Setiap orang bebas mengkritik siapapun, apalagi mengkritik kinerja orang yang pantas untuk dikritik. Sampai hari ini Anies tidak berhenti dikritik akibat molornya event balapan yang sebenarnya tidak menguntungkan banget. Berbeda dengan Formula 1 yang punya daya tarik besar dari masyarakat, Anies malah membuat proyek Jakarta sebagai arena sirkuit balap Balapan Mobil.
Anies sudah mengeluarkan uang banyak untuk mengubah Monas menjadi sirkuit balap, tapi nyatanya berhenti di tengah jalan karena permasalahan izin. Sudah menebang pohon-pohon di Monas tapi malah batal. Hal tersebut jadi kerugian karena Monas menjadi salah satu paru-paru kota.
Arief Poyuono mengomentari proyek Anies itu, dia berpendapat bahwa Balapan Mobil cuma akal-akalan Anies. Sebetulnya tidak salah menyebut Balapan Mobil ini sebagai akal-akaln Anies, karena ketidak jelasan programnya. Dilansir melalui suara.com Arief Poyuono sebut.
“Yang pasti Balapan Mobil itu sudah membuat kerugian negara dan lingkungan hutan kota,” kata Arief.
“Harus ada yang tanggung jawab dan diproses hukum. Oleh karena itu, Kejaksaan Agung, Polri, dan KPK harus turun tangan,” katanya.
Arief dengan lantang menyebut Balapan Mobil sudah dimanfaatkan Gubernur Jakarta itu untuk mendapatkan keuntungan pihak tertentu. Memang terkait balapan ala Anies ini tidak jelas alurnya. Baru-baru ini Pemprov DKI sudah menyiapkan 5 opsi lokasi untuk Balapan Mobil, tapi tidak ada informasi lanjutannya yang membuat masyarakat bertanya-tanya.
Belum lagi kerena ulah Anies ini Monas menjadi gundul karena ditebangnya pohon-pohon puluhan tahun tersebut. Sedangkan Jakarta yang merupakan kota metropolitan membutuhkan hutan kota sebagai kebersihan udara di Jakarta.
Namun hingga saat ini belum menentukan lokasi pastinya, padahal Balapan Mobil hanya meyisakan 1 tahun lagi. Dan kubu Anies sampai saat ini belum merampungkan proyeknya tersebut. Jika memang proyek balapan ini gagal, maka tidak mungkin Anies akan dijerat hukum atas penjahat yang memakan uang negara dan merusak tata kota.
Discussion about this post