Sidang paripurna DPRD DKI Jakarta soal Formula E batal diadakan karena dewan yang hadir kurang dari setengah jumlah anggota DPRD DKI Jakarta. Hal ini karena 7 dari 2 parpol yang tidak lain ada PDIP dan PSI memboikot rapat paripurna tersebut.
Ketua Fraksi PSI, Idris Ahmad berpendapat bahwa sikap dari ketujuh parpol yang melalaikan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan ketidak hadiran mereka mengikuti rapat.
“Sudah kenyang ditraktir makan Gubernur Anies, sekarang malah bolos rapat. Kita ini bukan parlemen tempat makan tapi parlemen sesungguhnya yang bicara di forum terhormat yakni rapat paripurna DPRD DKI Jakarta,” cetus Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad.
Idris juga menambahkan Formula E ini bukan hanya persoalan gubernur saja, melainkan persoalan uang rakyat yang mereka gunakan.
Ketujuh fraksi tersebut menolak setalah Anies undang untuk makan malam. Tidak ada yang tahu persis pejelasannya kecuali fraksi yang hadir di rumah dinas Anies. Pada diskusi tersebut mereka mengumkan untuk sepakat menolak interpelasi Formula E.
Memang yang terjadi dibelakang layar tersebut menimbulkan kecurigaan, karena interpelasi tidak pernah bisa digelar. 7 parpol melawan 2 parpol. Anehnya mereka takut untuk menghadiri rapat paripurna.
Sepertinya mereka takut terdapat anggota yang ikut membangkang dan malah ikut menyetujui interpelasi. Hal tersebut terlihat dari fraksi Golkar yang mengancam akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang hadir. Sebenarnya mereka ini mewakili rakyat atau mewakili kepentingan Anies semata?
Ketujuh fraksi berencana untuk melaporkan Ketua DRPD Prasetio Edi Marsudi ke Badan Kehormatan dikarenakan Prasetio dianggap melanggar tata tertib dewan dengan menyisipkan agenda paripurna di tengah rapat bamus.
Dari kasus tersebut bisa dilihat bahwa sebagaian dewan tidak mewakili suara rakyat, melainkan mementingkan kepentingan mereka sendiri. Sungguh mencerminkan wakil rakyat yang tidak becus dalam melakukan tugasnya.
Formula E mungkin ajang pamer Anies untuk menunjukkan kemasyarakat hasil dari kerja kerasnya, namun apa yang dibutuhkan rakyat dan apa yang rakyat dapatkan tidak tepat sasaran, rakyat butuh makan bukan butuh balapan Formula yang tidak jelas.
Discussion about this post