Pada 1999, atas saran dari para Menteri Keuangan G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis), para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global 1997-1999.
Sejak saat itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur.
Pada 14—15 November 2008, Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 pertama untuk melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan yang saat itu tengah terjadi di Amerika Serikat.
Pada kesempatan itu, para pemimpin negara G20 sepakat utnuk melakukan pertemuan lanjutan. Pada 1—2 April 2009, London menjadi tuan rumah (Presidensi) KTT G20 kedua di bawah koordinasi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown.
Selanjutnya, KTT G20 ketiga dilaksanakan di Pittsburg pada 24 – 25 September 2009, dibawah koordinasi Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. KTT G20 keempat selanjutnya diadakan di Toronto pada 26 – 27 Juni 2010 di bawah koordinasi Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.
Adapun pada tahun yang sama, Presiden Korea Lee Myung-Bak memimpin KTT Seoul pada 11 – 12 November 2010. Kemudian berturut-turut KTT selanjutnya diadakan di Cannes, Prancis (2011); Los Cabos, Mexico (2012); St. Petersburg, Rusia (2013); Brisbane, Australia (2014); Antalya, Turki (2015); Hangzhou, RRT (2016); Hamburg, Jerman (2017); Buenos Aires, Argentina (2018); Osaka, Japan (2019).
Guna mempersiapkan KTT ini, setiap tahunnya para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan pertemuan beberapa kali setahun.
G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara consensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.
Guna memastikan seluruh pertemuan G20 lancar setiap tahun, Presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (disebut Troika) secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.
Jadi 19 negara plus Uni Eropa jadi disebut G20. Sejak 1999 sudah G20 tak kurang dan nambah. Wikipedia
Tapi entah kenapa kader Demokrat Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menyindir para pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membangga-banggakan jabatan Ketua G20 yang merupakan forum global antara beberapa negara
Panca menyertakan tangkapan layar cuitan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mengabarkan tentang masuknya Indonesia di forum G20 pada 2008 silam.
“Biar cobong ngga ahistoris kayak Hasto ini saya posting sejarah Indonesia bisa masuk negara G20. Saya ambil dari akun IG @SBYudhoyonoacvhs,” tulis Panca di Twitter-nya, Senin (1/11/1/2021).
Panca ini bego atau bagaimana? Sudah dibilang sejak 2008 untuk kali pertama pemimpin negara di undang seperti pada penjelasan sebelumnya.
Sedihnya kwalitas kader Demokrat begitu cetek sekali pemahamannya. Kalau toh SBY mentwit itu kan hanya mempertegas saja? Lagipula rakyat kan tahu tabiat SBY yang suka branding diri?
Seolah dan seakan karena dia padahal tidak. Tahun 2008 lagian rakyat Indonesia masih minm pegang snartphone dan belum banyak melek internet. Coba sekarang, habis sudah dibully plus kuliti. He…
Discussion about this post