Bendahara DPC Partai Demokrat Balikpapan, yang bernama Nur Afifah Balqis tesangka dalam kasus suap yang menyeret Bupati Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud menjadi berita yang heboh dan menarik. Ditambah Nur Afifah ini masih berusia 24 tahun, dan sudah melakukan praktek korupsi.
Terlebih lagi setelah ada dugaan kuat bahwa Nur Afifah berperan sebagai pihak yang mengelola uang suap yang diterima Abdul Gafur, yang bisa diartikan sebagai pekerjaan yang tak hanya satu-dua kali dilakukan, tetapi sudah tersistem dengan baik, pertanda adanya kerja sama antara Bupati Penajam Paser Utara dan Bendahara Umum DPC Partai Demokrat.
Disebutnya nama sekaligus jabatan dari Nur Afifah tentu menjadi pukulan telak bagi kubu Partai Demokrat dan Agus sebagai Ketua Umum, di tengah fokusnya yang masih terbagi pasca operasi yang dijalani oleh Pepo SBY di Amerika Serikat terkait penyakit prostat yang dialami oleh eks Presiden RI keenam itu.
Denny Siregar dalam unggahan terbarunya merespons berita yang sama, bahkan menyebut dengan nada sindiran bahwa Partai Demokrat ini merupakan partai yang berhasil menciptakan kader-kader berprestasi, dengan kalimat lengkap seperti ini:
Partai @pdemokrat ini adalah partai yg berhasil menciptakan kader2 berprestasi. Bahkan sejak muda mereka sudah dilatih utk mengalahkan senior2nya dulu. Hebat ya.
Kita belum tahu bagaimana reaksi dari Mas AHY terkait berita ini. Namun, sudah ada sindiran menohok yang berseliweran di berbagai pemberitaan yang datang dari Partai Demokrat versi kubu Moeldoko, yang diwakili oleh pernyataan langsung dari Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat versi KSP Moeldoko bernama Saiful Huda :
“Ada dugaan kuat bahwa korupsi yang dilakukan oleh para anak buah AHY di Kalimantan Timur itu digunakan untuk menyetor ke mafia Cikeas. Semuanya mungkin saja terjadi. Namun, satu yang pasti sebagai bagian dari rakyat Indonesia, kami mendukung penuh pemberantasan korupsi,”
Kalau memang ada dugaan yang cukup kuat mengarah ke sana, bisa-bisa Mas Agus semakin puyeng dan tidak bisa tidur memikirkan bagaimana cara membersihkan citra partainya, yang hingga kini masih terus dicoba untuk dibersihkan … meski kita tahu bersama bahwa “noda hitam” akibat dosa korupsi berjamaah pada era Pepo SBY berkuasa sudah tidak mungkin dibersihkan lagi karena sudah melekat seperti karat.
Discussion about this post