Baru-baru ini Anies mengunggah video Youtube-nya yang berjudul “Makna, Rasa dan Asa #DariDekat”. Dalam video tersebut dirinya tidak mempermasalahkan jika ada sejumlah pihak yang tidak menyuai dirinya asalkan mereka iut membantu membangun Jakarta.
“Tapi dari awal saya sering mengatakan, saya tidak minta Anda untuk menyukai saya, tapi saya minta Anda untuk bantu membangun Jakarta dalam kondisi sebelum Covid itu,” kata Anies.
Di masa pandemi ini, Anies meminta agar warga Jakarta saling bahu membahu membantu sesama tanpa melihat apakah orang tersebut menyukainya sebagai gubernur atau tidak. “Saya minta Anda untuk ikut menolong sesama di Jakarta, saya minta Anda untuk membantu semua kegiatan yang bisa menyelamatkan setiap nyawa yang ada di Jakarta, dengan atau tanpa menyukai saya karena itu bukan faktor yang penting,” kata Anies.
“Kalau ikut bantu Jakarta terima kasih, walaupun sambil ngomong macem-macem tentang gubernurnya, that’s oke, sambil marah nggak apa-apa, tapi yang penting bantuin Jakarta, selamatin sama-sama warga Jakarta. Karena yang saya ingin adalah warga Jakarta selamat, warga Jakarta bisa melewati pandemi. Jadi bagi kami semua, maknai krisis sebagai perubahan yang dipercepat, dan ada perjalanan yang sama bagi semua orang, tapi pengalamannya beda-beda,” katanya.
Dari awal Anies ini seperti minta warga bantu terus. Pernah suatu waktu suruh warganya untuk menyumbang perabotann untuk rusun, sedangkan wagubnya minta warga bikin tanggul laut sementara lah. Banjir suruh download buku panduan siaga banjir. Polemik bansos, suruh pemerintah pusat tangani. Penanganan Covid-19 juga angkat tangan dan minta pemerintah pusat ambil alih. Ini pemimpin atau tukang ngemis bantuan?
Warga sudah bantu lewat bayar pajak dan taat aturan. Pemprov DKI harusnya gunakan uang rakyat itu untuk hal yang seperlunya. Rakyat bayar pajak yang sekiranya digunakan untuk pembangunan. Rakyat malah diminta bantu pembangunan. Macam mana itu bos?
Lagian mau bantu gimana juga tak tahu caranya. Program dulu yang bagus di hentikan lalu diganti dengan program hasil sendiri yang konyol dan tak beres. Normalisasi sungai diganti naturalisasi sungai. Mau ribuan saran pun tidak akan didengar. Wong dia merasa paling benar dan paling hebat. Rumah DP nol rupiah hanyalah alat kampanye dengan memanfaatkan masyarakat kecil. Aspal jalanan dirusak gara-gara ngotot bikin sumur resapan. Uang rakyat pun dihamburin untuk Formula E, dipakai untuk kelebihan bayar.
Pemprov DKI aja yang tak sanggup mengelola dan menggunakan uang rakyat untuk keperluan pembangunan dan kehidupan warga DKI. Program penting lebih banyak diabaikan. Program tak penting dipaksakan.
Lagian kalau suruh rakyat membantu bangun Jakarta, ngapain aja kerja TGUPP yang jumlahnya bejibun?
BPS juga sempat merilis indeks kebahagiaan, dalam indeks tersebut KI turun sejak Anies menjabat. Posisi 27 dari 34 provinsi. Artinya kebahagiaan warga menurun. Artinya Anies tak becus mengurusi warga Jakarta. Dia enak-enak terima penghargaan, warga jungkir balik mengelus dada.
Jelas fokus Anies bukan untuk mensejahterakan rakyat, tetapi untuk memenuhi hasrat dalam menaikkan citranya.
Discussion about this post