Sunday, January 29, 2023
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Hijau Berita
No Result
View All Result

Tak Bisa Berdemokrasi, Anies Harusnya Mundur

6 September 2021
in Opini
0
Tak Bisa Berdemokrasi, Anies Harusnya Mundur

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2020. Berdasar data BPS tersebut, IDI Provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat satu secara nasional dengan nilai indeks sebesar 89,21.

BERITA TERKAIT

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022

Artinya, Pemprov DKI berhasil mempertahankan posisi peringkat satu selama empat tahun berturut-turut, sejak 2017. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta, Taufan Bakri, mengatakan, nilai IDI DKI Jakarta tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,92 poin dibanding tahun 2019 yang sebesar 88,29.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin memberikan tanggapannya. Dia menyatakan Anies adalah pemimpin yang menjaga demokrasi.

“Artinya Anies merupakan sosok penjaga demokrasi,” kata Ujang.

Menurut dia, Anies secara konsisten menunjukkan sikap seorang demokrat sejati, dia paham betul bagaimana harus menjaga demokrasi di DKI Jakarta. Itu tak lepas dari study, pengalaman, dan pemahaman Anies terhadap demokrasi. Anies pernah belajar dan hidup di Amerika Serikat saat menempuh studinya.

Dia juga menyebut, Anies paham cara berdemokrasi. “Dan dia terapkan berdemokrasi itu di daerah yang dipimpinnya,” katanya.

Saya rasa banyak yang tidak setuju dengan pernyataan ini. Saya lebih tidak setuju.

Anies paham berdemokrasi, lebih tepatnya paham demokrasi yang kebablasan. Tahu perusak demokrasi tapi tidak berbuat apa-apa.

Contohnya Pilkada 2017. Siapa pun tahu, ada kelompok yang menggunakan cara-cara busuk untuk mengalahkan Ahok. Salah satunya soal konsep memilih pemimpin harus yang seiman. Haram memilih yang tidak seiman.

Bahkan banyak bertebaran spanduk yang mengancam tidak akan mensalatlan jenazah pendukung penista agama. Bukankah itu cara demokrasi yang sangat kotor dan busuk? Anies pasti tahu soal ini, apakah Anies berbuat sesuatu terkait itu?

ernah berbicara soal transparansi tapi dianya sendiri jarang mau terbuka kepada kita semua. Wong hal kecil kayak pohon di Monas aja tak ada kejelasan kok, hehehe. Entah jadi apa tuh pohon. Disehatkan entah dari kapan dan entah sudah jadi apa. Mungkin jadi perabotan, atau jadi rotan yang diekspor ke India untuk dipakai polisi di sana memukul pantat warga yang tidak taat aturan lockdown.

Pernah bicara soal keberpihakan kepada rakyat kecil, tapi pada akhirnya rakyat gigit jari karena makan permen karet yang sudah pahit. Contohnya rumah DP nol rupiah. Target awalnya sangat fenomenal. Muluk tapi banyak yang terpedaya. Pada akhirnya proyek ini hanya jadi ala kadarnya.

Dan yang terbaru adalah soal Formula E. Dua partai mengajukan hak interpelasi agar semuanya jelas dan tidak simpang siur. Eh, malah Anies undang 7 fraksi parpol DPRD DKI dan dihasilkan kesepakatan menolak interpelasi. Tak jelas apa yang mereka bicarakan sehingga muncul penolakan interpelasi.

Atau jangan-jangan yang disebut demokratis itu adalah ajak orang makan malam sambil musyawarah, sambil membuat publik makin bingung apa sih yang sebenarnya ingin ditutupi dari publik.

Interpelasi adalah hak khusus yang dimiliki anggota dewan. Harusnya Anies hormati dong, bukan berusaha menghadang atau berbuat sesuatu agar interpelasi dibatalkan. Apakah itu demokrasi yang baik? Publik berhak tahu jawaban dari banyaknya misteri seputar Formula E dan Anies seakan tidak punya itikad baik untuk mewujudkannya.

