Nama Anwar Abbas ini sudah ada di dalam kepengurusan MUI sejak periode 2005-2010, periode 2010-2015, periode 2015-2020 dan juga masih tetap bertahan di MUI untuk periode 2020-2025 nanti.
Begitu banyak ucapan kontroversi yang dilontarkan oleh Anwar Abbas selama ini yang bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat bahkan bisa memancing emosi umat untuk benci terhadap pemerintahan Indonesia yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini.
Pada tahun 2020 lalu, Anwar Abbas ini pernah mengancam mundur dari Sekjen MUI terkait rencana sertifikasi penceramah, faktanya program sertitifikasi penceramah ini diusulkan sendiri oleh MUI tahun 2018 lalu dan sampai detik ini, Anwar Abbas masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI periode tahun 2020-2025 nanti.
Pada akhir Desember 2020, saat pemerintahan Presiden Jokowi menetapkan FPI sebagai ormas terlarang, malah “dibela” oleh Anwar Abbas.
Apakah Anwar Abbas pura-pura lupa bagaimana kelakuan Rizieq Syihab selama ini yang “fasih” mencaci maki orang, suku dan agama lain bahkan mengancam bunuh Ahok?
Jadi ingat Polisi akhirnya memeriksa siapa di balik video viral pawai anak-anak kecil (generasi muda) yang begitu mudahnya teriak “bunuh si Ahok” sekarang juga karena mereka “mencontoh” ucapan Rizieq Syihab!
Pada Februari 2021, Anwar Abbas meminta pihak Kepolisian untuk menahan Presiden Jokowi karena menimbulkan kerumuman seperti Rizieq Syihab.
“Masalahnya Pak Jokowi juga sudah melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Habib Rizieq. Kalau Habib Rizieq ditahan karena tindakannya, maka logika hukumnya supaya keadilan tegak dan kepercayaan masyarakat kepada hukum dan para penegak hukum bisa tegak maka Presiden Jokowi tentu juga harus ditahan,” kata Anwar Abbas. Sumber
Sungguh mengerikan bukan bagaimana “provokasi” yang dilontarkan oleh Anwar Abbas untuk memancing emosi umat?
Seharusnya media nasional juga tidak mencantumkan omongan Anwar Abbas sambil menulis embel-embel sebagai Waketum MUI karena faktanya itu bukan pernyataan resmi dari MUI melainkan ocehan pribadi Anwar Abbas.
Buktinya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi mengklarifikasi pernyataan Anwar Abbas yang mengkritik kerumunan akibat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pemberitaan terkait pernyataan Bapak Anwar Abbas itu bukanlah pernyataan sikap resmi MUI. MUI tidak memberikan pernyataan sikap apapun terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke NTT,” kata Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi. Sumber
Yang terbaru di bulan Oktober ini, Anwar Abbas meminta Kementrian Agama (Kemenag) dibubarkan terkait pernyataan controversial Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Setelah salah satu petinggi omong seperti itu tidak ada yang protes?
Bisa dibayangkan gimana kalau Presiden Jokowi yang meminta Kemenag dibubarkan, dipastikan aka nada demo tiap hari “berkedok” bela agama lagi.
Anggap saja Yaqut Cholil “bersalah” terkait ucapan kontroversialnya, lalu kenapa Anwar Abbas tidak meminta Yaqut mundur saja dari Menteri Agama, kenapa malah minta Kementrian Agama (Kemenag) yang dibubarkan?
Yang salah orangnya, yang minta dibubarkan lembaganya? Tanya kenapa?
Apakah Anwar Abbas “dendam” karena kekuasaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama MUI yang selama ini mendapat banyak pemasukan dari program sertifikasi halal dialihkan ke Kemenag? Bahkan Kemenag memberikan sertifikat halal gratis bagi UMKM di Indonesia!
Anwar Abbas sudah lama ada di MUI sejak 2005 sampai sekarang tahun 2021, kita juga tidak pernah tahu berapa banyak pendapatan MUI dari program sertifikasi halal karena uang tersebut seharusnya masuk masuk penerimaan negara bukan pajak tidak bisa di audit.
Setelah Yaqut mengeluarkan pernyataan “kontroversial”, lalu Anwar Abbas malah meminta Kemenag yang sekarang mengurusi sertifikat halal dan uangnya masuk ke kas negara untuk dibubarkan?
Apakah ini sebuah kebetulan atau “dendam” pribadi?
Discussion about this post