Ubedilah Badrun menjadi terkenal belakangan ini. Mungkin niatnya ingin mencari sensasi agar menjadi populer. Apa yang dia lakukan sepertinya cukup berhasil. Tapi kalau ada niat politis di balik ini, maaf, dia takkan berhasil.
Kalau ingin membuat sensasi dengan cara begini, jangan marah kalau latar belakang dan jejak digitalnya dikuliti habis-habisan. Yang kritik benar pun akan dicari-cari apalagi yang nyinyir serampangan.
Di media sosial, Ubedilah Badrun sudah banyak dikuliti soal masa lalunya.
Mungkin sudah pada tahu, jiak Ubedilah yang melaporkan dua anak Jokowi ke KPK, Katanya sih ada dugaan KKN dan pencucian uang. Tapi kalau kita tanya lagi, siapa sih orang ini.
Secara umum dia ini dosen dari UNJ atau analis sosial politik di universitas tersebut. Tapi ada satu hal yang perlu pembaca ketahui.
Beberapa waktu lalu dia mengatakan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia di 2024 nanti adalah pemimpin yang memiliki karakteristik antitesa atau berseberangan dengan pemerintahan saat ini.
Tokoh nasional yang dinilai memenuhi kriteria tersebut adalah Rizal Ramli.
Penilaian tersebut disampaikan Ubedilah yang menganggap rakyat sudah bosan dengan dramaturgi politik, pencitraan, janji palsu. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki integritas tinggi, tegas, visioner, dan lainnya.
“Ke depan kita memerlukan pemimpin yang memiliki integritas tinggi, tegas, visioner, inovatif, demokratis, menjunjung tinggi kemanusiaan dan mengutamakan kepentingan nasional dan rakyat jelata,” katanya.
Katanya lagi, pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia haruslah pemimpin yang konsisten antara perkataan dan tindakan, dan mampu bekerja berbasis ilmu pengetahuan dan peduli pada masa depan anak-anak muda yang jumlahnya lebih dari 52 persen.
“Jika saya ditanya apakah Rizal Ramli memenuhi syarat itu? Saya mencermati pikiran-pikiran Rizal Ramli mewakili antitesa itu dan memenuhi kriteria pemimpin yang dibutuhkan Indonesia 2024 yang sedang menghadapi berbagai masalah yang sangat serius,” katanya.
Menurut dia, track record Rizal Ramli telah membuktikan diri bahwa dengan keilmuannya, dia tidak hanya bekerja dengan basis ilmu pengetahuan yang dimiliki, tetapi juga inovatif dalam menghadapi tantangan. “Saya kira anak-anak muda saat ini makin suka dengan pemimpin model tegas terang-terangan seperti Rizal Ramli. Ada kejujuran yang kuat dalam sikap tegasnya,” katanya.
Renungi pernyataan ini dalam-dalam sambil tarik napas yang panjang, lalu lepaskan pelan-pelan, lalu silakan ketawa sepuasnya, hahaha.
Kan, saya bilang juga apa. Beberapa hari belakangan ini, banyak sekali laporan yang aneh-aneh. Kalau dibilang logis sih gak juga. Kentara sekali ini ada kaitannya dengan strategi politik. Nanti saya jelaskan di artikel berikutnya, terkait strategi baru para bohir untuk memenangkan pilpres 2024.
Setahu saya, Ubedilah Badrun ini jarang diberitakan media. Tak ada angin, tak ada hujan langsung tampil menggebrak dengan melaporkan dua anak Jokowi. Itu haknya memang. Siapa pun bisa melaporkan siapa pun. Tapi kalau orang ini sudah memuja Rizal Ramli layak jadi presiden, nah, ini sudah lain ceritanya. Lucu, ada rektor yang menjilat gubernur, sekarang ada dosen yang memuji Rizal Ramli. Hihihi.
Satu gerombolan nih kayaknya. Mungkin maksudnya ingin menggiring opini kalau anak Jokowi nanti tidak layak jadi presiden, tapi mantan menteri pecatan yang terlalu bernafsu berkuasa yang layak jadi presiden, hehehe.
Rizal Ramli, saking tak tahan lagi mau jadi presiden, minta dukungan lewat Google Form.
Rizal Ramli visioner? Hahaha. Dia inovatif menghadapi tantangan? Hahaha. Kalau inovatif, kok malah dipecat? Disukai anak-anak muda? Ngawur. Anak muda pasti lebih suka memilih yang muda juga. Ngapain milih orang tua yang track record dan masa lalunya memalukan.
Lucu memang nih orang. Ngototnya terlalu kentara. Pengen banget jadi presiden sampai-sampai harus ngemis dukungan. Minta orang lain memujinya setinggi langit. Menggugat presidential threshold agar jadi nol persen. Memuji diri sendiri bisa menyelamatkan negara ini dari berbagai masalah. Sayang berjuta sayang, tak ada satu pun dari cara di atas yang membuahkan hasil. Survei bahkan tidak melirik nama Rizal Ramli.
Discussion about this post