Apa sih yang begitu ditakuti dari interpelasi? Rakyat juga berhak tahu seluk beluk, latar belakang dan segala tetek bengek terkait tujuan Anies menggelar Formula E yang kurang ngetop di Indonesia. Apakah ada udang yang disembunyikan di balik batu dan tidak ingin diketahui publik?

Agak aneh dan bahkan menggelikan menyebut Anies penjaga demokrasi kalau berkaca pada itu semua.

Saya tidak tahu parameter untuk penghargaan ini. Tapi coba pikir lagi, BPK pernah memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada DKI Jakarta selama 4 kali berturut-turut. Tapi kenapa BPK pula yang menemukan banyak proyek kelebihan bayar yang kalau ditotalkan mencapai ratusan miliar rupiah?

Mau penghargaan sebanyak apa pun yang diperoleh Anies, banyak yang bakal ketawa lucu. Banyak yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Banyak yang kontradiktif dengan apa yang diperlihatkan Anies selama ini.

ShareTweetPin

Related Posts

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan
Berita Lainnya

Sungguh Ironis, Koalisi Perubahan Kok Malah Berubah Haluan

13 November 2022
Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi
Berita Lainnya

Bang Paloh Baper Lagi, Kali Ini Curhat Soal Tiadanya Ucapan Selamat dari Jokowi

12 November 2022
Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi
Berita Lainnya

Menebak Penyebab Koalisi Perubahan Batal Deklarasi

11 November 2022
Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran
Berita Lainnya

Mengusung Anies Sepaket Dengan Menyuburkan Radikalisme dan Intoleran

10 November 2022
Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?
Berita Lainnya

Nasdem Terancam Nyungsep, Perlukah Merubah Nama Capres?

9 November 2022
Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran
Berita Lainnya

Anies Rela Berbohong Demi Disebut Paling Toleran

8 November 2022
Next Post
Haikal Hassan Ngaco, Ia Jelaskan Ciri-Ciri Pembenci Ulama

Haikal Hassan Ngaco, Ia Jelaskan Ciri-Ciri Pembenci Ulama

Discussion about this post

Berita Populer

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya
Opini

Keras Kepala! Murnarman Tetap Keras Dengan Pemikiran Pemberontaknya

by hb
13 January 2021
0

Munarman. Orang paling banyak cingcong dan pembohong. Dan kalau kalah debat, ia menyiram orang. Untunglah waktu di TVOne itu ia...

Read more
Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

Ini Loh Buktinya Bahwa Warga DKI Tak Puas Dengan Si Badut

17 April 2021
Sudah Dipenjara, Rizieq pun Di Khianati Para Anak Buahnya

Sudah Dipenjara, Rizieq pun Di Khianati Para Anak Buahnya

6 January 2021
Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

Pingin Untung, Kedok Pepo Terbongkar

18 February 2021
Bapak Mantan Berpartai Biru Yang Gemar Menciptakan Lagu

Bapak Mantan Berpartai Biru Yang Gemar Menciptakan Lagu

21 January 2021

Berita Lainnya

PKS Ini Lucu, Kemarin Tolak IKN, Sekarang Usulkan Konsultan
Berita Lainnya

PKS Ini Lucu, Kemarin Tolak IKN, Sekarang Usulkan Konsultan

7 March 2022
Opini

Jalan Raya untuk Transportasi, Bukan untuk Hobi atau Olahraga

6 June 2021
Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun
Hukum

Terbukti, Yang Munafik Disini Adalah Gerombolan Kadrun

5 January 2021
JIS Dipakai Untuk Kegiatan Keagamaan, Anies Pakai Politik Agama Lagi?
Berita Lainnya

JIS Dipakai Untuk Kegiatan Keagamaan, Anies Pakai Politik Agama Lagi?

1 February 2022
Rame-rame Bongkar Borok Si Pepo Sang Ahli Drama
Opini

Rame-rame Bongkar Borok Si Pepo Sang Ahli Drama

3 March 2021
Gelar Mudik, Tapi Pemudik Disuruh Pakai Baju Anies Presiden Indonesia
Berita Lainnya

Anies Ngebet Jadi Presiden Hingga Mengorbankan Kelompoknya

10 May 2022

© 2021 HijauBerita

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Olahraga
  • Serba Serbi

© 2021 HijauBerita