Aneh rasanya ketika seseorang pindah agama, tapi presiden yang disalahkan. Rocky Gerung orang yang paling mempermasalahkan soal Sukmawati Soekarnoputri yang pindah agama karena kegagalan Jokowi
Profesor gadungan ini mempermasalahkan soal Sukmawati Soekarnoputri yang berpindah agama menjadi Hindu. Rocky sangat meyakini bahwa pindahnya Sukmawati yang beragama Islam ke Hindu dan semua orang jadi ribut, karena kegagalan Jokowi.
Menurut Rocky, Presiden Jokowi telah gagal dalam membangun kesetaraan kewarganegaraan lantaran masih ada masyarakat masih meributkan masalah keyakinan orang lain.
Rocky menitikberatkan soal Sukmawati yang kini menjadi seorang yang beragama Hindu dalam benang merah makna Sumpah Pemuda. Ia merasakan bahwa bangsa Indonesia tidak lagi memiliki rasa satu bangsa tetapi bangsa yang terpecah.
“Sukmawati jadi Hindu, semua orang ribut. Ada urusan apa, urusan privat dia. Artinya pemerintah gagal menghasilkan kesetaraan berargumen di dalam situasi citizenship, yang ada citizenshit. Artinya Presiden Jokowi gagal menghasilkan the idea of citizenship,” ujar Rocky dalam Indonesia Lawyers Club di kanal Youtube.
Pertanyaannya sekarang, apa hubungannya si Rocky menanyakan Sukmawati pindah agama adalah kegagalannya seorang Jokowi? Kenapa Rocky tidak mempermasalahkan dirinya tidak kawin sampai jomblo akut, karena ulah Jokowi?
Jujur saja, saya tidak mengerti pernyataan Rocky tentang kesetaraan kewarganegaraan lalu semuanya merupakan tanggung jawab Jokowi jika ada yang gagal. Pernyataan dungu Rocky benar-benar sudah tak ada logikanya lagi dan merupakan sampah peradaban.
Yang cukup aneh, apakah dalam melontarkan pernyataan Rocky sedang dalam keadaan sadar atau mabuk? Bagi saya ini sudah over limit bagi orang yang mengaku filsuf, namun sampai dua hal yang tidak ada korelasinya dipaksa untuk terkoneksi. Urusan kepercayaan Sukmawati kok jadi Jokowi yang dikambinghitamkan.
Rocky menilai bahwa jika hubungan antar individu merupakan hubungan kewarganegaraan, tentunya orang tidak mempermasalahkan agama seseorang. Ia pun menegaskan jika seseorang ribut lantaran persoalan pindah agama, artinya ada masalah di situ.
Kenapa gak menanyakan masalah ini ke teman-teman ente yang kadrun, Rung? Kan yang mempermasalahkan soal Sukmawati pindah agama diributkan oleh gerombolan sebelah? Kenapa juga harus Jokowi yang disalahkan. Salahkan kadrun yang tak mau ada umat murtad!
Kemudian kita tahu, Rocky yang beragama Islam tetapi belum bersyahadat apakah itu juga kesalahan Jokowi? Jadi yang membuat saya takjub terhadap Jokowi adalah: kaum sebelah sudah semakin hilang akal sehatnya karena semua ini gara-gara Jokowi. Ini berarti bahwa sebelum Jokowi jadi Presiden, Rocky Gerung dan kawan-kawan tidak bodoh separah ini.
Sudah jelas di mata kita bahwa agama adalah dagangan kaum sebelah untuk menarik simpati dan perhatian masyarakat. Maksudnya, yang paling senang meributkan masalah agama adalah sekutu Gerung sendiri namun Jokowi selalu diseret-seret dalam persoalan ini.
Jika saja Gerung jeli dengan pendapatnya yang mengatakan Jokowi gagal dalam membentuk kesetaraan di masyarakat, seharusnya ditujukan bagi para pemuka agama kaleng-kaleng.
Apabila pemerintahan Jokowi gagal membangun kesetaraan dalam masyarakat, berarti perilaku UAS, Anwar Abbas, Fadli Zon, dan ulama serta politisi busuk lainnya harus di benahi. Ini bertujuan supaya bangsa ini aman dari keributan dan kegaduhan. Bahkan mulut Gerung sendiri juga termasuk yang harus dibenahi agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Dan mengapa ketika Rocky Gerung yang memiliki tanah sengketa tidak menyalahkan Jokowi? Itu artinya Gerung telah menyalahkan diri sendiri karena kedunguannya dan mudah ditipu oleh mafia tanah.
Jadi kesimpulan Gerung mengenai the idea of citizenship merupakan bentuk tanggung jawab Jokowi. Sehingga orang yang pindah agama lalu masuk neraka, itu salah Jokowi. Rocky Gerung belum kawin, salah Jokowi. Kadrun jadi bodoh juga salah Jokowi. Semua Salawi alias Salah Jokowi!
Indonesia Lawyers Club adalah acara komedi politik yang diisi oleh para pembenci Jokowi. Para barisan sakit hati yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah akhirnya membentuk komunitas. Dan akhirnya, komunitas atau kelompok ini dimanfaatkan oleh wartawan dan stasiun TV demi rating.
Jadi tidak usah heran jika Rocky Gerung sebagai anjing peliharaan SBY menggerung-gerung makin keras ke Jokowi akhir-akhir ini. Dan jangan heran pula kalau dirinya sudah mendekati ODGJ.
Di saat Jokowi sedang sibuk dalam pertemuan G-20, Rocky dan kawan-kawan masih mempermasalahkan satu orang yang berpindah agama.
Karena satu orang murtad, satu Indonesia jadi ribut lantaran para kadrun tidak terima. Dan ironisnya, Rocky dkk menyalahkan Jokowi yang bukan persoalan pribadinya. Sehingga mereka makin memperlihatkan kedunguan mereka yang hakiki.
Discussion about this post