Masih banyak sejumlah informasi terkait biaya Formula E yang tidak diketahui sepenuhnya. Banyak sekali temuan-temuan baru yang mengejutkan silih berganti. Ini karena Pemprov DKI Jakarta maupun Jakpro enggan membuka detail kontrak Formula E Jakarta meski beberapa kali diminta pada rapat komisi E.
Makanya PSI mengatakan, jika tidak ada interpelasi, maka semua ini akan jadi misteri bagi semua warga Jakarta, karena tidak ada kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta dan Anies.
Misteri yang ingin ditutup rapat. Karena kalau sampai ketahuan dan bocor ke publik, bakal jadi heboh dan disorot media sampai ke akar-akarnya.
Buktinya, baru-baru ini, berdasarkan surat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI ke Anies per tanggal 15 Agustus 2019, Pemprov DKI memiliki kewajiban untuk membayar biaya komitmen Formula E selama lima tahun berturut-turut, dengan total sekiar Rp 2,4 triliun.
Biaya tersebut wajib dilunasi, dan apabila tidak dilunasi, maka bisa dianggap sebagai wanprestasi dan dapat digugat di Arbitrase Internasional di Singapura.
Ini tentu saja mengejutkan, lantaran anggaran yang sebelumnya katanya mencapai Rp 1 triliun versi BPK saja sudah bikin geleng kepala. Ternyata ada informasi harus bayar lima kali, hanya untuk commitmen fee pula. Belum lagi biaya lainnya.
Pertanyaannya, kenapa baru ketahuan sekarang? Gampang, karena Pemprov DKI tidak menyampaikan ini dari awal. Kenapa tidak sampaikan dari awal? Entah karena lupa atau memang tidak ingin diketahui publik.
Fraksi PSI DPRD Jakarta juga menyebut biaya commitment fee Formula E Jakarta terlalu mahal jika dibandingkan biaya penyelenggaraan dari negara lain.
Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan commitment fee Formula E yang ditanggung APBD Jakarta adalah 122,102 Juta Poundsterling atau setara Rp 2,4 triliun. Sebagai perbandingan, di kota lain seperti New York, AS tidak dikenai biaya commitment fee. Bahkan kota Roma, Italia dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan tahun 2025.
Informasi lainnya, Formula E di Montreal, Kanada hanya terdapat biaya Nomination fees for the City of Montreal sebesar C 151,000 dolar Kanada atau setara Rp 1,7 miliar dan Race fees sebesar 1,5 juta dolar Kanada atau setara Rp 17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp 18,7 miliar.
Banyak sekali mengapa begini, mengapa begitu, yang tidak terjawab. Kalau apa yang dikatakan fraksi PSI adalah benar, maka commitment fee DKI Jakarta sudah sangat keterlaluan. Siapa pun heran, balapan kurang populer bisa menyedot biaya yang tidak masuk di akal. Kalau Formula E atau MotoGP, masih bisa dimaklumi.
Apakah ini ada indikasi kelebihan bayar commitment fee? Jangan lupakan Pemprov DKI suka lalukan kelebihan bayar di banyak proyek. Jangan-jangan ini ada indikasi kelebihan bayar juga.
Atau bisa jadi begini. Jakarta mungkin tidak masuk dalam radar sebagai kota penyelenggara Formula E, lalu Anies lakukan negosiasi, dan deal. Jakarta jadi tuan rumah. Anies yang mem-follow up. Beda kalau Formula E yang tawarkan Jakarta sebagai tuan rumah, mungkin bisa ditekan anggarannya. Tapi entah mana yang benar. Yang jelas, biayanya tak masuk akal.
Arief Poyuono juga pernah mengungkapkan, dirinya mengantongi info ada oknum dari PT Jakpro dan oknum pejabat di Pemprov DKI mendapatkan pembagian fee.
Discussion about this post