Nama Anies kembali disebutkan terkait 53 penghargaan yang diterimanya sepanjang tahun 2021. Keanehan ini disoroti oleh pegiat media sosial Rudi Valinka.
Dirinya menyindir Anies jika dalam setahun penuh Gubernur DKI ini bisa menerima 53 penghargaan, maka dalam lima tahun Anies bisa membuka toko piala.
“1 tahun aja bisa 53 penghargaan ngeri kali kalo sampe 5 tahun, tahun depan dia akan buka toko piala,” kata Rudi Valinka pada Senin, 20 Desember 2021 melalui akun Twitter pribadinya.
Sebetulnya memang ganjal sekali jika Anies bisa mendapatkan penghargaan sebanyak itu, lantaran Anies tidak memberikan dampak yang besar kepada kota Jakarta. Lihat saja banjir masih menghantui di setiap titik wilayah di Jakarta. Belum lagi soal sumur resapan yang gagal dan menghabiskan anggaran besar.
Belum sampai disitu, kebobrokan Gubernur DKI ini mulai terlihay ketika proyek ambisiusnya untuk menghadirkan Formula E Jakarta. Awalnya memang Monas sudah ditentukan sebagai lokasi sirkuitnya, namun tiba-tiba batal karena tidak mendapat izin. Padahal beberapa pohon sudah banyak yang dibabat oleh Anies untuk memenuhi hasratnya menghadirkan balapan internasional tersebut.
Dengan kejanggalan Formula E tersebut, akhirnya KPK mengangkat Formula E ini, dan sedang diselidiki adanya dugaan korupsi dari Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Banyaknya kejanggalan yang menimpa Anies ini memang menggambarkan kinerja Anies yang dibawah standar. Maka aneh sekali jika dalam setahun Anies bisa mendapatkan penghargaan sebanyak itu.
Kembali kepada Rudi Vanka, dalam cuitannya yang lain, Rudi Valinka juga menceritakan kisah di tahun 2015 ketika ia berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, saat itu jabatan Gubenur DKI Jakarta masih dipegang oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ketika itu, kata Rudi Valinka, ia bertanya mengapa Ahok tidak mau menerima penghargaan yang ditawarkan oleh lembaga pemerintah ataupun non pemerintah.
“Jawabnya: Ngapain? Masa kita harus bayar dalam bentuk sumbangan acara, tuh proposalnya Numpuk (nunjuk ke meja),” kata Rudi Valinka.
Ia melanjutkan bahwa jika Gubernur DKI ingin mendapatkan penghargaan, sehari 3x juga bisa dengan syarat mau membayar dalam bentuk-bentul yang terselubung, dalam hal ini proposal acara.
“Nah kalo gue jangankan untuk penghargaan, untuk penilaian BPK yang kata staf harus pakai ‘entertain’ aja gue gak mau, makanya nilai gue jelek,” katanya meniru perkataan Ahok.
Lebih lanjut, Rudi Valinka menyebut bahwa penghargaan-penghargaan yang diberikan adalah salah satu jalan pintas bagi ‘oknum’ kepala daerah untuk menaikkan popularitas tanpa perlu kerja.
“Cukup bayar lalu jejerin tuh plakat-plakat palsunya. Lalu kacung-kacungnya yang ngeramein ‘keberhasilan palsu’ ini. Gue kalo ingat ini jadi ketawa lagi,” katanya.
Sudah terbukti jika penghargaan yang diberikan ini terdapat unsur donasi untuk lembaga tersebut, memang Anies terkenal dengan hausnya akan citra dirinya, sehingga Anies menggunakan cara apa pun untuk meningkatkan citranya.
Discussion about this post