Namanya juga kadrun, mereka kelompok yang paling sering membangkang peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Entah atas dasar apa mereka melakukan tindakan tersebut, padahal mereka tinggal di negara Indonesia dan seharusnya mereka mentaati aturan yang ada.
Sama halnya ketika Polda Metro Jaya mengeluarkan aturan untuk melarang kegiatan aksi ini, namun nyatanya kelompok yang mengaku sebagai orang suci ini malah tetap melakukan aksinya.
Sepertinya semua orang tahu jika aksi ini diikuti sebagian besar orang yang mudah terpengaruh karena janji-janji surga, dan yang tidak ketinggalan adalah dibagikannya amplop atau minimal nasi bungkus bagi pasukan yang rela berpanas-panasan, mereka mengaku bahwa ini adalah perjuangan membela agama. Dan sorry to say, itu semua adalah akal-akalan pihak tertentu untuk menyuarakan maksud politis yang tujuannya untuk dunia semata.
Jadi, kelompok 212 hanyalah kelompok yang meresahkan warga. Tidak ada manfaat yang mereka lakukan selain menambah beban masyarakat dan juga aparat atas kebodohan yang mereka lakukan.
Korlap dari aksi ini mengatakan bahwa aksi ini adalah aksi super damai, padahal lebih damai jika mereka tidak perlu menggelar acara yang sudah dilarang. Belum lagi membuat kerumunan, padahal mereka tahu saat ini masih ada pandemi yang harus dihindari. Tapi mereka dengan kecuekannya malah tetap menggelar aksi ini. Giliran angka positif naik, pasti mereka menyalahkan pemerintah, padahal dalangnya mereka sendiri yang buat.
Mereka atau 212 itu menjadikan agama sebagai alat politik, yang untung para atasan mereka karena kepentingannya telah terwujud, sementara yang gigit jari atau malah jadi korban adalah anak buahnya, lihatlah contohnya pendukung Rizieq yang nekat melawan petugas, lalu mereka sebut itu jihad, kemudian ada yang mengumpulkan donasi tapi yang sampai ke keluarga korban tidak se-fantastis yang terkumpul. Jadi mereka bisa dibilang tukang bohong dengan mengatasnamakan agama.
Aksi 212 hadir karena ingin menjatuhkan Ahok dan mengangkat Anies. 212 hadir dari sebuah kebohongan dengan atas nama agama, makanya tidak heran jika Gubernur saat ini banyak bohongnya. Karena kemenangannya saja disadari oleh kebohongan.
Discussion about this post