Berbicara soal Faisal Basri tidak lepas dari hobinya mengkritik pemerintah. Makin lama kritikan yang dikeluarkan mulut orang ini makin liar dan brutal. Berbagai proyek-proyek infrastruktur disebut pemborosan yang dapat menyebabkan bangkrutnya negara. Padahal jika diteliti, pembangunan infrastruktur ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terlebih untuk daerah-daerah pelosok yang terisolasi.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga menjadi sorotan orang ini, dirinya sangat tidak terima jika APBN dihambur-haburkan hanya untuk proyek cepat yang kurang penting.
“Kereta cepat ini mau pakai SILPA tahun lalu nih, gila nggak? SILPA tahun lalu mau dipakai buat kereta cepat. Buat rakyat 9 koma sekian juta rakyat yang dapat JKN dihapus oleh Bu Risma,” ujarnya
Bacot sekali orang ini mengomentari soal pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tidak kebagian jabatan ya? Makanya cuma beri komentar cacian seperti ini.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu jelas penting untuk masyarakat yang membutuhkan transportasi publik. Namanya juga pertumbuhan pasti lama-lama juga banyak masyarakat yang memakai kereta cepat ini.
Kereta cepat juga berguna untuk meminimalisir waktu, yang awalnya jarak yang ditempuh dari Jakarta-Bandung menggunakan kendaraan pribadi memakan waktu 4 jam, mungkin dengan kereta cepat hanya memakan waktu 1 jam.
Dengan estimasi waktu cepat itu memudahkan masyarakat yang mempunyai keperluan mendadak dapat menggunakan transportasi ini untuk mengejar waktu. Faisal Basri mungkin otaknya tidak sampai kearah sana, hatinya dipenuhi kebusukan akan kebenciannya kepada pemerintah.
Sebetulnya mengkritik seperti ini tidak ada efeknya sama sekali, wong kritiknya tidak jelas. Mau ngarep minta jabatan? ya tidak mungkin dapat juga.
Discussion about this post