Beberapa tahun lalu, Amien Rais sempat menantang Pemerintah untuk mengembalikan Blok Rotan ke Indonesia tercinta.
Saat itu Amien mengatakan, “Kalau Blok Rokan kembali ke Indonesia, itu berarti pasal 33 UUD 1945 sudah terpenuhi. Apalagi kalau Blok Rokan menjadi semacam contoh yang bagus, blok-blok lain termasuk Freeport, tambang minyak dan mineral juga bisa kembali,”
Dia coba terus menantang Presiden Jokowi. “Kalau betul Blok Rokan bisa kembali ke ibu pertiwi, ke Pertamina, itu sebuah terobosan luar biasa. Cuma berani enggak Pak Jokowi? Kalau berani, luar biasa. Kalau enggak berani, ya apa boleh buat,” kata Amien dengan jemawa.
Perlu diketahui, Blok Rokan yang sudah hampir satu abad sebelumnya dikelola oleh Chevron, dan mendapatkan perpanjangan kontrak satu kali ( jangka waktu 20 tahun) sebagai pengelola. Sesuai Pasal 14 UU Migas No.22/2001, perpanjangan kontrak hanya dapat diberikan selama 20 tahun. Artinya tahun 2021, Indonesia punya kesempatan untuk mengambil alih blok tersebut.
Blok Rokan ini sangat penting karena ini merupakan ladang minyak terbesar kedua setelah Blok Cepu yang dapat menghasilkan 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang.
Tetapi ada yang paling penting, yakni membungkam mulut Amien Rais yang beberapa tahun lalu sempat jemawa untuk ambil alih Blok Rokan ke Indonesia tercinta. Apakah dia merasa malu karena tantangannya dapat dicapai oleh presiden Jokowi?
Discussion about this post