Politisi Partai Demokrat lagi-lagi menyoroti hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Melalui akun Twitternya, Taufik Rendusara berkomentar mengenai genangan air yang terjadi di Sirkuit Mandalika saat diadakannya balapan Race 1 Superbike (WSBK) di sirkuit tersebut.
Memang saat genangan air muncul, balapan tersebut diputuskan untuk ditunda karena menghambat ajang balapan internasional tersebut.
Dalam cuitannya, di akun Twitter pribadinya @TRendusara, Tope mempertanyakan apakah Sirkuit Mandalika ditujukan untuk balapan motor atau kecebong.
“Ini sirkuit sebenarnya untuk Balapan Motor atau Balapan Kecebong? Sekedar bertanya,” kata Tope.
Seperti biasa, kubu oposisi memang paling berisik soal kritikannya kepada pemerintah. Lihat saja anggota Partainya Pepo ini, menyindir Sirkuit Mandalika untuk balapan kecebong. Padahal intensitas hujan pada saat itu memang deras yang membuat genangan air di sekitar Sirkuit Mandalika.
Nyatanya, pemerintah berhasil membuat Sirkuit untuk ajang interasional ini, kalau disamakan era Pepo, sepertinya pemerintah menang karena banyak proyeknya yang berhasil.
Pada era Pepo, hambalang saja gagal, belum lagi banyak kader partai demokrat yang terjerat kasus korupsi seperti Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh hingga anak dari Pepo yang dituding terlibat dalam korupsi proyek Hambalang ini yaitu Ibas.
Dosa besar yang pernah mereka lakukan, sepertinya tidak membuat gerah anggota Partai Demokrat. Mereka tetap saja menyinyir pemerintah tanpa mengingat apa yang mereka lalukan di masa lalu.
Discussion about this post