai ibu kota provinsi lengang. Jokowi End Game, tidak terjadi. Tidak ada demonstrasi bertajuk ‘Jokowi End Game’ yang terjadi di Jakarta hari ini, Sabtu (24/7). Sepanjang hari ini Jakarta kondusif tanpa riak kerumunan besar yang dapat melanggar protokol kesehatan. Demonstrasi gagal. Kedok mereka sudah dibongkar habis oleh pendukung Jokowi. Polisi sudah bisa lebih leluasa mengembangkan kasus. Dan perkembangannya mulai positif. Terbongkar fakta lain, bahwa sebenarnya di grup Discord itu bukan hanya diisi oleh orang-orang mahasiswa yang gampang disewa.
Akhirnya kini, peran Utama Aksi Jokowi End Game Jadi DPO, Miftahul Choir otak intelektual utama aksi 24 Juli. Si bepepe admin discord klub tenis adalah sang provokator gerakan Jokowi End Game. Mahasiswa Universitas Parahyangan Bandung ini harus ditangkap, otak perusuh di saat Pandemi Covid-19. Jejak digital tak bisa dibohong, chat discordnya masih tertinggal. ICW selama ini adalah dalang aksi kerusuhan 24 Juli
Pasca aksi demo sesatnya gagal, aparat harus usut ICW dibalik rencana busuk demo, karena Beberapa akun pun mengatakan di dalam propaganda kerusuhan NKRI lewat konsolidasi di Discord, ada orang-orang penting di sana. Ada anggota ICW. Sekarang Miftahul Choir ketakutan kabur dari rumahnya di Jl. Raya Bogor Baru Blok C1 No. 32, Kel Tegallega Kec Bogor Tengah Kota Bogor Jawa Barat, Kota Bogor, Bogor Barat. Status DPO pun disandangnya. Bagi yang melihat provokator pengecut ini harap lapor ke pihak yang berwajib
Discussion about this post