Dinasti politik yang terjadi pada Partai Demokrat terus menjadi sorotan. Bagaimana tidak, Pepo selaku ketua umum partai meminta Putranya Agus Harimurti Yudhoyono yang pada saat itu menjabat sebagai anggota TNI diminta untuk resign karena diusung untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta lalu.
Hal ini bertentangan dengan apa yang Pepo sampaikan pada pidato di hadapan seluruh lulusan TNI dan Polri tahun 2009 lalu. Pepo berpesan kepada mereka semua untuk jangan bercita-cita menjadi kepala daerah, dan harus berkonsentrasi mengabdi sepenuhnya sebagai perwira TNI dan Polri.
Sebenarnya sah-sah saja menyuaruakan apa yang ingin disampaikan. Namun jika menyuarakan apa yang bertentangan dengan sistem demokrasi demi kepentingan politik, itu namanya kemunafikan yang bersifat politis.
Memang terlihat jelas bahwa Pepo ingin melanjutkan dinasti partai kepada anaknya dan terkesan diktaktor seumur hidup, dari sini kita sudah melihat bahwa Pepo rakus akan kekuasaan, dan ingin mengontrol mutlak partai Demokrat.
Jika memang pemimpin yang baik, tidak bijak untuk mencalonkan anak sebagai sesosok menggantikan dirinya. Kita butuh pemimpin bijak bukan pemimpin rakus.
Discussion about this post