Pada 13 Oktober 2021 Anies melaksanakan apel pagi dan mengatakan siap menghadapai musim hujan. Dirinya menyampaikan kapasitas drainase air dapat menampung 100 mm per hari. Dengan kapasitas tersebut dia yakin dapat menampung air hujan meskipun turun seharian.
Dengan pernyataan seperti itu tampaknya Anies terlalu pede dengan apa yang dia ucapkan.
Namun, Jakarta Barat tepatnya di Kebon Jeruk Baru kembali kebanjiran. Hujan deras hanya berlangsung selama 30 menit membuat genangan air sekitar 70 cm.
Melihat cara kerja Anies menangani banjir memang jangan terlalu diharapkan. Naturalisasi saja masih tidak jelas, ditambah sumur resapan juga jauh dari kata target.
Menurut ketua fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, pembuatan drainase vertikal di Jakarta banyak yang tidak sesuai tempat. kawasan dataran rendah yang digali 2 meter sudah muncul air. Jadi, menurut dia, pembangunan drainase vertikal itu tidak maksimal.
Musim hujan puncak di Jakarta biasanya terjadi di bulan Desember atau awal tahun 2022. Dua tahun lalu, banjir parah terjadi di Jakarta. Anies terus mengelak dan tidak mau disalahkan. Tugasnya dalam normalisasi sungai tidak optimal dikerjakan.
Makanya nies, jangan kepedean dulu sebelum kejadian. Jadinya begini kan nasib ibu kota.
Discussion about this post