Tuesday, January 31, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Mengapa Novel Ngotot Ingin di KPK? Mungkin Karena Keran Tertutup

15 August 2021
in Opini
0
Mengapa Novel Ngotot Ingin di KPK? Mungkin Karena Keran Tertutup

Polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berkepanjangan. Jika dilihat dari perspektif politik, ada pihak yang hendak menjadikannya sebagai panggung besar yang ramai dan lama.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

“Ini ibarat satu panggung kecil. Karena ini perkara kecil. Saya membacanya panggung ini ingin dibuat ramai. Di atas panggung itu ada yang pro kontra mereka tidak terlalu peduli,” ucap Sekjen Partai Gelora Indonesia, Mahfudz Siddiq, dalam webinar series Moya Institute bertajuk ‘Kontroversi Temuan TWK 51 Pegawai KPK’ di Jakarta, Jumat (13/8).

TWK diadakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menjadikan pegawai KPK berstatus aparatur sipil negara (ASN). Dalam perjalanannya, ada 75 pegawai KPK yang tidak lolos, hingga menyedot perhatian publik. Dari 75 pegawai, ternyata 51 orang diberhentikan, yang membuat mereka menggugat pelaksanaan TWK.

Ini memang layak dicurigai, masalah TWK tujuannya bukan agar pegawai yang tak lolos kembali ke KPK. Dia menuding, pihak tertentu ingin panggung ini dibikin ramai dan panjang sampai 2024. Dia menyinggung ketika ada pegawai KPK yang melaporkan hasil TWK ke Komnas HAM pada 27 Mei 2021.

Salah seorang dari mereka mengatakan persoalan ini akan selesai kalau presiden pro terhadap pemberantasan korupsi. Jadi, intinya panggung ini akan dibikin panjang, orang diundang ramai-ramai. Sehingga salah satu isu kontestasinya di 2024 yaitu mana yang pro pemberantasan korupsi atau tidak pro.

Direktur Eksekutif Moya Institute, Hery Sucipto menilai, masalah TWK sudah hampir selesai ketika tereleminasinya 51 orang pegawai KPK dari alih status ASN dan yang sebagian lulus. “Ternyata polemik tidak sampai di situ setelah ada temuan Ombudsman, di mana hasilnya ada malaadministrasi dan rekomendasinya meminta agar ada koreksi terhadap 51 pegawai KPK yang tidak lulus untuk diangkat,” ucap Hery.

Selain itu, mereka meminta Presiden Jokowi untuk turun tangan. Sebagai orang awam hukum, ia mengaku, lebih banyak menyimak. Jka kita terlalu larut dengan polemik ini, tidak produktif di tengah upaya bangsa kita memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sikap Novel Baswedan yang seolah mengadu domba lembaga negara antara KPK dan Ombudsman justru dianggap memperlihatkan sifat iri dan dengki. Novel tidak bisa melihat KPK saat ini kuat lewat UU N0 19/2019. Disamping itu, masih ngototnya Novel Baswedan agar bisa diloloskan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) justru secara gamblang mempertontonkan ketidakkonsistennya yang sejak awal menolak UU 19/2019. Dimana dalam UU tersebut diamanhkan bahwa pegawai KPK haruslah berstatus ASN.

“NB tidak konsisten terhadap penolakan terhadap UU No 19/2019, padahal ada beberapa pegawai KPK yang menolak dari awal bahkan menolak TWK juga. Itu tindakan lebih terhormat dibandingkan NB,” ujar Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/8/2021).

Sepertinya Novel memang ingin menggoreng masalah TWK ini hingga 2024 nanti, karena isu ini memang masih menarik untuk terus menjadi bahan gorengan. Mungkin menurut Novel, kasus TWK ini akan laku untuk dijual di saat Pilpres nanti, tapi dia lupa, rakyat Indonesia sudah banyak yang lebih peka, apalagi seorang Novel yang terus ngotot ingin bergabung di KPK. Salah satunya bisa menyuburkan kasus tebang pilih, yang dapat menangkap koruptor sekaligus menambah pundi-pondi para kadrun.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Semakin Tenggelam, Kasus Demokrat Perlahan Terkuak

Semakin Tenggelam, Kasus Demokrat Perlahan Terkuak

Discussion about this post

Berita Populer

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun
Hukum

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

by hb
5 January 2021
0

Pembubaran FPI menimbulkan banyak stigma buruk buat pemerintahan dan pihak berwajib, bahkan ada pula yang menghubungkannya dengan kekalahan Ahok dalam...

Read more
Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

Kritik Pemerintah, 10 Tahun SBY Dan Anak Buah Sudah Kerja Baik Untuk Rakyat ?

14 January 2021
Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

13 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021

Berita Lainnya

Cara Denny Siregar Mengkritik Fadli Zon Penah Me-Like Akun Porno
Opini

Ajak Gabung Partai Ummat, Mustofa Sebut Fadli Zon Punya DNA Oposisi

21 November 2021
Keluarga Cendana Diburu Negara Karena Utang
Opini

Keluarga Cendana Diburu Negara Karena Utang

12 September 2021
Bernasib Sial, DPD Partai Ummat Depok Sudah Karam
Opini

Partai Ummat Cirebon Ditinggal Anggotanya, Ketidak Becusan Amien Rais Dalam Mengurus Partai

17 October 2021
The Last of Us 2 Menyandang Gelar “Most Completed Game” di PS4

The Last of Us 2 Menyandang Gelar “Most Completed Game” di PS4

5 January 2021
Tingkah Kuasa Hukum Rizieq Justru Membuat Rizieq Lebih Lama Mendekam di Penjara
Opini

Ngeles Ala Pengacara Rizieq Soal Golok, Beda Waktu Beda Alasan

28 March 2021
Agus Takut Soal Kegagalan IKN, Maaf Gus Ini Bukan Hamabalang
Berita Lainnya

Agus Takut Soal Kegagalan IKN, Maaf Gus Ini Bukan Hamabalang

18 April 2022

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita